Liputan6.com, Jakarta Bosan. Kata ini yang mendorong Faiz Sadad iseng-iseng memanfaatkan limbah kayu palet sebagai dasar kreativitas lukisnya.
Bila dulu Faiz kerap melukis di atas kertas dan kanvas, dia pun berkreasi menuangkannya dalam sebuah kayu bekas. Dari sini lahir Bokumi.
Advertisement
Baca Juga
"Awalnya bosan menggambar di kertas dan kanvas dan iseng buat tantangan sendiri pakai kaleng dan bambu dan menemukan limbah kayu kaleng. Kemudian publish dan animo bagus bisa dinikmati masyaraka," kata dia kepada Tim Liputan6.com.
Tepatnya pada 2012, Faiz mulai membuat beragam lukisan tiga dimensi karakter di atas kayu. Kala itu dia menyiapkan modal sekitar Rp 30 juta. Pria Kelahiran Jakarta ini mampu mengantongi omzet Rp 10 juta sampai Rp 15 juta per bulan.
Ingin tahu seperti apa, simak dalam video Berani Beda berikut: