Ada Teror Bom, Kantor Pajak di Surabaya Tetap Beroperasi Normal

Kantor pajak tetap beroperasi secara normal meski diguncang bom Surabaya dan Sidoarjo.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 16 Mei 2018, 09:45 WIB
Diterbitkan 16 Mei 2018, 09:45 WIB
Suasana kantor pajak di Kebon Jeruk, Jakarta,
Suasana kantor pajak di Kebon Jeruk, Jakarta (Liputan6.com/Gempur M Surya)

Liputan6.com, Jakarta - Suasana Surabaya dan Sidoarjo, Jawa Timur, hingga saat ini masih mencekam usai diguncang bom selama dua hari. Namun begitu, pelayanan publik seperti kantor pajak tetap berjalan normal.

Direktur Penyuluhan, Pelayanan, dan Humas Ditjen Pajak, Hestu Yoga Saksama, mengungkapkan kantor pajak di seluruh Indonesia tetap beroperasi secara normal untuk melayani wajib pajak, baik saat kejadian bom Surabaya kemarin sampai saat ini. 

"Operasional kantor pajak di seluruh Indonesia, termasuk di Surabaya dan Sidoarjo, berjalan normal. Sama seperti kantor pajak lainnya," kata dia dalam pesan singkatnya kepada Liputan6.com, Jakarta, Rabu (16/5/2018).

Ditjen Pajak, diakui Hestu Yoga, meningkatkan kewaspadaan. Akan tetapi, tidak sampai menjaga super ketat kantor pajak maupun antisipasi berlebihan.

Dia memastikan, peristiwa bom Surabaya dan Sidoarjo tidak mengganggu pelayanan ke wajib pajak.

"Kewaspadaan memang ditingkatkan, tapi tidak sampai mengganggu pelayanan kepada masyarakat," ujarnya.

Ditjen Pajak mendukung penuh Polri dan aparat keamanan terkait untuk menangani masalah terorisme ini dengan cepat dan tuntas.

"Semoga kondisi segera aman kembali dan tidak terjadi apa pun (seperti bom Surabaya)," tandas Hestu Yoga.


Antisipasi Teror Bom, Fasilitas Umum Dijaga Super Ketat TNI dan Polri

Usai ledakan bom gereja di Surabaya, Jawa Timur, Menhub Budi Karya melakukan sidak di Bandara Soekarno Hatta pada Minggu (13/5/2018).(Liputan6.com/Pramita Tristiawati)
Usai ledakan bom gereja di Surabaya, Jawa Timur, Menhub Budi Karya melakukan sidak di Bandara Soekarno Hatta pada Minggu (13/5/2018).(Liputan6.com/Pramita Tristiawati)

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mewaspadai gangguan terorisme atau bom Surabaya dan bom Sidoarjo pada fasilitas umum. Salah satunya dengan memaksimalkan pengamanan.

Sekretaris Jenderal Kemenhub Djoko Sasono mengatakan, Kemenhub telah menerapkan standar operasi pengamanan, ‎menyesuaikan dengan meningkatnya situasi keamanan akibat gangguan teroris.

‎"Kita terapkan SOP sesuai keadaan yang berkembang," kata Djoko di kantor Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Jakarta, pada 14 Mei 2018. 

Djoko melanjutkan, peningkatan keamanan sudah dilakukan, dengan mengerahkan TNI dan Polri untuk menjaga fasilitas umum, seperti pelabuhan, bandara, terminal, dan stasiun.

"Kemarin Bapak Menteri juga sudah melakukan upaya dan pengecekan di beberapa lokasi. Ini tentunya memberikan insurance bahwa kita telah menerapkan standar security yang maksimal," ‎lanjutnya.

Menurut Djoko, pengamanan dititikberatkan pada gerbang keluar masuknya orang dari daerah atau luar negeri, seperti bandara. Ketika ditanyakan terkait pengaruh aksi teror terhadap jumlah pengguna transportasi umum, dia belum bisa menyebutkan.

"Artinya pada saat orang baru masuk ke kawasan bandara dan lain-lain.‎ Seluruh fasilitas transportasi diminta untuk meningkatkan kewaspadaan (teror bom)," ucapnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya