Jadwal Tak Jelas, Jemaah First Travel Pilih Pengembalian Uang

Manajemen First Travel tidak memberikan kepastian jadwal keberangkatan sehingga membuat calon jemaah umrah memilih uang kembali.

oleh Ady Anugrahadi diperbarui 28 Jul 2017, 21:00 WIB
Diterbitkan 28 Jul 2017, 21:00 WIB
Calon Jemaah Umrah Serbu Kantor First Travel
Sejumlah calon jemaah Umrah menunggu pengembalian dana atau refund di Kantor First Travel di GKM Green Tower, Jakarta, Kamis (27/7). Sebagian calon jemaah menolak pengembalian dana 50 persen dari total pembayaran. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - Calon jemaah umrah mengeluh. Pemilik agen perjalanan PT First Anugrah Karya Wisata atau First Travel tidak memberikan kepastian jadwal keberangkatan. Alhasil, mereka lebih memilih pengembalian uang dibandingkan melakukan upgrade atau menaikkan ke paket reguler.

Nur Ali Rachman (60) contohnya. Jumat siang, (28/7/2017) Nur menyambangi kantor First Travel yang berlokasi di Jalan Radar Auri Blok A No.1, Cisalak Pasar, Cimanggis, Depok. Kedatangannya untuk menagih uang yang disetorkan pada Januari 2016 lalu.

Kala itu, dia bersama ketiga anggota keluarganya mendaftarkan diri sebagai peserta program paket promo umrah. "Saya setor waktu itu seorang Rp 14,3 juta. Totalnya berapa, coba aja anda kalikan empat," kata dia ditemui di lokasi.

Namun, hingga kini belum juga mendapatkan kejelasan. Menurut dia, pihak First Travel cuma mengumbar janji manis semata. Atas pertimbangan itu, dia meminta pengembalian uang (refund).

"Saya tetap narik, soalnya sudah bosan dijanjikan (berangkat) terus," ujar dia.

Dia mengatakan, pihak First Travel berjanji mengembalikan uang ke rekening peserta. Terhitung 30 hingga 90 hari sejak pengajuan refund. "Belum selesai, baru dikasih paspor saja," ujar dia.

Nasib serupa dialami Sofyan Maulana. Dia mengaku sudah mengajukan refund. Pria berusia 54 tahun itu kecewa lantaran diberikan harapan kosong oleh pihak First Travel. Sampai saat ini, dia bersama istri dan mertuanya tak kunjung diberangkatkan. Padahal, dia sudah tiga kali melakukan upgrade hingga harganya sama dengan paket regular.

"Saya menuruti kebijakan melakukan upgrade. Saya setor Rp 14,3 juta, kemudian dimintai duit lagi Rp 2,5 juta, dan terakhir Rp 2,8 juta. Total sudah Rp 19 juta lebih. Tapi tidak berangkat juga," papar dia.

Dia mengatakan, sang mertua adalah orang yang paling sedih. Sebab, di kampungnya sudah menggelar acara selamatan. "Mertua saya yang tinggal di Bogor sedih sekali," ucap dia.

Akhirnya, untuk membayar kesedihannya tersebut, dia berinisiatif beralih ke agen perjalanan lain. Kebetulan lagi, agen yang ini masih satu saudara dengannya. "Pokoknya yang penting mertua saya berangkat dulu," tutur dia.

 

Saksikan Video Menarik di Bawah Ini:

 

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya