Liputan6.com, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani membagikan pengalamannya yang pernah mengemban berbagai jabatan sebagai wanita pemimpin. Ia menyampaikan pengalamannya itu saat melakukan kunjungan kerja ke Singapura pada 15-16 September 2017.
Lewat akun media sosial Facebook dan Instagram, Sri Mulyani menceritakan soal kunjungan kerjanya ke Singapura selama dua hari tersebut.
Pada Sabtu, 16 September 2017, Sri Mulyani hadir pada acara Singapore Summit sebagai keynote speaker dalam sesi utama S Rajaratnam Endowment Dialogue dengan moderator Ho Kwon Ping (Chairman Banyan Tree Holdings).
Advertisement
Baca Juga
Pada acara tersebut juga hadir pejabat tinggi pemerintahan (Perdana Menteri, Menteri, Duta Besar) berbagai negara serta CEO perusahaan manufaktur, finansial dan jasa global (mis: JPMorgan Chase International, Eurasia group, Unilever, Shell, Alibaba, Barclays, BNP Paribas, Mitsubishi, Robotix, TOLO, Future Fund, dll).
"Dalam konteks pembangunan ekonomi global, kondisi perekonomian belum sepenuhnya pulih, namun diwarnai oleh adanya peningkatan pertumbuhan ekonomi. Beberapa tantangan ekonomi global antara lain: kesenjangan pendapatan, tantangan demografi dan fluktuasi di pasar komoditas," tulis Sri, yang dikutip dari laman Facebooknya, Minggu (17/9/2017).
Sri Mulyani menambahkan, di Asia, yang merupakan pendorong utama pertumbuhan ekonomi dunia, terus berlangsung transformasi ekonomi yang berdaya tahan tinggi. "Asia akan terus berkembang dan diperkirakan akan mendominasi 2/3 pertumbuhan global, selama empat tahun ke depan," tulis Sri.
Dalam kesempatan tanya jawab, beberapa peserta menanyakan tentang bagaimana perkembangan perbaikan birokrasi di Indonesia, posisi Indonesia dalam meningkatnya trend nasionalisme dan pertanyaan terkait pengalaman Sri Mulyani di berbagai jabatan yang pernah diemban sebagai wanita pemimpin.
Sri Mulyani juga menyampaikan pesan tentang wanita yang akan menempuh karier.
"Ketika wanita mendapatkan tugas, kerjakanlah dengan sebaik mungkin. Bagi saya tidak ada kompromi untuk hal ini. Sebagai perempuan, Anda harus menyelesaikan tugas dengan baik; karena begitu Anda gagal, tidak hanya Anda saja yang dinilai tidak mampu, tetapi (karena stereotype atas ketidakmampuan perempuan) semua perempuan akan dinilai tidak mampu," tulis Sri Mulyani.
Sri Mulyani menuturkan, perempuan mempunyai karakter multitasking dan empati. Hal ini membuat wanita mampu melihat situasi lebih baik dan utuh dibanding laki-laki yang cenderung fokus pada satu masalah. "Kelebihan ini perlu Anda jaga," tulis Sri.
Yang terakhir, Sri Mulyani mengingatkan sebagai perempuan Anda harus percaya diri, namun tidak berlebihan. "Pastikan Anda yakin dengan kemampuan Anda, namun tidak berarti Anda meremehkan pihak lain. Jika perlu, lakukan persiapan dua kali lebih baik dari orang lain," tulis Sri.
Simak Video Pilihan di Bawah Ini:
Â
Â
Selanjutnya
Sebelumnya pada Jumat 15 September 2017, Sri Mulyani bersama beberapa pejabat Eselon 1 Kementerian Keuangan melakukan kunjungan ke Institute of Technical Education (ITE).
Pihaknya mengadakan pertemuan dengan Menteri Keuangan Singapura serta memberikan speech pada acara Singapore Summit.
Pada kunjungan ke ITE, Jumat 15 September 2017, Sri Mulyani hadir bersama Menteri Tenaga Kerja, para pejabat Eselon I di Kementerian Keuangan dan Kementerian Tenaga Kerja, serta perwakilan dari BPJS Ketenagakerjaan dan Universitas.
Institute of Technical Education (ITE) adalah post-secondary school yang berada di bawah Kementerian Pendidikan Singapura yang merupakan penyedia pendidikan teknis dalam berbagai bidang dan memberikan sertifikasi atas pendidikan keterampilan khusus.
Jumlah mahasiswa di ITE 28.000 orang. ITE juga menyediakan sekolah umum dengan program antara lain: bisnis, teknik dan elektronik dan teknologi komunikasi.
"Saya dan Menteri Tenaga Kerja mempelajari bagaimana pengembangan dan konsistensi kebijakan serta implementasinya di bidang keterampilan yang dibutuhkan oleh pasar tenaga kerja, pengembangan karir dan keahlian khusus. Oleh karena itu, peran pemerintah dalam menjembatani kolaborasi berbagai Kementerian, Lembaga dan pihak swasta dalam memformulasikan kebutuhan ketrampilan dan teknologi masa depan menjadi sangat penting," tulis Sri Mulyani.
Selesai kunjungan ke ITE, pada malam harinya Sri Mulyani bersama Direktur Jenderal Bea dan Cukai, Kepala Badan Kebijakan Fiskal, dan Staf Ahli Menkeu bertemu dengan Menteri Keuangan Singapore untuk membahas beberapa hal antara lain:
- Automatic Exchange of Financial Account Information (AEOI) antara Indonesia dan Singapura
- Renegosiasi Double Tax Agreement (DTA) antara Indonesia dan Singapura
- Infrastructure investment
- Cooperation on Customs and Excise Authorities.
Â
Advertisement