Menteri Basuki: Kehadiran Jalan Tol Gerakan Ekonomi Lokal

Keberadaan ruas tol baru secara langsung telah berhasil menggerakkan perekonomian warga lokal.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 07 Jan 2018, 21:13 WIB
Diterbitkan 07 Jan 2018, 21:13 WIB
Tol Trans Jawa
Dok. Binamarga PU

Liputan6.com, Madiun - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahaan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, keberadaan ruas tol baru secara langsung telah berhasil menggerakkan perekonomian warga lokal.

Dia menceritakan sebuah pengakuan seorang pengusaha dari Tulungagung yang berterimakasih atas terselesaikannya ruas tol baru Surabaya-Mojokerto (Sumo).

"Seorang pengusaha marmer dari Tulungagung bercerita kepada saya, sebelum Sumo dibangun dia hanya bisa melakukan pengiriman 1 kali dalam sehari. Tapi setelah SuMo beroperasi, dia bisa mengirim 2-3 kali sehari," ujar Basuki seperti ditulis Minggu (7/1/2018).

Basuki juga menjelaskan, Jawa Timur nantinya akan memiliki ruas jalur tol paling panjang, di mana proyek pembangunan tol saat ini sedang marak dikerjakan di wilayah tersebut.

"Sekarang di Jawa Timur kan sedang dibangun ruas tol Probolinggo-Banyuwangi di sisi utara dan Pandaan-Malang di sisi selatan. Kemudian datang permintaan untuk membangun tol Kertosono-Kediri, belum lagi Probolinggo-Lumajang juga butuh tol. Kalau itu semua terrealisasi, tol di Jawa Timur nantinya akan jadi yang paling panjang," tukasnya.

Percepatan Pembangunan Proyek Jalur Tol

Direktur Utama Jasa Marga Desi Arryani juga turut memberikan tanggapan terkait proyek jalur tol yang terus berlanjut hingga 2018. Dia mengaku bahwa waktu pengerjaannya telah meningkat jauh dibanding proses pembangunan pada waktu lampau.

"Kalau mau buat perbandingan, dulu pembangunan tol itu sekitar 5 km dalam 2 tahun. Sekarang, 2 tahun sudah bisa 120 km," tukasnya.

Sementara itu, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR Herry T Zuna mengungkapkan, ragam pembangunan tol yang nantinya akan tersambung menjadi tol Trans Jawa itu semuanya dapat selesai dan murni beroperasi pada 2019.

"Kita memperkirakan, bilamana proyek tol seperti Pasuruan-Probolinggo sudah selesai dalam waktu dekat, maka itu sudah dapat dioperasikan sepenuhnya pada akhir 2018," ucapnya.

"Selain itu, masih ada pengerjaan ruas tol Probolinggo-Banyuwangi sepanjang 170 km, dan Jakarta-Cikampek II yang diperkirakan selesai April 2019. Semua ruas itu akan tersambung menjadi tol Trans Jawa, dari Jakarta hingga Banyuwangi yang bisa dinikmati pada 2019 nanti," tambah Herry.

Herry juga menjelaskan perihal pengerjaan proyek jalur tol di luar Jawa, seperti tol Trans Sumatera. "Ruas tol Trans Sumatera sepanjang 25 km yang pengerjaannya disubsidi oleh tarif tol Batang-Semarang, kini progres fisiknya sudah 60 persen," imbuhnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya