Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah meminta Perum Bulog untuk segera menyerap bawang merah milik petani. Pasalnya, saat ini harga komoditas tersebut di tingkat petani tengah anjlok akibat produksi yang melimpah.
Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan, saat ini harga bawang merah di sentra-sentra produksi turun hingga Rp 11 ribu per kg. Padahal hara normal di tingkat petani sebesar Rp 15 ribu per kg.
"Brebes, Solo, Jawa Timur dia sampai Rp 11 ribu. Harusnya Rp 15 ribu," ujar dia di Kantor Kementerian Pertanian (Kementan), Jakarta, Senin (5/6/2017).
Advertisement
Baca Juga
Menurut dia, anjloknya harga bawang merah ini telah terjadi sejak satu bulan lalu. Hal tersebut disebabkan oleh melimpahnya produksi pada masa panen ini.
"Sudah satu bulan. Bawang melimpah, bahkan surat dari 5 provinsi se-Indonesia minta bawang merahnya diserap. Harga di tingkat petani jatuh. Kalau dulu harga naik Rp 40 ribu, sekarang jatuh Rp 11 ribu per kg ditempat petani," jelas dia.
Amran menyatakan pihaknya telah meminta Perum Bulog untuk menyerap bawang merah ini. Solusi selanjutnya, dirinya akan mendorong agar komoditas ini diekspor ke negara lain.
"Kami sudah minta Bulog untuk serap. Solusi kita ke depan ekspor cepat," kata dia.
Sementara itu di Gedung DPR, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menyatakan pihaknya telah memberikan penugasan kepada Perum Bulog untuk menyerap bawang merah petani tersebut. Penyerap ini diharapkan dapat mengatasi anjloknya harga bawang merah.
"Bawang merah kita tugaskan Bulog beli bawang merah. Sekarang Rp 8.000 per kg, (beli) dengan harga Rp 15 ribu," tandas dia.