Liputan6.com, Jakarta - Para pengusaha Jepang yang tergabung dalam Asosiasi Jepang-Indonesia (Japinda) telah menyatakan kesiapannya untuk mendukung sejumlah proyek strategis di Indonesia.
Proyek-proyek itu mulai dari pembangunan kereta cepat Jakarta-Surabaya, pelabuhan Patimban di Subang, Jawa Barat, hingga pembangunan terowongan untuk jalan tol Padang-Bukittinggi-Pekanbaru.
"Ada paling tidak tiga proyek yang sedang kita bahas, dan juga sedang berlangsung saat ini, di antaranya MRT. MRT itu tahap 1 sudah selesai, tahap 2 sedang berlangsung, tahap 3 sedang dalam tahap studi," kata Menteri Perhubungan (Menhub) Budi K. Sumadi kepada wartawan usai mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima delegasi Asosiasi Jepang-Indonesia (Japinda) yang dipimpin mantan Perdana Menteri (PM) Jepang, Yasuo Fukuda, di Istana Merdeka, Jakarta, seperti dikutip dari laman Setkab, Jumat (27/10/2017).
Advertisement
Baca Juga
Proyek kedua, lanjut Budi, berkaitan dengan kereta cepat Jakarta-Surabaya yang di studi, dan November nanti akan final studinya antara JICA dangan BPPT. "Hal ini memang kita bahas secara intensif dengan Jepang agar proyek ini cepat," ujar dia.
Sedangkan mengenai pelabuhan Patimban, di Subang, Jawa Barat, menurut Budi, tahap yang dilakukan adalah tender, dan akan mulai kurang lebih awal tahun depan. Pelabuhan itu diharapkan bisa diselesaikan di tahun 2019 pada tahap awal.
Mengenai nilai investasi, Budi mengaku tidak bicara secara langsung karena sedang difinalkan bentuk-bentuk investasi yang akan dibutuhkan.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Â
Tol Padang-Pekanbaru
Sementara itu Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menambahkan, dalam pertemuan dengan delegasi Japinda itu, kedua pihak mendorong untuk pembuatan tunneling atau terowongan pembuatan untuk mendukung pembangunan tol Padang-Bukit Tinggi-Pekanbaru.
"JICA ingin akan mendukung pembangunan tunneling-nya/terowongannya," ujar dia.
Basuki setuju dengan pernyataan Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi agar hal ini dimasukkan dalam bagian proyek monumental hubungan Indonesia-Jepang yang memasuki usia 60 tahun, sehingga mulai Januari bisa dimulai proyeknya.
Namun karena ini di daerah Bukit Barisan dan untuk tunneling harus ada tanah dulu, Basuki berharap beberapa bulan ini bisa diselesaikan.
Sedangkan untuk Patimban tahap 2 untuk aksesnya. Tahap satunya itu, menurut Basuki, antara Patimban dan jalan nasional 8,1 KM.
"Nah ini akan kita teruskan ke Cipalinya, jadi supaya berhubungan dengan toll to toll sepanjang 40 km. Ini sudah berapa kali kita bahas," kata dia.
Advertisement