Milenial, Ini Alasan Kenapa Kamu Sulit Naik Jabatan

Penulis Lindsey Pollak dalam bukunya Becoming the Boss menjelaskan alasan di balik fenomena ini.

oleh Vina A Muliana diperbarui 19 Sep 2017, 08:00 WIB
Diterbitkan 19 Sep 2017, 08:00 WIB
ilustrasi generasi milenial
ilustrasi generasi milenial

Liputan6.com, Jakarta - Menurut survei terbaru yang dilakukan oleh perusahaan jasa keuangan, The Hartford, 80 persen dari milenial menganggap dirinya punya bakat sebagai pemimpin. Meski begitu, hanya 12 persen dari mereka yang berhasil duduk di jabatan karier tertinggi. Kurang dari sepertiga bahkan yang mampu menjadi pemimpin bisnis.

Lantas, apa sebenarnya yang menyebabkan hal ini bisa terjadi? Penulis Lindsey Pollak dalam bukunya Becoming the Boss menjelaskan alasan di balik fenomena ini.

Berikut ulasannya dilansir dari Forbes, Senin (18/9/2017):

1. Bekerja keras tapi tak bekerja cerdas

Setiap orang pasti memanfaatkan waktunya untuk bekerja keras dalam perusahaan. Tapi sedikit dari mereka yang memanfaatkan momen tersebut untuk bekerja cerdas.

Kerja cerdas merupakan kombinasi dari berpikir kritis, disiplin, dan teknik yang bisa diterapkan untuk membuat kemajuan secara berkelanjutan.

2. Tidak punya rasa ingin tahu yang besar

Salah satu sifat yang menarik perhatian atasan adalah rasa ingin tahu yang besar. Pegawai yang tidak memiliki hal ini hanya akan dianggap sebagai karyawan biasa.

Orang-orang yang menunjukkan sifat keingintahuan yang kuat akan lebih baik dalam melakukan pekerjaan. Mereka juga lebih cenderung menghasilkan solusi kreatif untuk sebuah masalah.

3. Tidak kritis

Sifat lain yang harus dibutuhkan seseorang agar bisa menanjak karier dengan lebih baik adalah kritis. Banyak pegawai yang merasa takut apabila harus bersikap kritis. Mereka khawatir pemikiran yang diberikan tidak akan memberikan solusi.

Justru, pemikiran seperti itulah yang harus Anda buang jauh-jauh. Pemikiran kritis sangat dibutuhkan untuk kemajuan sebuah perusahaan. Jadi jangan takut untuk mengemukakan pendapat, ya!

 

Selanjutnya

 

4. Tidak bisa bekerja sama dengan tim

Sehebat apapun seorang individu, mereka tetap tidak akan bisa mencapai segalanya sendiri.
CEO Apple Tim Cook sangat paham tentang hal ini. Itulah mengapa ia selalu mencari seseorang yang percaya kalau kerja sama tim dapat mendorong mereka untuk mencapai sesuatu yang lebih.

5. Selalu meminta bantuan

Atasan tidak menghargai karyawan yang tidak dapat menyelesaikan tugas yang diembankan kepadanya. Kebiasaan buruk seperti terlambat menyerahkan hasil kerja atau sama sekali tidak dapat menyelesaikannya harus segera diperbaiki.

Aturlah waktu kerja Anda sebaik mungkin. Apabila beban kerja Anda terlalu berat, mintalah bantuan rekan kerja atau jelaskan kepada atasan untuk meringankan beban kerja Anda.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya