Bulog Imbau Masyarakat di Pantura Tak Khawatir Stok Pangan

Wakil Bupati Batang Suyono juga apresiasi Bulog untuk menjaga ketersediaan bahan pokok.

oleh Fajar Eko Nugroho diperbarui 06 Jun 2017, 19:00 WIB
Diterbitkan 06 Jun 2017, 19:00 WIB
(Foto: Liputan6.com/Fajar Eko)
Stok pangan melimpah, masyarakat di Pantura diimbau tak perlu risau harga bahan pokok

Liputan6.com, Batang - Stok pangan masih mencukupi kebutuhan masyarakat hingga enam bulan ke depan. Masyarakat pun diimbau tidak perlu khawatir kekurangan suplai beras.

Wakil Bupati Batang Suyono menuturkan, hal itu saat meninjau stok beras di gudang Bulog Kandeman, Batang pada Senin 5 Juni 2017.

"Untuk Kabupaten Batang luasan lahan dan panen padi termasuk surplus, sehingga kami harapkan manajemen Bulog jangan sampai masyarakat kekurangan beras. Apabila masyarakat khawatir dengan gejolak harga yang tinggi Bulog harus siap mengantisipasi untuk melakukan pasar murah," kata Suyono, Selasa (6/6/2017).

Suyono juga apresiasi Bulog untuk manajemen ketersediaan bahan pokok di Kabupaten Batang. "Manajemen Bulog sudah bagus dalam manajemen pangan, karena tidak beras namun juga komoditas lain yang siap mengantisipasi gejolak harga untuk melakukan pasar murah untuk komoditas bawang, daging, minyak serta gula," kata dia.

Sementara itu, Kepala Bulog Subdivre Pekalongan, Muhson Chudori mengimbau kepada masyarakat untuk tidak perlu khawatir lonjakan harga maupun kelangkaan bahan kebutuhan pokok menjelang Ramadan karena stok relatif cukup.

"InsyaAllah selama bulan Ramadan hingga Lebaran, kami menjamin stok kebutuhan pokok masih aman mencukupi kebutuhan masyarakat. Oleh karena masyarakat tidak perlu khawatir terjadinya kenaikan harga dan kelangkaan kebutuhan pokok," kata Muhson.

Ia menyebutkan saat ini stok beras yang tersimpan di Bulog masih mencapai sekitar 47 ribu ton, gula pasir 1.500 ton, daging kerbau 800 kilogram, bawang putih 2 ton, 40 ton bawang merah, dan minyak goreng 1.400 liter yang siap digelontorkan ke pasar tradisional.

Muhson juga menjelaskan pada kegiatan "Gerakan Stabilisasi Pangan" ini, telah menyiapkan 40 ton beras jenis premium yang dijual pada masyarakat seharga Rp 9.500 per kilogram untuk kemasan 5 kilogram dan Rp 9.400 per kilogram pada kemasan 25 kilogram.

"Kemudian gula pasir sebanyak 40 ton dengan harga Rp 12 ribu per kilogram, daging kerbau seharga Rp 80 ribu per kilogram, dan bawang merah yang dijual Rp 22 ribu per kg, dan bawang putih Rp 38 ribu per kg," kata Muhson.

Pemerintah akan terus memantau terhadap ketersediaan pangan menjelang Ramadan hingga Lebaran 2017. Para pedagang pun dilarang menimbun bahan sembako.

"Polri melalui Satgas Mafia Pangan akan terus melakukan pantauan dan mengawasi sehingga kami minta para pedagang jangan coba-coba melakukan penimbunan kebutuhan pokok menjelang Ramadan ini," kata dia.

Hal serupa juga terjadi untuk stok beras di gudang Bulog yang berada di desa Cimohong Kecamatan Bulakamba masih ada 8 ribu ton lebih. Hal ini diungkapkan oleh kepala gudang Bulog untuk wilayah Brebes, Sudarsono.

Sudarsono merinci, stok beras untuk wilayah Kabupaten Brebes yakni ada 8,9 juta kilogram. Dengan jumlah tersebut, maka bisa dipastikan stok beras aman hingga Agustus. "Lebaran pada Juni, ini berarti stoknya aman," kata Darsono.

Terkait permintaan pasar yang tinggi menjelang puasa, ia mengatakan, tidak terlalu signifikan. "Masih standar saja, 100 ton per hari," ujar dia.

Meskipun stok beras dirasa aman, namun pihak Bulog tak menutup kemungkinan adanya operasi pasar. Hal ini dilakukan ketika adanya ketidakstabilan harga. "Kami ada Gerakan Stabilisasi Pasar, tapi di Brebes belum," ujar dia.

Dengan beroperasinya Rumah Pangan Kita (RPK) yang merupakan program sinergi aksi ekonomi kerakyatan, Bulog menilai sangat membantu dalam menstabilkan harga kebutuhan pokok di masyarakat. "RPK itu jaraknya tiap RW satu, ini sangat efektif dalam mengendalikan harga di lapangan," ujar dia.

 

 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya