Jokowi Ajak ASEAN-Australia Cegah Pencurian Ikan di Samudera Hindia

Kerjasama ASEAN-Australia selama 44 tahun terakhir telah berkontribusi membangun ekosistem kawasan Asia Tenggara yang damai, stabil, dan sejahtera.

oleh Septian Deny diperbarui 18 Mar 2018, 19:32 WIB
Diterbitkan 18 Mar 2018, 19:32 WIB
Jokowi Bicara Bisnis di Depan 500 CEO dan Startup ASEAN-Australia
Presiden Joko Widodo (kedua kanan) berfoto bersama PM Australia Malcolm Turnbull (kedua kiri) didampingi Menteri Luar Negri masing-masing negara saat ASEAN-Australia Special Summit 2018 di Sydney (17/3). (Steve Christo/ASEANINAUS/AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Kerjasama ASEAN-Australia selama 44 tahun terakhir telah berkontribusi membangun ekosistem kawasan Asia Tenggara yang damai, stabil, dan sejahtera.

Hal tersebut diungkapkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat berpidato di Pertemuan Retreat KTT Istimewa ASEAN-Australia, di Admiralty House, Kirribilli, Minggu, 18 Maret 2018.

“Untuk itu, selain menguatkan kerja sama di Samudera Pasifik, ASEAN-Australia harus dapat berkontribusi di kawasan Samudera Hindia,” ujar dia dalam keterangan resmi di Jakarta, Minggu (18/3/2018).

Menurut Jokowi, kerja sama yang selama ini telah dilakukan di kawasan Asia Pasifik, juga harus dilakukan di Samudera Hindia. Dalam kesempatan tersebut, setidaknya terdapat tiga poin penting usulan kerja sama yang disampaikan Presiden Jokowi di depan para pemimpin negara ASEAN dan Australia yang hadir dalam sesi tersebut.

“Pertama, ASEAN-Australia harus berkontribusi dalam menciptakan pusat pertumbuhan ekonomi baru di Samudera Hindia,” kata dia. 

Jokowi menegaskan, kerja sama ekonomi dengan negara-negara di lingkar Samudera Hindia menjadi keharusan untuk mewujudkan poros ekonomi baru. Poin penting kedua menurut Presiden adalah ancaman keamanan lintas batas di lingkar Samudera Hindia seperti perompakan, Illegal, Unreported, and Unregulated (IUU) fishing, penyelundupan manusia, perdagangan narkoba, serta ancaman radikalisme dan terorisme menjadi tantangan nyata yang harus diatasi ASEAN-Australia.

 “ASEAN-Australia perlu membangun mekanisme yang efektif termasuk dengan negara-negara di Samudera Hindia seperti di bidang keamanan dan keselamatan maritim, Search and Rescue (SAR), dan perlindungan sumber daya laut,” ungkap dia.‎

Lebih lanjut, sebagai poin ketiga, Jokowi juga mengemukakan pentingnya kerja sama ASEAN-Australia dalam memperkuat sentralitas ASEAN, termasuk dalam membangun arsitektur di kawasan.

“Sentralitas ASEAN tidak pernah memunculkan ancaman bagi siapapun, sentralitas ASEAN justru akan menyuburkan habit of dialogue dan kerjasama,” kata dia.

Di akhir sambutannya Presiden berharap, kerja sama di kawasan Samudera Hindia ini nantinya dapat terintegrasi dengan kawasan Pasifik sehingga dapat terbentuk ke dalam sebuah arsitektur kawasan Indo-Pasifik.“Arsitektur kawasan yang terbuka, inklusif, transparan, serta menjunjung tinggi hukum internasional,” tandas Jokowi.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya