Harga Cabai di  Palangka Raya Capai Rp 80 Ribu per Kg

Kenaikan harga cabai tak hanya terjadi pada jenis cabai rawit namun jenis lain juga mengalami kenaikan.

oleh Rajana K diperbarui 05 Feb 2018, 13:26 WIB
Diterbitkan 05 Feb 2018, 13:26 WIB
Cabai
Seorang pedagang memilah cabai di sebuah pasar di Jakarta, Kamis (11/1). Saat ini harga cabai rawit merah naik sebesar Rp 20 ribu hingga Rp 30 ribu per kilogram. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Palangka Raya - Sudah hampir dua pekan ini harga cabai melonjak tajam di sejumlah pasar tradisional di Palangka Raya Kalimantan Tengah. Contohnya pedagang di Pasar Kahayan dan Pasar Besar Palangkasari menjual cabai di kisaran harga Rp 80 ribu per kilogram (kg).

Dari pantauan di Pasar Kahayan, Jalan Cilik Riwut tadi pagi, seperti ditulis Senin (5/2/2018), kenaikan harga terjadi pada cabai jenis rawit. Harga cabai pedas ini mencapai Rp 80 ribu kg. Sebelumnya, harga cabai rawit di pasar tersebut berada di kisaran Rp 57 ribu per kg hingga Rp 60 ribu per kg.

Para pedagang mengaku bahwa kenaikan harga ini sudah terjadi sejak pertengahan Januari 2018 dan terus berlanjut hingga saat ini.

"Kami sendiri tak tahu apa penyebabnya karena kami juga mengambilnya dari Pasar Besar Palangkasari,"ujar Noor Nazli pedagang sayur di Pasar Kahayan.

Dengan kondisi ini, sekarang ia hanya mampu untuk membeli sebanyak 2 kg per hari untuk kemudian dijual lagi. "Kami menjualnya secara eceran, sebab kalau tidak begitu, kami tak dapat untung,"ujarnya.

Untuk diketahui, kenaikan harga cabai tak hanya terjadi pada jenis cabai rawit, tetapi jenis lain juga mengalami kenaikan.

Cabai besar keriting semula di harga Rp 35 ribu per kg menjadi Rp 40 ribu per kg. kemudian cabai besar biasa dari semula Rp 41 ribu per kg meningkat jadi Rp 48 ribu per kg.

Sementara itu menurut Fahlita Robina, Kepala Seksi Pasar dan Distribusi pada Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kalimantan Tengah belum bisa menjelaskan mengapa ada perbedaan harga di Pasar Kahayan dan Besar Palangkasari. Padahal, kedua pasar ini hanya berjarak sekitar 5 km saja.

Contohnya, harga cabai di pasar besar Rp 60 ribu per kg sementara di Pasar Kahayan Rp 80 ribu per kg. "Padahal cabai yang ada di Pasar Kahayan itu awalnya juga mengambil dari pasar besar, tapi kok harga jualnya bisa beda,"ujarnya.

Ia berasumsi bahwa adanya perbedaan harga yang cukup jauh di kedua pasar itu karena para pedagang di Pasar Kahayan menjualnya secara eceran.

"Kalau dijualnya per ons sudah tentu harganya akan semakin mahal," jelas Fahlita.

Harga Cabai di Jakarta

Natal di Jambi
Harga cabai merah di sejumlah pasar di Jambi sedikit lebih mahal saat menjelang Natal 2017 karena pasokan yang terlambat.(Liputan6.com/B Santoso)

Sebelumnya, harga cabai di pasar tradisional Jakarta juga melonjak. Saat ini, harga komoditas tersebut, khususnya cabai rawit merah, telah mencapai Rp 50 ribu per kilogram (kg).

Rahayu (38), salah satu pedagang sayuran di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, mengatakan setelah sempat turun pada pertengahan bulan lalu, kini harga cabai kembali naik.

"Waktu akhir tahun harganya sempat naik, terus kemarin turun. Sekarang mulai naik lagi," ujar dia saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, pada Senin 29 Januari 2018.

Rahayu mencontohkan, harga cabai rawit merah saat ini sudah berada di kisaran Rp 50 ribu per kg. Kemudian cabai merah keriting dan cabai merah besar (TW) juga naik menjadi masing-masing Rp 45 ribu per kg.

"Yang naiknya paling tinggi yang rawit merah, sudah Rp 50 ribu sekarang. Kemarin sempat Rp 55 ribu-Rp 60 ribu tapi, kan, turun. Terus sekarang naik lagi," kata dia.

Menurut Rahayu, kenaikan tersebut lantaran harga cabai di Pasar Induk Kramat Jati juga melonjak. Dia menjelaskan, saat ini harga cabai rawit merah di pasar induk tersebut berkisar Rp 40 ribu per kg. Sedangkan cabai merah keriting dan cabai merah besar Rp 35 ribu-Rp 40 ribu per kg.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya