Mentan Amran: PBB Apresiasi Upaya RI Dongkrak Ketahanan Pangan

Mentan Amran Sulaiman menyampaikan sejumlah terobosan yang dilakukan Indonesia untuk optimalkan lahan pertanian kepada pewakilan PBB.

oleh Liputan6.com diperbarui 09 Apr 2018, 14:42 WIB
Diterbitkan 09 Apr 2018, 14:42 WIB
(Foto: Merdeka.com/Wilfridus S)
Menteri Pertanian Amran Sulaiman (Foto:Merdeka.com/Wilfridus S)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengapresiasi terhadap upaya pemerintah Indonesia meningkatkan ketahanan pangan Indonesia.

Amran Sulaiman menyampaikan hal itu saat menerima kunjungan dari Pelopor Khusus Dewan HAM PBB untuk Hak atas Pangan di Indonesia, di Kementerian Pertanian, Jakarta, Senin (9/4/2018).

"Setelah kami sampaikan upaya untuk meningkatkan pangan Indonesia, itu mereka apresiasi. Karena gerakan kita atas perintah Bapak Presiden untuk memuliakan petani, mem-protect petani itu yang diapresiasi," ungkap Amran.

Kepada delegasi PBB tersebut, Amran menyampaikan beberapa terobosan yang dilakukan Pemerintah untuk mengoptimalkan lahan pertanian yang ada untuk meningkatkan produktivitas.

"Pertama, Rainfed land (lahan tadah hujan) yang kita bangun tanah yang gersang, kita optimalkan, terkhususnya untuk tanah tadah hujan 50 persen seluruh Indonesia," kata dia.

"Ini yang dulu tanam satu kali kita tingkatkan menjadi dua kali bahkan ke depan kita program menjadi tiga kali," lanjut dia.

Hal yang juga diapresiasi adalah pembangunan embung, sumur dangkal, sumur, dan bendungan berukuran kecil di daerah-daerah.

Ia menambahkan, pembangunan rumah pangan lestari (KRPL). Pihak PBB akan mengunjungi langsung KRPL tersebut.

"Seperti apa KRPL bisa memenuhi kebutuhan pangan dengan KRPL itu. Menanam cabai, menanam sayur. Itu yang akan dikunjungi," ujar dia.

 

Reporter: Wilfridus S.

Sumber: Merdeka.com

 

Mentan Amran Genjot Investasi dan Ekspor Sektor Pertanian

Mentan Andi Amran Bahas Subsidi Pupuk Bareng KPK-Jakarta- Helmi Afandi-20170224
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman usai berdiskusi dengan Pimpinan KPK, Jakarta, Jumat (24/2). Pertemuan tersebut membahas tatakelola pangan sebagai sektor strategis yang menjadi salah satu prioritas KPK. (Liputan6.com/Helmi Afandi)

Sebelumnya, Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman menegaskan akan terus meningkatkan nilai ekspor dan investasi di Kementerian Pertanian (Kementan).

Dia menyebut, hal ini sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

"Sebagaimana arahan Bapak Presiden untuk mendorong pertumbuhan ekonomi cepat kita butuh investasi dan ekspor untuk didorong. Dua-dua ini kami ekspor," kata Amran usai melantik Pejabat Eslelon I di Kantornya, Senin, 26 Maret 2018.

Amran menuturkan, nilai ekspor pada Kementan hingga saat ini mencapai 24 persen. Hal ini didukung dari sektor peternakan, perkebunan, holtikultura. Jumlah tersebut diharapkan akan lebih baik lagi dari tahun sebelumnya.

"Strategis, di mana ekpor Kementerian Pertanian naik 24 persen nilai ekpor. Alhamdulillah bila perlu tahun ini lebih baik daripada tahun 2017. Yang tinggi adalah perkebunan holtikultura yang mengambil tertinggi juga peternakan," ujar dia.

Sementara, Amran juga mengatakan dirinya sudah mengupayakan secara maksimal untuk investasi dan ekspor. Sejauh ini, Kementan dikatakan dia, sudah mencabut peraturan yang menghambat masuknya investasi dan juga ekspor.

"Yang kami deregulasi kurang lebih 141 tambah lagi mungkin sudah selesai tambah lagi akhir-akhir ini 50 berarti 190-an semua yang menghambat investasi dan ekspor kami cabut," jelas dia.

"Hasilnya adalah kalau kita bandingkan 2013 investasi dan ekspor itu kalau tidak salah investasinya Rp 23 triliun. Di 2014 sampai hari ini rata-rata dua kali lipat Rp 46 triliun per tahun," kata dia.

Dia juga menyarankan kepada seluruh investor, agar dapat memberikan masukan kepada Kementan apabila ada peraturan yang sekiranya menghambat.

"Intinya calon-calon investor sampaikan ke kami pak ini yang menghambat. Kami segera cabut karena bapak presiden minta bukan lagi menyampaikan bahwa cabut, tetapi kita laporkan berapa jumlahnya kami cabut dan laporkan,” ujar dia.

"Terakhir terima 141 yang sudah selesai ada juga regulasi yang 15 digabungkan menjadi satu. Ada 141 kami cabut ini. Nanti 2 minggu yang lalu 50 mudah-mudahan sudah selesai akan dicabut lagi berarti total kurang lebih 190-an dan akan menjadi Peraturan Menteri (Permen)," ujar dia.

 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya