Liputan6.com, Jakarta - PT INKA (Persero) telah menerima pesanan untuk memproduksi sekitar 1.000 gerbong kereta baru guna menggantikan gerbong tua yang sudah berumur 30 tahun sampai 50 tahun. Tahap pertama, pabrik kereta milik negara ini akan menyelesaikan 438 gerbong kereta dengan pinjaman senilai Rp 1,69 triliun.
Direktur Utama INKA, Agus H. Purnomo mengungkapkan, kereta-kereta yang beroperasi di dalam negeri, khususnya yang dioperasikan KAI sudah berumur lebih dari 30 tahun, bahkan ada yang usianya mencapai setengah abad.
"Jadi kereta-kereta itu harus diremajakan. Dari 1.000 gerbong, tahap pertama ini kita selesaikan 438 unit, kemudian sisanya 562 gerbong di tahap selanjutnya. Ini kontrak sudah on," ucap Agus saat Penandatanganan Perjanjian Kredit Sindikasi di Hotel Borobudur, Jakarta, Jumat (2/6/2017).
Advertisement
Baca Juga
Sementara itu, Direktur Keuangan & SDM INKA, Mohamad Nur Sodiq mengungkapkan, perusahaan harus mengirimkan 100 gerbong atau 10 rangkaian kereta api ke KAI pada tahun ini.
"Tahap pertama 438 gerbong pengirimannya sampai akhir 2018. Dari jumlah itu, 100 gerbong atau 10 rangkaian kereta harus dikirim tahun ini," ujar dia.
Sedangkan untuk target pengiriman total 1.000 gerbong baik untuk tipe eksekutif maupun ekonomi, Nur belum dapat memastikan waktunya. Ia mengaku, tergantung KAI. "Itu tergantung KAI. Nanti kita koordinasikan lagi dengan mereka," dia menuturkan.
Nur mengatakan, nilai kontrak pesanan 438 kereta ini senilai Rp 2,3 triliun. Berasal dari sindikasi pinjaman Rp 1,69 triliun dari PT Bank Mandiri Tbk dan PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI), serta sisanya bersumber dari modal internal.
"Kereta-kereta KAI usianya sudah cukup tua, butuh peremajaan semua. Kita selesaikan 438 gerbong dulu, nilai kontraknya Rp 2,3 triliun. Pendanaan Rp 1,69 triliun dari sindikasi kredit dan sisanya dari modal internal," ujar dia.