Pembangunan Proyek LRT Jabodebek Capai 17 Persen

Menko Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meninjau langsung proyek LRT Jabodebek.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 04 Agu 2017, 13:24 WIB
Diterbitkan 04 Agu 2017, 13:24 WIB
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meninjau langsung proyek LRT Jabodebek. (Achmad/Liputan6.com)
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meninjau langsung proyek LRT Jabodebek. (Achmad/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meninjau langsung proyek Light Rail Transit (LRT) Jabodebek di Cibubur, Jakarta Timur pada Jumat (4/8/2017). Kunjungan tersebut untuk melihat perkembangan proyek tersebut.

Proyek LRT Jabodebek sendiri digarap PT Adhi Karya Tbk (ADHI). LRT Jabodebek dibangun dalam dua tahap, yakni tahap pertama meliputi Cibubur-Cawang, Bekasi Timur-Cawang, dan Cawang-Dukuh Atas. Sementara, tahap dua yakni Cibubur-Bogor, Dukuh Atas-Palmerah-Senayan, dan Palmerah-Grogol.

Direktur Adhi Karya Pundjung Setya Brata mengatakan, untuk konstruksi LRT Jabodebek tahap pertama telah mencapai 17 persen. Adapun rinciannya, yakni Cibubur-Cawang 37 persen, Bekasi Timur-Cawang 17 persen, Cawang-Dukuh Atas 3 persen. "Secara akumulatif 17 persen," kata dia di lokasi Cibubur, Jakarta (4/8/2017).

Sementara, untuk pembebasan lahan dia mengaku sudah tidak ada masalah. Saat ini, hanya menyisakan 5 hektare (ha) lahan masyarakat untuk depo.

"Depo rencana hari Senin ada rapat dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk finalisasi pembebasan itu. Diharapkan akhir bulan ini sudah selesai," ujar dia.

Dia mengatakan, saat ini ADHI terus mempercepat kontruksi. Sejalan dengan itu, dia mengatakan, tahun ini akan masuk pada pemasangan rel atau track box dan railway system. Railway system sendiri seperti power supply, telecommunication system, dan signal system.

"Sekarang semua struktur semua, tahun ini akan mulai masuk track box sama railway system. Tahun depan tahun tersibuk buat kami," tukas dia.

Selain membangun LRT Jabodebek, Adhi Karya juga akan membangun properti di sekitar stasiun kereta api ringan atau Light Rail Transit (LRT). Untuk tahap awal, pembangunan properti oleh perusahaan pelat merah ini dilakukan di stasiun yang berada di wilayah Bekasi Timur.

Direktur Keuangan PT Adhi Karya Tbk, Harris Gunawan mengungkapkan, untuk pembangunan properti di Bekasi Timur, pihaknya menyiapkan lahan seluas 40 hektare (ha). Nantinya di kawasan‎ Transit Oriented Development (TOD) tersebut akan dibangun apartemen, hotel hingga pusat perbelanjaan.

"Yang pasti di Bekasi Timur itu tanah kita punya 40 ha. Nanti ada apartemen, hotel, ada mal, ada commercial area," ujar dia di Jakarta, Jumat (16/6/2017).

Dia menjelaskan, total lahan untuk kawasan TOD yang dimiliki oleh Adhi Karya saat ini sekitar 50 ha. Secara keseluruhan, total dana yang akan dibutuhkan untuk pengembangan kawasan ini mencapai Rp 60 triliun.

"Kapitalisasi TOD yang ada di kita dengan 50 ha, plus akan kita tambah di sekitarnya jalur itu. Kapitalisasi yang akan kita himpun dalam 8 tahun kurang lebih Rp 50 triliun-Rp 60 triliun," jelas dia.

Tonton Video Menarik Berikut Ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya