Menko Darmin: Kualitas Pertumbuhan Ekonomi RI Diakui Dunia

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, pertumbuhan ekonomi nasional selalu diupayakan berkualitas.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 14 Jun 2017, 15:08 WIB
Diterbitkan 14 Jun 2017, 15:08 WIB
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, pertumbuhan ekonomi nasional selalu diupayakan berkualitas.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, pertumbuhan ekonomi nasional selalu diupayakan berkualitas.

Liputan6.com, Jakarta - Perekonomian Indonesia mengalami perbaikan selama dua tahun terakhir. Tak hanya sekedar tumbuh, tetapi pemerataan juga terus meningkat. Demikian disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution saat pembahasan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian/Lembaga (RKAKL) di Badan Anggaran (Banggar) DPR RI siang ini, Rabu (14/6/2017).

Dia menerangkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2014 mencapai 5,01 persen, lalu turun menjadi 4,88 persen pada tahun 2015. Kemudian, pertumbuhan ekonomi naik kembali menjadi 5,02 persen di tahun 2016 dan tahun ini Darmin optimistis akan mencapai 5,2 persen-5,3 persen.

"Pertumbuhan ekonomi kita dalam dua tahun terakhir, berhasil berbalik arah dari yang tadinya menurun kemudian dibelokkan meningkat. Walaupun peningkatannya tidak besar," kata Darmin.

Darmin mengatakan, pertumbuhan ekonomi nasional diupayakan berkualitas. Artinya, pertumbuhan ekonomi sejalan dengan inflasi yang stabil dan disertai penurunan tingkat kemiskinan, pengangguran, dan ketimpangan.

"2016 semua indikator membaik, sehingga kita bisa mengatakan pertumbuhan kita kualitasnya baik. Karena bukan hanya pertumbuhan tapi pemerataan," jelas dia.

Lebih lanjut, Darmin menuturkan perekonomian Indonesia salah satunya didorong oleh perbaikan iklim investasi. Tak heran, jika lembaga-lembaga internasional memberi apresiasi pada Indonesia.

Beberapa lembaga internasional yang memberikan pengakuan antara lain ialah Standard and Poor's (S&P) yang menaikkan status Indonesia menjadi layak investasi atau investment grade.

"Selanjutnya juga, UNCTD itu mengumumkan Indonesia itu sebagai tujuan investasi meningkat rangking dari 8 menjadi 4. Jadi, lagi-lagi ada pengakuan perbaikan," tambah dia.

Tak sekadar itu, Bank Dunia juga mengapresiasi Indonesia dengan memasukan sebagai negara cepat melakukan perbaikan kemudahan usaha. "World Bank mengumumkan Indonesia waktu itu top reformer perbaikan dalam rangking kita untuk kemudahan usaha," ujar dia.

Indonesia juga tercatat mengalami kenaikan peringkat yang signifikan Ease of Doing Business (EoDB). Peringkat Indonesia naik dari 106 pada tahun 2015, lalu menjadi 91 pada 2016.

"Kita tahun ini sedang berusaha Vietnam itu 82 masih lebih baik, kita berusaha fight melewati Vietnam tahun ini semangat kita seperti itu," tandas dia.

Tonton Video Menarik Berikut Ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya