GMF Catatkan Pendapatan Operasional USD 115,9 Juta pada Kuartal I 2018

Di kuartal pertama 2018 ini GMF akan membawa pelanggan baru yang berasal dari Thailand dan Bangladesh.

oleh Merdeka.com diperbarui 30 Mei 2018, 18:24 WIB
Diterbitkan 30 Mei 2018, 18:24 WIB
20151106-Hanggar 4 GMF Kurang Teknisi, Pembenahan Pesawat Terhambat
Teknisi tengah melakukan perbaikan pesawat di Hanggar 4 GMF, Tangerang, Jumat (6/11/2015). Hanggar milik Garuda Indonesia ini tersebut kekurangan teknisi pada tahun ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk (GMF) berhasil membukukan kinerja positif dikuartal I 2018 ini. Perusahaan dengan kode emiten GMFI mencatat pendapatan operasional senilai USD 115,9 juta atau meningkat 9,3 persen (Year on Year/YoY) dibandingkan triwulan yang sama pada tahun sebelumnya yang tercatat USD 106,1 juta.

Pada kuartal pertama 2018, GMF juga mencatatkan laba operasional USD 12.8 juta, meningkat dari USD 12,5 juta di kuartal pertama 2017, tumbuh 2,2 persen jika dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Alhasil, laba bersih tercatat USD 7,4 juta (margin 6,3 persen).

Direktur Utama GMF, Iwan Joeniarto mengatakan, bahwa sumbangsih pendapatan di kuartal pertama tersebut didapat dari kontribusi Line Maintenance sebesar USD 20 juta sedangkan Repair & Overhaul yang didalamnya merupakan bisnis airframe, component dan engine, sebesar USD 95,9 juta.

"Porsi ini sesuai dengan target perusahaan yaitu fokus pada bisnis perawatan komponen pesawat,” ujar Iwan dalam Laporan Kruangan Kuartal pertama, di Gedung Garuda Indonesia, Jakarta, Rabu (30/5/2018).

Iwan mengatakan, di samping kinerja keuangan yang baik, GMF juga menghasilkan performa operasional yang gemilang. GMF berhasil mencatat tingkat dispatch reliability sebesar 99,64 persen. Selain itu, GMFI juga mencatatkan angka 100 persen pada aspek Turn Around Time.

Selain itu, pada kuartal pertama 2018 sejumlah pencapaian juga berhasil didapat. Beberapa peningkatan kapasitas dan kapabilitas berhasil dilakukan diantaranya penambahan kapabilitas airframe check untuk Boeing 737 Max, penambahan kapabilitas perawatan komponen pesawat sebanyak 56 part number untuk berbagai jenis pesawat, serta penambahan kapasitas hingga 14 line secara simultan untuk hangar narrow body (hangar 4).

"Di kuartal I 2018 ini pun GMF telah merealisasikan salah satu Strategic Initiatives-nya dalam pemutakhiran teknologi informasi berupa aplikasi baru Customer Relationship Management,” tambahnya.

 

Pelanggan Baru

20151106-Hanggar 4 GMF Kurang Teknisi, Pembenahan Pesawat Terhambat
Teknisi tengah melakukan perbaikan pesawat di Hanggar 4 GMF, Tangerang, Jumat (6/11/2015). Untuk mendukung operasional hanggar tersebut dibutuhkan setidaknya ratusan teknisi hingga akhir tahun.(Liputan6.com/Angga Yuniar)

Lebih lanjut Iwan mengatakan di kuartal pertama 2018 ini GMF juga akan membawa pelanggan baru yang berasal dari Thailand dan Bangladesh untuk melakukan perawatan beratnya di Hangar GMF, Cengkareng.

“Hal ini merupakan langkah konkret dari upaya peningkatan porsi revenue Non Afiliasi dengan menambahkan portofolio customer. Saat ini pendapatan dari Non Afiliasi meningkat menjadi 43.8 persen sedangkan pada tahun 2017 sebesar 32,6 persen dikuartal yang sama” kata Iwan.

Sementara itu, dikatakan Iwan ditiga bulan pertama 2018 GMF pun ikut serta dalam berbagai ajang internasional yang merupakan bagian strategi GMF dalam meraih pelanggan baru, seperti Singapore Airshow 2018, MRO East Asia, serta International Airlines Technical Pool (IATP).

Selain pelanggan baru, GMF juga menambahkan sertifikasi baru dari Otoritas Penerbangan Sipil Bahrain, Vietnam, Malaysia, Filipina dan juga Nigeria. Tak ketinggalan, Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara (DKPPU) yang juga memberikan sertifikasi untuk perawatan pesawat Boeing 737 Max.

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya