Bill Gates Prediksi Orang Punya 3 Kemampuan Ini Bakal Sukses

Bila Anda memikirkan apa yang akan terjadi selanjutnya untuk karier Anda, pertimbangkan saran dari pendiri Microsoft Bill Gates.

oleh Agustina Melani diperbarui 01 Jan 2018, 20:24 WIB
Diterbitkan 01 Jan 2018, 20:24 WIB
Bill Gates ( Foto: CNBC.com)
Bill Gates ( Foto: CNBC.com)

Liputan6.com, Jakarta - Bila Anda memikirkan apa yang akan terjadi selanjutnya untuk karier Anda, pertimbangkan saran dari miliarder dan pendiri Microsoft Bill Gates.

Dia sering bekerja dengan penemu dan penganggu industri, membaca buku tentang masa depan umat manusia, dan mendanai proyek untuk memajukan masyarakat.

Berdasarkan data yang Bill Gates kumpulkan, ia menyimpulkan kalau orang-orang memiliki latar belakang sains, teknik dan ekonomi menjadi orang paling diminati dalam dunia kerja.

"Tenaga kerja yang mahir dalam bidang tersebut akan menjadi "agen perubahan" untuk semua institusi," ujar Gates dalam sebuah wawancara pada 2016, yang dikutip dari laman USA Today, Senin (1/1/2018).

"Saya memikirkan pengetahuan dasar tentang sains, kemampuan matematika dan ekonomi, menjadi kemampuan yang akan banyak dituntut untuk karier di masa depan," tambah dia.

Bill Gates menuturkan, seseorang tidak perlu menjadi ahli dalam pengkodean dan tabel periodik. Akan tetapi, memiliki kemampuan untuk memikirkan cara yang dilakukan para ahli ini akan sangat banyak membantu.

"Bukan berarti Anda akan menulis kode, tapi Anda perlu memahami apa yang dapat dilakukan insinyur, dan apa yang tidak dapat mereka lakukan," ujar Bill Gates.

"Mereka mungkin akan merevolusi industri Anda," tambah dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

Tolong Petani dari Pemanasan Global. Bill Gates Beramal Rp 4 Triliun

Bill Gates
Pendiri perusahaan raksasa Microsoft, Bill Gates (AFP PHOTO/JOEL SAGET)

Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump jelas-jelas menegaskan jika dirinya tak percaya pada isu pemanasan global. Namun, hal ini berbeda 180 derajat dengan bos Microsoft yang juga miliarder super tajir asal Amerika, Bill Gates.

Demi memperlihatkan kepeduliannya terhadap isu pemanasan global, Bill Gates telah menggelontorkan amal lebih dari US$ 1 miliar atau setara Rp 13,6 triliun.

Dilansir dari observer.com, Jumat 15 Desember 2017, kini miliarder tersebut kembali menunjukkan kepedulian terhadap pemanasan global dengan menolong petani yang terkena dampak dari perubahan iklim ini.

Suami Melinda Gates itu menyumbang US$ 300 juta atau sekitar Rp 4,1 triiun kepada petani di Afrika dan Asia yang sering mengalami gagal panen akibat iklim yang terus berubah. Keputusan amal tersebut ia umumkan saat menghadiri KTT Iklim Global 2017 di Paris.

"Ini adalah saat yang sangat penting. Kita perlu beradaptasi dengan perubahan iklim yang sudah memengaruhi planet ini, dan mengembangkan alat baru yang bakal menjauhkan masalah jadi semakin buruk. Inovasi adalah kunci untuk melakukan keduanya," tulis Gates di sebuah unggahan LinkedIn pagi ini.

"Kemajuan ilmiah dalam ilmu tanaman, misalnya, akan membantu petani mengatasi perubahan pola cuaca," ucap Gates.

Hal yang sama juga dikatakan Bill Gates saat wawancara dengan Pemimpin Redaksi LinkedIn, Daniel Roth, di Paris. Gates menjelaskan, satu tahun iklim buruk untuk pertanian berdampak pada kelaparan massal.

"Iklim sudah 1 derajat Celsius lebih hangat, dan ini akan terus meningkat. Orang yang paling rentan akan pemanasan global di dunia adalah petani subsisten, terutama di Afrika. Mereka sudah harus menghadapi hujan yang tidak bisa diprediksi dan banyak hari-hari panas, yang membatasi produktivitas tanaman mereka, "kata Gates.

"Ini adalah orang-orang yang tidak bisa berbuat apa pun akan perubahan iklim. Orang-orang kelas menengah mungkin sudah coba membantu, tapi apa yang mereka hadapi benar-benar urusannya seperti hidup dan mati," ia menambahkan.

Bukan hanya Gates, Uni Eropa juga sepihak dalam soal pemanasan global. Dana gabungan US$ 600 juta akan dialokasikan dalam tiga tahun ke depan untuk mendukung penelitian ilmiah dalam menemukan bibit tanaman yang lebih baik.

Bibit ini akan didesain untuk melindungi tanaman dari kekeringan dan banjir, dan mengembangkan metode pertanian maju. "Membantu mereka menganalisis tanah mereka atau menggunakan air secara lebih efisien," tulis Gates.

Ketika Perjanjian Paris ditandatangani pada 2015, Gates Foundation meluncurkan dana US$ 1 miliar yang disebut Breakthrough Energy Ventures untuk mendukung penelitian energi bersih. Ini dilakukan sebagai bagian dari Koalisi Terobosan Energi multimiliar dolar yang dibentuk oleh 15 perusahaan sektor swasta.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya