Penyempitan Tol Jakarta-Cikampek Berlangsung Sampai 19 Juli

Dalam proses pengangkatan box girder di km 18 tersebut, Jasa Marga Jalanlayang Cikampek menutup dua lajur di jalur A dan B sepanjang 200 meter.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 18 Jul 2018, 10:31 WIB
Diterbitkan 18 Jul 2018, 10:31 WIB
Contraflow di Tol Jakara-Cikampek. (Liputan6.com/Abramena)
Contraflow di Tol Jakara-Cikampek. (Liputan6.com/Abramena)

Liputan6.com, Jakarta - PT Jasa Marga Jalanlayang Cikampek (JJC) yang merupakan anak usaha PT Jasa Marga (Persero) Tbk menyatakan, akan menutup sementara dua lajur di tol Jakarta-Cikampek km 18 pada saat window time sampai dengan Kamis, 19 Juli 2018. Itu dilakukan dalam rangka commissioning atau pengujian untuk memastikan terangkatnya steel box girder dengan launcher gantry pada proyek Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Elevated yang dikerjakan antara pukul 21.00-05.00.

Pemimpin Proyek Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Elevated Iwan Dewantoro mengatakan, mulanya ia memperkirakan harus menutup tiga lajur untuk mengangkat box girder di masing-masing jalur, baik dari arah Jakarta ke Cikampek maupun sebaliknya. Setelah meninjau lapangan, usulan itu berubah lantaran pengerjaan bisa dilakukan dengan hanya menutup dua lajur saja.

"Perkiraan awal kita bakal tutup tiga lajur. Tapi setelah mengecek lapangan, dua lajur sudah cukup. Dua lajur itu sudah masuk standar K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja)," jelas dia di ruas Tol Jakarta-Cikampek km 18, Rabu (18/7/2018).

Dalam proses pengangkatan box girder di km 18 tersebut, JJC menutup dua lajur di jalur A dan B sepanjang 200 meter. Launcher gantry yang bertugas menyambungkan box girder sepanjang 60 meter ini ditempatkan di tengah jalan yang telah dikosongkan.

Sementara itu, penutupan lajur dilakukan secara bertahap. Lajur pertama, yakni lajur 4 yang paling dekat dengan median jalan ditutup pada pukul 21.30 WIB. Adapun lajur 3 mulai disterilkan saat waktu memasuki pukul 22.30 WIB. Tahapan itu turut dilakukan dengan mencermati kepadatan lalu lintas yang terjadi di ruas tol Jakarta-Cikampek, yang notabene ramai dilalui kendaraan besar angkutan logistik pada malam hari.

Proses pengangkatan box girder oleh launcher gantry sendiri terbilang cukup memakan waktu, yakni ditarik setinggi 2 meter per menit. Hasilnya, upaya JJC tersebut berbuah dengan berhasil menaikkan dua box girder sampai waktu bergerak memasuki pukul 01.00 WIB.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Bisa Angkat Bersamaan

Konstruksi Layang Dihentikan, Proyek LRT Sepi Aktivitas
Suasana konstruksi layang proyek LRT yang sepi dari aktivitas di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (21/2). Kebijakan Presiden Jokowi ini menyebabkan semua proyek konstruksi elevated LRT juga turut dihentikan. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Rencananya, Iwan melanjutkan, JJC akan melaksanakan commissioning selama tiga hari sampai Kamis mendatang, karena pihaknya berkeyakinan untuk dapat mengangkat empat box girder secara bersamaan pada hari ketiga.

"Targetnya, Selasa ini kita pasang dua, Rabu pasang dua, dan Kamis seterusnya sudah bisa mulai pasang empat (box girder). Setelah Kamis kita akan evaluasi, apakah penutupan dua lajur ini kemudian bisa diperpendek," ucap Iwan.

"Kalau empat girder itu sudah bisa diangkat bersamaan, diperkirakan pengerjaan bisa memakan waktu hanya 4 jam. Kalau dihitung, jam 21.00 kita mulai persiapan, jam 22.00 mulai kerja, sekitar jam 02.00 (lajur tol) sudah dibuka lagi. Itu dengan syarat kondisi lalin (lalu lintas) tol lancar," ia menambahkan.

Namun begitu, tak lupa ia memperhitungkan kepadatan lalu lintas di ruas Tol Jakarta-Cikampek yang puncaknya kerap terjadi pada Kamis. Dia menyatakan, ramainya arus kendaraan pada hari tersebut lantaran banyaknya jumlah kendaraan logistik yang berangkat dari Tanjung Priok menuju kawasan industri di Cikarang dan sekitarnya.

"Kalau Kamis tidak dimungkinkan pengerjaan, akan diundur sehari jadi Jumat. Jadwal kami fleksibel, kita akan melihat kondisi lapangan terlebih dahulu," pungkas dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya