Liputan6.com, Jakarta - Harga emas berada di jalur kenaikan beruntun dalam empat hari pada perdagangan Kamis karena nilai tukar dolar AS meluncur ke level terendah dalam dua pekan. Pelemahan dolar AS ini karena kekhawatiran dampak tingginya utang AS dan pemotongan pajak.
Mengutip Reuters, Jumat (16/2/2018), harga emas di pasar spot naik 0,2 persen ke level US$ 1.352,81 per ounce pada pukul 2.04 siang waktu New York, setelah sebelumnya sempat menyentuh level US$ 1.357,08 per ounce yang merupakan angka tertinggi sejak 25 Januari.
Advertisement
Baca Juga
Sedangkan untuk harga emas berjangka AS untuk pengiriman April turun US$ 2,70 atau 0,2 persen menuju level US$ 1.355,30 per ounce.
"Kenaikan utang akan menjadi penyebab utama inflasi dan kemudian akan memberi sinyal suku bunga yang lebih tinggi," kata George Gero, managing director RBC Wealth Management.
Selain itu, dolar AS juga melemah karena ada beberapa risiko yang membebaninya seperti angka inflasi. Pemerintah AS mengumumkan indeks harga konsumen kecuali komponen makanan dan energi naik 0,3 persen pada Januari.
Â
Harga Komoditas Lain
Harga perak turun 0,2 persen pada US$ 16,83 per ounce setelah mencapai level tertinggi lebih dari satu minggu di US$ 16,98.
Harga palladium meningkat 1,2 persen pada US$ 1.012,50 per ounce setelah mencapai puncak satu minggu sebesar US$ 1.020,90 per ounce.
Untuk harga platinum turun 0,06 persen ke angka US$ 995,99 per ounce, setelah mencapai US$ 1.007,10 per ounce, tertinggi dalam dua minggu.
Advertisement