Kemenhub Modernisasi 5 Stasiun Kereta Api, Apa Saja Fasilitasnya?

Kemenhub menargetkan modernisasi kelima stasiun tersebut rampung pada bulan November.

oleh Merdeka.com diperbarui 22 Okt 2018, 21:10 WIB
Diterbitkan 22 Okt 2018, 21:10 WIB
Stasiun Cakung Mulai Uji Coba Layani Pengguna Jasa KRL
Kereta berhenti di Stasiun Cakung, Jakarta, Selasa (9/10). Modernisasi Stasiun Cakung guna mendukung modernisasi Double-Double Track (DDT) Manggarai-Cikarang demi meningkatkan kapasitas dan pelayanan penumpang. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta Sebanyak 5 stasiun kereta api atau commuterline tengah dalam proses modernisasi. Kelimanya yaitu Stasiun Klender, Stasiun Buaran, Stasiun Klender Baru, Stasiun Cakung dan Stasiun Kranji.

Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Zulfikri menyebutkan modernisasi kelima stasiun tersebut ditargetkan rampung pada November 2018.

"Peningkatan keselamatan beberapa stasiun kita modernisasi dan pengoperasian Dipo Cipinang," kata dia di Jakarta, Senin (22/10/2018).

Usai modernisasi, kelima stasiun kereta  tersebut akan memiliki luas dan kapasitas yang sama dengan stasiun Bekasi Timur dan Stasiun Cibitung yang telah terlebih dimodernisasi dengan bantuan negara Jepang.

Fasilitas yang dibangun dan disediakan juga sesuai dengan standar dan peraturan. "Di situ ada ruang tunggu, ruang keamanan, juga untuk ada difable ada lift. Jadi tiap stasiun tadi modelnya ada lift dan eskalator," dia menambahkan.

Selain itu, ada fasilitas ibadah yaitu mushola, toilet yang layak, pos kesehatan, hingga ruang menyusui.

"Juga bagian dari sistem kita ada CCTV, ada alat pemadam kebakaran ada juga integrasi antarmoda tadi seperti yang sudah direct langsung dengan transjakarta. Jadi kita fokus disini yang akan kita operasikan. Dengan ini kami kira bisa kita lebih tingkatkan keselamatan dan pelayanan," jelasnya.

Sementara itu, Dipo Jatinegara yang berada di Cipinang juga akan beroperasi pada November. Dipo yang cukup besar tersebut akan ikut menunjang progress pembangunan proyek Double - Double Track (DDT) di Manggarai.

"Jadi ini cukup besar diponya mungkin paling besar dipo Jatinegara ini. Ini yang akan kita operasikan secara serentak nanti di akhir bulan November," tutupnya.

 

Reporter: Yayu Agustini Rahayu

Sumber: Merdeka.com

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Jalur Dwi Ganda Beroperasi, KRL Tak Tertahan di Manggarai

Memantau Progres Pembangunan DDT Paket A Manggarai - Jatinegara
Aktivitas pekerja proyek Double Double Track (DDT) Paket A Stasiun Manggarai-Jatinegara di kawasan Manggarai, Jakarta, Selasa (28/8). (Merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Direktorat Jenderal Perkeretapain Kementerian Perhubungan mentargetkan proyek double-double track (DDT) atau jalur dwi ganda bisa beroperasi di akhir 2018.

Dengan beroperasinya jalur dwi ganda, penumpang KRL tujuam Bogor maupun Bekasi tidak akan lagi tertahan cukup lama saat kereta yang mereka naiki hendak memasuki Stasiun Manggarai.

Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub Zulfikri mengungkapkan, di penghujung tahun 2018 ini akan ada beberapa kegiatan pengoperasian khususnya di kawasan Jakarta-Banten dan KRL wilayah Jabodetabek.

"Paket proyek double double track (DDT) sudah lama dan tidak selesai-selesai, tapi secara parsial sudah dimanfaatkan tahun lalu kita sudah mengoperasikan KRL sampai Cikarang," kata Dirjen Zulfikri dalama paparannya di kawasan Jakarta Kota, Senin (22/10/2018).

Dia mengungkapkan, proyek jalur dwi ganda terbagi dua paket yaitu paket A dan paket B21. Secara rinci tujuan kedua proyek ini pada dasarnya hampir sama, yaitu pemisahan Bogor line dan Bekasi line.

Paket A dikonsentrasikan Manggarai - Jatinegara. Tujuannya meningkatkan kecepatan lalu lintas KRL di stasiun tersebut.

"Jadi, di Manggarai nanti Bekasi line dan Bogor line akan terpisah. Saat ini, bottleneck yang terjadi di Manggarai kereta Bekasi line dan Bogor line harus berganti-gantian karena harus bergantian. Nanti, akan sendiri-sendiri karena terpisah," ujarnya.

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya