Presiden Bank Dunia: RI Siap Bergabung dengan Negara Ekonomi Maju

Presiden Bank Dunia Jim Yong Kom menjadi pembicara di Supermentor ke-20 dalam rangkaian kunjungannya ke Indonesia.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 25 Jul 2017, 19:36 WIB
Diterbitkan 25 Jul 2017, 19:36 WIB
Sri Mulyani
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati berbicara dengan Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim dan Direktur IMF Christine Lagarde selama Pansus rapat pelno musim semi World Bank/IMF Spring di markas IMF, Washington, (22/4). (AP Photo/Jose Luis Magana)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim menjadi pembicara di Supermentor ke-20 dalam rangkaian kunjungannya ke Indonesia. Acara ini diadakan oleh Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) bekerjasama dengan Bank Dunia dan Australia.

Jim Yong Kim memberikan paparan bertajuk 'Indonesia’s Great Prosperity Ahead: Will It Happen? Will It Be Yours ?’. Dia akan membedah upaya untuk menuju kemakmuran Indonesia.

Jim Yong Kim mengatakan, Indonesia saat ini dalam kondisi yang baik."Indonesia adalah negara yang sedang bangkit, dan siap bergabung dengan negara-negara ekonomi maju dunia," kata dia, di Jakarta, Selasa (25/7/2017).

Pihaknya pun mendukung upaya pemerintah untuk melakukan reformasi. Salah satunya dengan menggenjot penerimaan dan kemudian mendorong pembangunan.

"Saya sangat mendukung upaya pemerintah untuk melanjutkan reformasi yang akan menguntungkan seluruh penduduk lndonesia, termasuk menemukan cara untuk mengumpulkan dan membelanjakan pendapatan dengan lebih baik untuk membiayai pembangunan," ujar dia.

Tantangan pembangunan Indonesia ke depan ialah mengumpulkan pendapatan dan membelanjakannya secara efisien. Termasuk di dalamnya untuk pembangunan infrastruktur dan sumber daya manusia.

Untuk lebih meningkatkan kesadaran akan tantangan lndonesia dalam membangun sumber daya manusia, dalam acara Supermentor ini Jim Yong Kim akan berbicara kepada kaum muda lndonesia tentang pentingnya investasi pada anak-anak di usia dini.

"Ini adaIah investasi yang paling efektif secara biaya bagi sebuah negara untuk mengurangi ketidaksetaraan, meningkatkan pertumbuhan di masa depan, serta kemakmuran," ujar dia.

"Anak yang sehat dan bahagia akan menjadi anggota masyarakat yang produktif dan mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia. MeIakukan investasi di bidang ini sangat penting untuk mewujudkan aspirasi Indonesia yang tinggi," sambung dia.

Sebuah survei kesehatan nasional memperkirakan 9 juta anak Indonesia di bawah usia lima tahun mengalami stunting, sekitar sepertiga dari seIuruh balita Indonesia.

Adapun yang turut hadir dalam acara ini ialah Menteri Keuangan Sri Mulyani lndrawati, Global Shaper World Economic Forum Maudy Ayunda, Founder FPCl Dino Patti Djalal.

 

Saksikan Video Menarik di Bawah Ini:

 

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya