Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) menerima kunjungan Pemerintah Delegasi Suriname pada Senin (4/6/2018).
Deputi Menteri PPN/Kepala bappenas Bidang Kependudukan dan Ketenagakerjaan, Pungki Sumadi mengungkapkan tujuan kunjungan delegasi Suriname untuk memperkuat hubungan bilateral ekonomi antar kedua negara.
"Pertemuan tadi sebetulnya dalam rangka kunjungan dari delegasi Suriname untuk membangun kerja sama ekonomi yang lebih kuat dengan Indonesia, karena hubungannya dengan Indonesia ini sudah 43 tahun," kata Pungki di kantornya.
Advertisement
Baca Juga
Pungki mengungkapkan, secara spesifik ada beberapa hal yang ingin dipelajari Suriname dari Indonesia, mulai dari sektor pertanian hingga perbankan.
"Yang diinginkan antara lain mereka ingin belajar misalnya tentang asuransi pertanian kita, kemudian juga tentang inseminasi sapi, kemudian investasi di bidang syariah," ujar dia.
Selain itu, Suriname juga ingin menimba ilmu di sektor perbankan syariah dan kredit perumahan. "Lalu mereka juga akan belajar misalnya tentang bagaimana membuat sistem aturan perbankan syariah, perbankan konvensional. Dan satu lagi mengenai penjaminan simpanan untuk perumahan. Itu lima hal penting yang mereka ingin belajar dari kita," kata dia.
Reporter: Yayu Agustini Rahayu
Sumber: Merdeka.com
Dalam kesempatan serupa, Duta Besar RI untuk Suriname, Dominicus Supratikto mengatakan kunjungan kali ini merupakan yang ketiga kalinya selama tiga tahun ini.
"Sebetulnya selama ini yang 43 tahun lebih banyak diwarnai dengan kerja sama kebudayaan, dan untuk itu kami melihat sudah waktunya kita membangun hubungan dalam konteks bisnis," ujar dia.
"Untuk itu selama 3 tahun, ini yang ketiga kalinya membawa rombongan bisnis dari Suriname dan seperti tadi kita lihat bersama mereka mewakili dari dunia pertanian, dunia IT dan dunia perbankan," tambah dia.
Supraktiko berharap kerja sama bisnis antar kedua negara bisa segera terealisasi. "Bahkan ada yang sudah menunjukkan prospek yang cukup jauh prosesnya dan semoga dengan dukungan dari Bappenas realisasi dari kerjasama itu bisa dilaksanakan secepatnya."
Selain itu, Supraktiko mengungkapkan hubungan bisnis tersebut juga bertujuan untuk memberi dukungan dan memberdayakan warga Suriname yang merupakan keturunan Indonesia.
"Sebetulnya kalau bicara mengenai sistem pertanian di sana ada yang sudah modern yaitu adanya perkebunan pisang dan mereka sudah ekspor ke Uni Eropa,” kata dia.
Ia menambahkan, sudah ada investasi di bidang pisang ini yang pengembangan manajemennya sudah sangat modern. "Kami melihat ada peluang di situ bahwa ada yang sudah maju kita dekati untuk kerja sama dan kalau bisa kita juga membangun komunikasi dengan masyarakat Jawa di sana yang sudah masuk di dalam pertanian,” kata dia.
Ia menambahkan, pihaknya juga ingin membangun kerja sama serta mendorong masyarakat Jawa di Suriname.