Baru Lulus dan Ingin Gaji Rp 25 Juta? Coba Profesi Ini

Sektor industri seperti manufaktur, pertambangan, utilitas, dan konstruksi, hanya berkontribusi sebanyak 7,7 juta pekerjaan baru.

oleh Arthur Gideon diperbarui 18 Nov 2017, 10:00 WIB
Diterbitkan 18 Nov 2017, 10:00 WIB
Begini Caranya Mengukur Gaji Anda Kecil atau Tidak
Ingin tahu kecil atau tidak gaji yang Anda dapat? SSimak di sini caranya.

Liputan6.com, Jakarta - Bisnis dan organisasi di seluruh dunia memiliki data yang semakin bertambah setiap harinya tetapi kesulitan untuk mengambil keuntungan dari data yang dimiliki. Ini menyebabkan meningkatnya permintaan tenaga kerja yang memiliki keahlian dalam mengolah data.

Indonesia sebagai negara dengan ekonomi terbesar di Asia Tenggara dan merupakan negara keempat dengan populasi terbanyak sejumlah lebih dari 257 juta penduduk tentunya menjadi salah satu negara yang terkena imbas dari melonjaknya jumlah data yang beredar.

Pasar tenaga kerja di Indonesia telah bergeser dan menyatu dengan ekonomi, dengan sektor jasa yang tumbuh dengan sangat cepat dan membentuk sekitar 14,2 juta pekerjaan baru antara tahun 2005 sampai 2015.

Sebaliknya, sektor industri seperti manufaktur, pertambangan, utilitas, dan konstruksi, hanya berkontribusi sebanyak 7,7 juta pekerjaan baru, dengan 4,4 juta di bidang manufaktur. Salah satu profesi baru yang berkembang dengan pesat adalah Data Scientist.

“Profesi ini berhubungan erat dengan data dan mulai dikenal generasi milenial yang akrab dengan dunia teknologi dan disebut–sebut sebagai profesi dengan gaji tinggi. Faktanya, ya, betul profesi ini memang menawarkan gaji yang fantastis”, kata Nayoko, co-founder Algoritma dikutip dari keterangan tertulis, Sabtu (18/11/2017). 

Sebut saja perusahaan transportasi berbasis online yang belum lama ini kami lihat di situs lowongan kerja memasang iklan untuk posisi Data Scientist dengan tawaran gaji berkisar Rp 25 juta sampai dengan Rp 100 juta.

'Tingginya permintaan akan Data Scientist dan minimnya jumlah SDM tersedia yang memiliki kualifikasi untuk profesi ini menyebabkan korporasi bersedia merogoh kocek dalam-dalam untuk mengisi posisi tersebut," lanjut Nayoko.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Cara Jadi Data Scientist

Melihat tingginya jurang antara ketersediaan dan permintaan ini, Algoritma Data Science Academy Jakarta hadir untuk menjadi solusi.

Algoritma memiliki program pembelajaran selama enam bulan yang dapat Anda ikuti untuk mempersiapkan Anda menjadi Data Scientist.

Kata Nayoko, untuk mengikuti program, sebaiknya berasal dari pendidikan berdisiplin dalam matematika atau statistik atau bisnis atau engineering.

Jika tidak memiliki latar belakang pendidikan tersebut, Anda bisa ikut program ini selama pernah ada pengalaman kerja statistik, matematik, bisnis, analytics, engineering, dan computer science.

Setelah lulus dari program ini dan memenuhi syarat kualifikasi Anda  akan mendapatkan career support berupa penempatan kerja di perusahaan yang telah menjadi rekanan Algoritma.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya