Bos IMF Puji Ekonomi RI

Direktur IMF Christine Lagarde menuturkan, sejumlah indikator ekonomi Indonesia menunjukkan kinerja positif.

oleh Merdeka.com diperbarui 11 Okt 2018, 15:25 WIB
Diterbitkan 11 Okt 2018, 15:25 WIB
Kunjungi Paviliun Indonesia, Bos IMF Terpesona Budaya Nusantara
Managing Director IMF Christine Lagarde menyaksikan cara menenun saat berkunjung ke Paviliun Indonesia di arena pertemuan IMF-Bank Dunia, Bali, Rabu (10/10). Christine antusias melihat ragam potensi Indonesia yang dipamerkan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Bali - Direktur Pelaksana International Monetery Fund (IMF), Christine Lagarde, mengapresiasi ekonomi yang meningkat di Indonesia. Dalam pandangan dia, Indonesia dapat menjaga ketahanan ekonomi di tengah ancaman perekonomian global.

"Untuk Indonesia, ada peningkatan signifikan, dan skor untuk Indonesia, excellent (luar biasa)," kata dia, dalam Konferensi Pers, di Bali International Convention Center BICC, Kamis (11/10).

Dia menuturkan, beberapa indikator perekonomian Indonesia menunjukkan kinerja positif. Misalnya, pertumbuhan PDB (Produk Domestik Bruto) hingga dua kali lipat, turunnya angka kemiskinan, serta inflasi yang terkontrol.

"Anda lihat PDB naik lebih dari dua kali lipat, kemiskinan turun, inflasi terkontrol. Nilai tukar yang terdepresiasi begitu juga mata uang lainnya, Australia, Selandia Baru dengan kisaran serupa," ujar dia.

Prestasi Indonesia yang lain adalah solidnya sektor perbankan dan porsi utang terhadap PDB yang masih terjaga.

"Ini adalah track record yang sangat baik. Ada apresiasi dari kebijakan dan kedisiplinan yang baik dan keinginan untuk mendorong ekonomi," kata dia.

 

Reporter: Wilfridus Setu Embu

Sumber: Merdeka.com

 

 

* Update Terkini Asian Para Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru di Sini.

 

 

Bos IMF Cemas Perang Dagang Sudah Makan Korban

Direktur Pelaksana IMF Christine Lagarde menyimak diskusi Pemberdayaan Wanita di Dunia Kerja pada rangkaian Pertemuan Tahunan IMF World Bank Group 2018 di Bali, Selasa (9/10/2018). (www.am2018bali.go.id)
Direktur Pelaksana IMF Christine Lagarde menyimak diskusi Pemberdayaan Wanita di Dunia Kerja pada rangkaian Pertemuan Tahunan IMF World Bank Group 2018 di Bali, Selasa (9/10/2018). (www.am2018bali.go.id)

Sebelumnya, Direktur Pelaksana IMF Christine Lagarde cemas terjadinya perang dagang di dunia bisa merugikan pihak yang terlibat. Ketegangan yang terjadi antara Amerika Serikat dan Tiongkok, dua negara dengan perekonomian terbesar dikhawatirkan menyeret negara lain.

Hal itu disampaikan Lagarde pada konferensi pers yang berlangsung di Bali dalam rangkaian Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia 2018.

"Saya pikir pesan saya terhadap potensi ketegangan dagang dan potensi adanya ketegangan tambahan, seperti yang sudah saya bilang, akan memberi dampak negatif ke ekonomi global," ujar Lagarde, Kamis 11 Oktober 2018.

"Dan itu dapat memberikan dampak pada penonton yang tidak bersalah, yang bukan target dari (ketegangan dagang) ini. Mereka kebetulan hanya bagian dari rantai suplai, kebetulan adalah bagian dari aliran bahan mentah yang dibutuhkan dari pihak yang bersitegang," lanjut bos IMF.

Sekali lagi, Lagarde meminta semua pihak untuk menahan diri. Menurut dia, apabila ada ketidakpuasan pada sistem dagang, maka jalan yang harusnya ditempuh adalah perbaikan, bukan pengrusakan.

"Rekomendasi saya sangat sederhana dalam tiga kata: deeskalasi, perbaiki sistem, dan jangan dirusak," tegas Lagarde.

Banyak negara, menurut Lagarde, telah mendapatkan keuntungan dari sistem dagang yang ada. "Dan sistem itu telah berfungsi dengan baik dalam perdagangan internasional," pungkasnya.

Lagarde pun menyadari masih ada kekurangan dalam sistem dagang, seperti yang terdapat dalam World Trade Organization (WTO). Oleh sebab itu, dia mengajak pihak agar bersama-sama membuat sistem perdagangan global yang lebih kuat, adil, dan berpandangan ke depan, terutama dalam mengakomodasi perkembangan teknologi.

 

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya