Liputan6.com, Jakarta PT Jasa Marga (Persero) berencana menggelar simulasi pengurangan lajur di km 18 pada ruas jalan Tol Jakarta-Cikampek. Langkah ini seiring pengerjaan teknis Proyek Tol Jakarta-Cikampek Elevated.
Adapun pengerjaan ruas Tol Jakarta-Cikampek Elevated ini berdiri di atas jalan Tol Jakarta-Cikampek dari arah Bekasi Timur menuju Tambun. Untuk memastikan gangguan minimal terhadap lalu lintas, Jasa Marga akan memberikan penanganan khusus untuk ruas yang gerak kendaraannya terbilang padat tersebut.
General Manager Jakarta-Cikampek Raddy R Lukman menyatakan, bahwa pelaksanaan simulasi penyempitan lajur di area proyek ini bakal dilakukan pada saat window time, yakni antara pukul 21.00-05.00 WIB.
Advertisement
"Simulasi dimaksudkan untuk memastikan apakah metode erection yang kita lakukan dapat digunakan dengan mempertimbangkan lalu lintas yang tetap dapat mengalir, serta gangguan terhadap arus lalu lintas pun masih dapat ditolerir," ungkap dia dalam keterangan resmi, Selasa (17/7/2018).
Pada simulasi pengurangan lajur, akan diberlakukan pengurangan lajur maksimal sebanyak 2,5 lajur, yang ditutup untuk melihat dampak kepadatan yang terjadi saat dilakukan pekerjaan.
Pengurangan lajur dilakukan demi memastikan keamanan dan keselamatan kerja untuk pekerja proyek, serta demi keamanan dan keselamatan lalu lintas bagi pengguna Jalan Tol Jakarta-Cikampek. Hal ini mengingat pengerjaan erection steel box girder dengan launcher gantry tersebut termasuk dalam kategori pekerjaan dengan risiko tinggi.
Selain itu, ia pun memohon maaf jika terdapat hambatan lalu lintas di Jalan Tol Jakarta-Cikampek di sekitar Bekasi Barat sampai Tambun, atau arah sebaliknya selama kegiatan uji coba berlangsung.
Dia juga mengimbau kepada para pengguna jalan, khususnya yang biasa melewati Tol Jakarta-Cikampek untuk dapat mengantisipasi perjalanannya. Salah satunya, yakni dengan menggunakan jalur alternatif bila terjadi kepadatan lalu lintas.
"Beberapa jalur alternatif menuju Cikampek yang dapat digunakan pengguna jalan tol yang sudah berada dalam Jalan Tol Jakarta-Cikampek dapat keluar ke jalan arteri melalui Gerbang Tol (GT) Bekasi Barat/Timur dan kemudian masuk kembali ke Jalan Tol Jakarta-Cikampek melalui GT Cibitung, demikian pula dari arah yang sebaliknya," tutur dia.
Integrasi Tarif Tol Lingkar Luar Jakarta Perlancar Arus Tanjung Priok
Kementerian Perhubungan mendukung rencana integrasi Tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) atau tol lingkar luar Jakarta. Dengan integrasi ini diharapkan arus logistik keluar dan masuk kendaraan ke Pelabuhan Tanjung Priok menjadi lancar.
Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Agus Purnomo mengatakan, integrasi tol lingkar luar ini mendukung efektifitas kelancaran arus barang menuju dan keluar pelabuhan Tanjung Priok.
"Saya mendukung integrasi ini terutama bila dilihat dari kawasan industri di Timur Jakarta (Bekasi, Karawang, Cikarang, dan sekitarnya) melalui Tol Cikampek dan menyambung ke Tol JORR menuju Pelabuhan Tanjung Priok, sehingga tidak masuk lagi ke dalam Tol Dalam Kota," tuturnya dalam keterangan resmi, Minggu (08/7/2018).Â
Baca Juga
"Keberadaan Tol JORR ini sangat membantu dan efektif untuk kelancaran arus barang menuju dan keluar Pelabuhan Tanjung Priok," tambah dia.
Agus menambahkan terindikasi bahwa supir truk menghindari masuk tol yang menuju dari dan ke Pelabuhan Tanjung Priok terutama di sekitar Bogasari atau Airin.
Hal ini disebabkan oleh mahalnya tarif tol yang berlaku. Tol Ruas Kebon Bawang – Rorotan di mana tarif untuk truk golongan V sebesar Rp. 45.000, untuk jarak 15 km sehingga truk memilih tidak masuk tol melainkan melalui jalan arteri.
"Kemenhub telah meminta kepada Kementerian PUPR agar dapat meninjau pemberlakuan besaran tarif tol ruas Kebon Bawang-Rorotan sehingga mendorong truk barang untuk menggunakan layanan Tol JORR untuk kelancaran arus barang masuk dan keluar pelabuhan Tanjung Priok," tutur dia.
Â
Advertisement