Pengusaha Mal Imbau Harga Produk UMKM Jangan Terlalu Mahal

APPBI mengimbau kepada pelaku UMKM untuk mempertimbangkan harga jual produk agar tidak kalah bersaing dengan produk impor.

oleh Liputan6.com diperbarui 17 Mei 2018, 14:54 WIB
Diterbitkan 17 Mei 2018, 14:54 WIB
Produk UKM
Produk UKM (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) menilai pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) perlu menyesuaikan harga jual yang pas dalam memasarkan produknya. Sehingga, konsumen dapat memilih produk dalam negeri ketimbang luar negeri.

"Ternyata enggak semua produk indonesia itu harganya murah yak. Kalau tadi kita lihat, tempat kerupuk saja sudah jutaan," ungkapnya kata Ketua Umum APPBI, Stefanus Ridwan ditemui di Mal Kota Kasablanka, Jakarta, Kamis (17/5/2018).

Stefanus mengatakan, pasar dalam negeri sebetulnya memerlukan harga yang jauh lebih rendah. Menurut dia, harga produk UMKM yang tinggi lebih cocok untuk diekspor ketimbang dijual di dalam negeri.

"Untuk konsumen Indonesia perlu ada harga lebih reasonable. Kalau saya lihat masih beberapa orang sangat eksklusif mungkin makanannya untuk ekspor oke. Tapi di dalam negeri, saya kira musti ada consider tentang harga ya," ungkap dia.

Lebih jauh dia mengatakan, pola perilaku konsumen di Indonesia kebanyakan menginginkan kualitas bagus, tetapi harga jual standar. Untuk itu, Stefanus meminta kepada para pelaku UMKM agar lebih mempertimbangkan harga jual.

"Ada keunikan, nah ini handmade. Tapi orang Indonesia kan kadang tidak peduli handmade, yang penting kelihatannya bagus unik dia beli, tapi begitu harganya jutaan mungkin dia mikirnya 10 kali. Menurut saya, musti ada pertimbangan untuk pasar dalam negeri juga, kualitasnya tetap bagus, tapi harganya lebih pantaslah ya," jelasnya.

"Kalau kita mau membuat produk UMKM itu misalkan harga 50 persennya saya kira itu akan banyak orang yang beli," Stefanus mengatakan. 

 

Reporter : Dwi Aditya Putra

Sumber : Merdeka.com

Masuk Mal, Produk UMKM Lokal Siap Rebut Hati Masyarakat

Dok Foto: Dwi Aditya Putra/Merdeka.com
Dok Foto: Dwi Aditya Putra/Merdeka.com

Kementerian Perdagangan (Kemendag) membuka pameran Mall to Mall 'Indonesia Kreatif 2018' di Grand Atrium, Mal Kota Kasablanka, Jakarta, Kamis (17/5/2018). Pameran yang berlangsung sejak 16-20 Mei 2018 ini menampilkan puluhan produk kreatif karya anak bangsa.

Dirjen Perdagangan Dalam Negeri (Dirjen PDN) Kemendag Tjahja Widayanti mengatakan, pameran kali ini merupakan upaya untuk memperkenalkan produk Usaha Mikro, Kecil, dan Kecil Menengah (UMKM) lebih luas kepada masyarakat, terutama di tengah pusat perbelanjaan. Menurutnya, selama ini banyak produk anak bangsa yang tidak terpublikasikan.

"Pameran ini bertujuan memperkenalkan produk UMKM, bahwa produk kita cukup bagus karena tidak pernah ada yang tahu dan memperkenalkan sehingga mereka (UMKM) diam saja. Maka, kita ajak mereka pameran, mereka layak masuk ke sini (mal)," ungkap Tjahja saat memberikan sambutan.

Tjahja mengatakan, pameran kali ini bukan pertama kalinya dilakukan oleh Kementerian Perdagangan. Nantinya dikatakan dia, UMKM ini juga akan dipamerkan di 12 pusat perbelanjaan berbeda sesuai dengan tema, yakni mal ke mal. 

"Pameran ini sudah tahun keempat dan ini kita akan membuat polanya berbeda dengan tahun sebelumnya. Hari ini adalah awal pameran mall to mall. Kalau enggak salah sampai dua belas mal," imbuhnya.

Tjahja meyakini, dengan diselenggarakannya pameran tersebut akan membawa peluang besar bagi pelaku UMKM.

"Mal ini pengunjungnya cukup banyak jadi pasarnya sudah jelas. Peluang cukup besar sehingga mengangkat derajat UMKM kita ini," tandasnya.

Hal senada juga disampaikan oleh Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI), Stefanus Ridwan. Dia mengatakan, pameran kali ini bertujuan untuk memperkenalkan produk-produk UMKM milik anak bangsa.

"Hari ini kita membuka pameran untuk dari mal ke mal. Awalnya di sini untuk membantu UMKM sehingga produk yang dihasilakan bisa dikenal dan semua orang tau kita punya produk luar biasa," imbuhnya.

"Dengan adanya pameran (produk UKM masuk mal), seperti masuk mal ini hari biasa pengunjung bisa mencapai 65 ribu orang, akhir pekan 85-120 ribu orang dateng. Pameran ini akan datang memberitahukan banyak orang Indonesia bahwa kita memiliki banyak produk," Stefanus menandaskan. 

 

Reporter : Dwi Aditya Putra

Sumber : Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya