Luncurkan Perizinan Terintegrasi Bulan Ini, Jokowi Minta Hilangkan Ego Sektoral

Presiden Jokowi minta Kementerian/Lembaga dan pemda untuk menghilangkan ego sektoral dan terus pangkas perizinan yang membelit.

oleh Septian Deny diperbarui 16 Mei 2018, 15:18 WIB
Diterbitkan 16 Mei 2018, 15:18 WIB
Presiden Joko Widodo atau Jokowi
Presiden Joko Widodo atau Jokowi (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggelar Sidang Paripurna di Istana Negara. Salah satu agenda yang dibahas dalam rapat tersebut soal kesiapan layanan perizinan berusaha terintegrasi atau Online Single Submission (OSS). Layanan tersebut rencananya akan diluncurkan pada bulan ini.

Jokowi mengungkapkan, peningkatan investasi sangat penting dalam upaya pemerintah mendorong pertumbuhan ekonomi. Selain itu, investasi yang meningkat juga diharapkan mampu memperluas lapangan kerja sehingga berdampak pada penurunan angka pengangguran.

"Saya ingin mengulang kembali lagi, betapa pentingnya yang namanya investasi. Ekspor terutama dalam rangka pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja membuka lapangan pekerjaan di negara kita," ujar dia di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (16/5/2018).

Oleh sebab itu, lanjut Jokowi, maka diperlukan upaya yang serius dari pemerintah untuk mengurangi sebanyak-banyak prosedur perizinan, agar tidak lagi menjadi hambatan bagi investasi yang mau masuk ke Indonesia.

"Saya garis bawahi, untuk investasi berhubungan dengan padat karya agar yang namanya prosedur perizinan betul-betul bisa dikurangi sebanyak-banyaknya. Hilangkan regulasi yang tidak perlu, hilangkan peraturan-peraturan baik di tingkat kementerian, mungkin juga di tingkat eselon I dirjen dan mungkin juga di tingkat BUMN kita yang sekali lagi banyak menghambat investasi, terutama dalam rangka pembukaan lapangan pekerjaan," tegas dia.

Selain itu, agar OSS ini bisa berjalan secara maksimal, maka seluruh kementerian, lembaga dan pemerintah daerah (pemda) terkait untuk saing bersinergi. Hal ini agar tidak ada lagi laporan jika program ini tidak berjalan secara menyeluruh, khususnya di tingkat daerah.

"Saya perintahkan kementerian dan lembaga dan kepala daerah yang akan terintegrasi dengan OSS agar betul-betul mempersiapkan diri, dari sistem dan sumber daya manusia, maupun mengubah kultur birokrasi yang kita miliki. Saat OSS ini diluncurkan, harus betul-betul sudah hilang yang namanya ego sektoral. Tidak ada prosedur yang ribet, lama. Semua harus terintegrasi dan sinergi antara kementerian dan pemda," tandas Jokowi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Belum Semua Daerah Jalankan Perizinan Terintergasi pada 20 Mei

Menko Bidang Perekonomian, Darmin Nasution (Dok Foto: Kemenko Bidang Perekonomian)
Menko Bidang Perekonomian, Darmin Nasution (Dok Foto: Kemenko Bidang Perekonomian)

Pemerintah akan meluncurkan program perizinan terintegrasi atau online single submission (OSS) pada 20 Mei mendatang. Namun, belum semua daerah akan menjalankan sistem yang memudahkan investor atau pengusaha untuk mengajukan perizinan tersebut.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menyatakan, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian akan mulai melatih Sumber Daya Manusia (SDM) baik di tingkat pusat maupun daerah untuk bisa menjalankan program perizinan terintegrasi atau online single submission. Pelatihan tersebut akan dimulai pada pekan depan.

"‎Kita melatih dulu, minggu depan kita latih dulu orang orang pemerintah daerah, kementerian dan lembaga dan juga Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) unit baru untuk mengembangkan itu," ujar dia dalam acara Musrembangnas 2018 di Jakarta, pada 30 April 2018. 

Untuk tahap awal, program perizinan terintegrasi tersebut akan dimulai di sejumlah daerah. Hal ini mengingat masih ada beberapa daerah yang belum siap.

"Enggak semua tapi ada beberapa yang belum. Tapi sebagian besar (melaksanakan), paling ada beberapa yang belum, tapi sebagian besar (siap melaksanakan). Memberikan perizinan di semua daerah kamu pikir urusan mudah," kata dia.

Sebelum benar-benar diluncurkan, lanjut dia, akan ada tahap uji coba dalam pada 10 hari mendatang. Dengan demikian, diharapkan saat peluncuran nanti seluruh sistemnya bisa berjalan dengan baik.

"Kita mungkin seminggu, 10 hari lagi (uji coba)," tandas dia.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya