Jepang Siap Bantu RI Kembangkan Logistik hingga Transportasi

RI menghadiri Pertemuan ke-15 ASEAN-Japan Senior Transport Official Meeting (STOM) Leaders Conference di Kyoto, Jepang.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 07 Jul 2017, 08:16 WIB
Diterbitkan 07 Jul 2017, 08:16 WIB
Angkutan logistik
Angkutan logistik

Liputan6.com, Jakarta Jepang menyatakan siap membantu negara-negara ASEAN salah satunya Indonesia terkait pengembangan sektor logistik. Ini diketahui dari Pertemuan ke-15 ASEAN-Japan Senior Transport Official Meeting (STOM) Leaders Conference yang berlangsung mulai 3-5 Juli 2017 di Kyoto, Jepang.

Dalam pertemuan tersebut, Indonesia diwakili Staf Ahli Menteri Perhubungan Bidang Logistik, Multimoda, dan Keselamatan Perhubungan Cris Kuntadi.

“Ada banyak hal yang didapat Indonesia yang tentunya akan menguntungkan kedepannya, misalnya rencana pemerintah Jepang yang akan membantu ASEAN khususnya Indonesia dalam pengembangan sektor logistik,” jelas Cris dalam keterangannya, Jumat (7/7/2017)

Bahkan pada pengembangan transportasi ramah lingkungan (sustainable transport), Pemerintah Jepang akan menyusun Best Approaches Book for User Friendly Environment, untuk kemudian dilanjutkan dengan survey dan kunjungan tim Jepang ke beberapa Negara ASEAN termasuk Indonesia.

Dukungan lainnya dari Pemerintah Jepang untuk Indonesia, antara lain rencana pengembangan kota mandiri Indonesia dengan menjadikan BSD sebagai kota percontohan dan pembangunan warehouse untuk menampung barang-barang tidak tahan lama seperti ikan, buah, sayuran, dan lainnya.

Cris mengaku, saat berkesempatan mengunjungi beberapa fasilitas infrastruktur di Prefektur Kyoto, tampak jika fasilitas infrastruktur transportasi di Kyoto sudah sangat memadai. Ia berharap ini dapat menjadi contoh pengembangan transportasi di Indonesia.

“Satu hal yang patut dicontoh dari Kyoto adalah pembangunan yang dilakukan di kota tersebut dilakukan secara terpadu antara industri, pariwisata, infrastruktur, dan transportasi untuk menunjang pengembangan perekonomian dan perdagangan,” ungkapnya.

Sama halnya dengan Indonesia yang saat ini tengah mendorong pengembangan infrastruktur dengan skema konsesi dengan perusahaan swasta atau asing, ternyata pemerintah Jepang saat ini telah menerapkan skema konsesi pada pengelolaan fasilitas infrastruktur transportasi seperti yang diterapkan di Bandara Internasional Kansai.

Awalnya pengelolaan bandara ini dilakukan oleh pemerintah, namun saat ini diserahkan kepada swasta. Dengan skema ini, terbukti dapat mengurangi atau menghilangkan subsidi pemerintah dalam pengembangan dan pengelolaan Bandara Internasional Kansai.

“Ini terbukti keberhasilannya dapat mengurangi beban pemerintah. Di Bandara Internasional Kansai tidak terdapat lagi subsidi pemerintah dalam pengembangan dan operasional di bandara, pengelolaannya sudah diserahkan sepenuhnya kepada pihak swasta,” tambah Cris.

Disamping itu, dalam hal pengembangan sumber daya manusia (SDM) di Indonesia, Jepang berjanji akan secara rutin menyelenggarakan pelatihan baik di Jepang maupun di Negara ASEAN dengan biaya sepenuhnya ditanggung Pemerintah Jepang. 

Tonton Video Menarik Berikut Ini:

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya