Tak Mau Terima Uang Tunai, Kafe Ini Tetap Sukses Raup Untung

kafe di London ini sukses karena tidak menerima pembayaran tunai. bagaimana hasilnya?

oleh Bawono Yadika diperbarui 09 Apr 2018, 06:00 WIB
Diterbitkan 09 Apr 2018, 06:00 WIB
Restoran
Ilustrasi restoran (iStockphoto)​

Liputan6.com, Jakarta - Era digital atau revolusi industri 4.0 menjadikan semuanya terintegrasi satu sama lain. Tak terkecuali dalam pembayaran transaksi untuk berwirausaha maupun berdagang.

Dilansir dari CNBC, Minggu (8/4/2018), salah satu pemilik kafe di London telah memberlakukan cashless atau kartu untuk menggantikan posisi uang tunai.

Dialah Ross Brown, pemilik cafe dari Browns of Brockley, London yang memberhentikan pembayaran tunai sejak satu tahun lalu.

"Banyak orang yang telah membayar dengan kartu saat ini, jadi kita sekalian saja memutuskan untuk mengganti metode pembayaran tersebut (uang tunai ke kartu)," tuturnya.

Ross lebih jauh menyatakan bahwa hal tersebut membantu kafenya untuk tumbuh cepat dan juga aman.

"Hal ini sangatlah bermanfaat bagi kami. Kami menemukan menghitung uang tunai lalu menyetorkanya pada bank, hal tersebut sungguh sangat tidak efektif bagi kami," ujarnya.

Kafe Browns of Brockley ini diketahui merupakan salah satu bisnis kecil di Inggris yang terhitung tidak menerima uang tunai. Asosiasi UK Finance bahkan memprediksi keberadaan kartu debit saat ini akan menggeser pembayaran tunai pada tahun ini.

 

Uang Tunai Tak Tergantikan?

Gesek Mesin Kartu Kredit
Ilustrasi Foto Gesek Kartu Kredit (iStockphoto)

Meskipun begitu, kultur cashless diperkirakan tetap tidak akan menggantikan posisi uang tunai ini. Hal ini seperti dikatakan oleh Kepala Strategi di LINK Graham Mott, yang telah menghubungkan 70 ribu mesin ATM di Inggris.

Dia menyebutkan 2,7 juta orang dari seluruh penjuru negeri yakni yang memiliki 65 juta populasi tetap akan bergantung pada uang tunai.

"Ini akan menjadi proses yang panjang sebelum uang tunai hilang untuk selamanya. Dari segi bisnis, masih akan panjang bagi ATM untuk menggantikan ini semua," tuturnya.

Uang tunai sangat terikat dengan emosi pemilik. Orang-orang tetap menyukai perasaan memiliki uang tunai. Ini menciptakan rasa aman pada mereka," tambah dia.

Meskipun begitu, Ross berpendapat bahwa ia jarang melihat pelangganya yang memilih untuk membayar dengan uang tunai.

"Saya rasa kami memiliki pelanggan yang tidak tahu bahwa kami tidak menerima uang tunai, tetapi mereka tetap memberikan kartu saat membayar dan pergi melanjutkan aktifitasnya," tandas dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya