Unit Syariah SMI Siap Gelontorkan Pembiayaan Hingga Rp 1 Triliun

SMI membidik proyek-proyek jumbo di tiga sektor dengan komitmen pembiayaan hampir sekitar Rp 2 triliun.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 07 Jun 2017, 20:35 WIB
Diterbitkan 07 Jun 2017, 20:35 WIB
20170322-PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) Hut ke 8-Fanani
Menkominfo Rudiantara dan Menhub Budi Karya Sumadi menghadiri perayaan 'Sewindu PT SMI - Hari Bakti untuk Negeri' di Jakarta, Rabu (22/3). PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) merayakan hari jadinya yang ke-8 alias sewindu. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Unit Usaha Syariah (UUS) PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) menargetkan penyaluran pembiayaan proyek infrastruktur dengan skema syariah hingga Rp 1 triliun pada 2017.

Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di bawah Kementerian Keuangan membidik proyek-proyek jumbo di tiga sektor dengan komitmen pembiayaan hampir sekitar Rp 2 triliun.

Direktur Utama SMI, Emma Sri Martini mengungkapkan, Unit Usaha Syariah berdiri pada Maret 2017 yang dilatarbelakangi tingginya kebutuhan pendanaan proyek infrastruktur dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 senilai Rp 4.796 triliun.  

"Kebutuhan anggaran infrastruktur tidak ada batasnya. Maka dari itu, kami mencoba taping dana-dana syariah yang punya tenor jangka panjang untuk pembangunan infrastruktur, seperti dana haji, dana asuransi syariah, dana pasar modal syariah, dan lainnya," jelas Emma saat acara Media Gathering di kantornya, Jakarta, Rabu (7/6/2017).

Di usianya yang masih seumur jagung, kata Emma, UUS sudah memasukkan daftar proyek-proyek yang akan didanai melalui skema syariah. Di tahun ini, UUS memiliki potensi menyalurkan pinjaman ke proyek jalan tol, sektor ketenagalistrikan, dan proyek kilang minyak.

"Mudah-mudahan tahun ini bisa closing. Sebagian bisa dibayarkan (disbursement) tahun ini, dan ada yang carry forward ke tahun depan," dia menjelaskan.   

Ia merinci, Unit Usaha Syariah PT SMI mengincar pembiayaan ke sektor jalan tol, khususnya tol Trans Jawa. Nilai pinjaman senilai Rp 500 miliar dan diharapkan closing pada tahun ini sehingga sudah pinjaman dapat cair. Skemanya menggunakan murabahah.

Proyek kedua di sektor kilang dengan skema ijarah. Proyek ini, diharapkan closing pada angka US$ 75 juta atau sekitar Rp 997,5 miliar (asumsi kurs Rp 13.300 per dolar AS). Proyek tersebut menyerap dana-dana dari luar negeri.

"Kendalanya ya ada di currency miss match. Tidak semua proyek di Indonesia membutuhkan dolar AS karena kalau memperoleh dolar AS, lalu dirupiahkan, maka terjadi currency miss match, dan untuk biaya hedging pun mahal. Isu-isu seperti ini harus diperhatikan," terang Emma.

Proyek ketiga di sektor ketenagalistrikan dengan skema musyarakah dengan komitmen pembiayaan Rp 500 miliar. Jika diakumulasikan, total komitmen pembiayaan UUS kepada proyek infrastruktur di tiga sektor ini sekitar Rp 1,997 triliun.

"Tapi proyek swasta dan BUMN ini semua masih berproses. Ini kan komitmen pembiayaan kami, berapa yang di disbursement tergantung proyeknya," kata Emma yang enggan menyebut spesifik proyek tersebut.  

Hingga akhir tahun, Emma menargetkan penyaluran pembiayaan oleh Unit Usaha Syariah senilai Rp 500 miliar sampai dengan Rp 1 triliun. Sementara target PT SMI menyalurkan pembiayaan sekitar Rp 67 triliun di akhir 2017, sedangkan realisasinya sekitar Rp 52 triliun sepanjang Januari-Mei ini.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya