Liputan6.com, Jakarta - PT Pos Indonesia (Persero) mencatat kenaikan pengiriman barang saat Ramadan. Jasa pengiriman barang diperkirakan terus meningkat mendekati Lebaran 2018.
Direktur Utama PT Pos Indonesia, Gilarsi Wahyu Setijono mengatakan, peningkatan pengiriman barang mulai terjadi satu minggu sebelum Lebaran. Diperkirakan peningkatan pengiriman barang mencapai 70 persen dari kondisi normal sekitar 280 ribu ‎per hari.
"Sudah terjadi. Penumpukan-penumpukan sudah mulai terjadi setidaknya. Minimal di atas 60-70 persen. Di atas hari-hari normal," kata ‎Gilarsi, di Museum Filateli, Jakarta, Kamis (31/5/2018).
Advertisement
Baca Juga
Gilarsi menuturkan, peningkatan pengiriman barang mayoritas berasal dari aktivitas belanja online. ‎Dipastikan barang yang dikirim tidak berbahaya. Meski tidak mengetahui detail jenis barangnya.
"Kita juga tidak buka hanya petugas loket membuka karena memastikan bukan barang berbahaya. Bukan barang yang memang dilarang itu memastikan," ujar dia.
Gilarsi mengatakan, PT Pos Indonesia terus memastikan pengiriman barang berjalan dengan lancar dan tepat waktu. Sebab itu, PT Pos Indonesia terus memastikan pengangkutan barang ‎dengan transportasi udara. Hal itu karena saat ini penggunaan jasa penerbangan sedang tinggi.
‎"Kita terpaksa harus sangat ketat mengawal karena di penerbangan sendiri tinggi itu, jadi jangan sampai berebut space dengan yang non reguler kemudian jadi tidak terangkut," kata dia.
Â
E-Commerce Selamatkan Bisnis Pos Indonesia
Sebelumnya, PT Pos Indonesia tak gentar dengan banyaknya pesaing di industri logistik. Meskipun jasa pengiriman surat mengalami penurunan tetapi terjadi kenaikan pada jasa pengiriman barang karena hadirnya e-commerce.Â
Direktur Jasa dan Kurir Pos Indonesia, Agus Handoyo menjelaskan, Pos Indonesia siap memasuki persaingan dalam bisnis distribusi logistik di Indonesia. Ia yakin, jaringan luas yang dimiliki Pos Indonesia akan menjadi kekuatan untuk bersaing. Selain itu, pengalaman sebagai jasa pengantar akan memberikan jaminan bagi masyarakat.
"Jumlah titik outlet layanan Pos Indonesia di seluruh Indonesia, kantor Pos 4.657 kemudian kita punya agency, agen pos yang dikembangkan bersama teman dari Asperindo, ada 3.500 agen. Ada agen jasa keuangan sekitar 47.000 orang. Dengan jaringan demikian luasnya, kami punya model yang bisa antarkan barang sampai ke ujung (pelosok Indonesia)," ungkapnya di Kementerian Kominfo, Jakarta, Selasa 17 April 2018.
Meskipun punya modal yang kuat, Pos Indonesia tak terus melakukan pengembangan. Berbagai pembenahan tetap harus dilakukan agar pelayanan yang diberikan kepada masyarakat menjadi semakin handal.
"Kalau dulu mengantar barang, (saat barang) sampai (di tujuan), selesai. Sekarang tidak. Informasi harus di-update dalam saat juga. Dalam electronik proof delivery. Bahwa barang sudah sampai," kata dia.
Karena itu peningkatan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) insan Pos Indonesia akan terus dilakukan, biar tak kalah dengan kompetitor.
"Kita juga akan tingkatkan SDM, karena saudara yang direkrut pada 1990, mungkin ijazahnya SD, SMP, karena kondisi saat itu, kebutuhannya hanya untuk mengantarkan surat. Kita coba upgrade dan ternyata bisa kita upgrade. Armada juga akan kita kembangkan, menurut perkembangan," kata dia.
 Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Â
Advertisement