Liputan6.com, Jakarta - Pengerjaan proyek Double Double Track (DDT) atau jalur dwi ganda Manggarai-Jatinegara kembali dilanjutkan. Sebelumnya, pengerjaan jalur dwi ganda Manggarai-Jatinegara bersama proyek layang lainnya sempat dihentikan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
“Sesuai rekomendasi dari Kementerian PUPR, Alhamdulilah proyek DDT Manggarai–Jatinegara dapat dilanjutkan,” kata Direktur Operasi PT Hutama Karya (Persero) Suroto kepada wartawan, Kamis (15/3/2018).
Suroto juga mengungkapkan, Hutama Karya yakni Konsorsium HK-Modern-Mitra telah mengganti Kepala Proyek DDT Manggarai-Jatinegara. Penggantian itu sesuai dengan rekomendasi dari Kementerian PUPR.
Advertisement
Baca Juga
“Selain mendapat izin untuk dilanjutkan, salah satu petikan rekomendasi dari Kementerian PUPR juga adalah mengganti Kepala Proyek yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan proyek tersebut dan itu sudah kami lakukan juga,” kata dia.
Untuk diketahui, telah terjadi kecelakaan di proyek jalur dwi ganda Manggarai-Jatinegara tersebut pada beberapa waktu silam yang menelan empat korban pekerja proyek.
Konsorsium HK-Modern-Mitra juga telah merealisasikan bantuan dan santunan kepada keluarga korban sesuai hak-haknya.
Di samping santunan yang sudah terealisasikan tersebut, konsorsium juga akan memberikan santunan tambahan berupa pemberian beasiswa bagi anak-anak kandung dari korban kecelakaan.
“Setelah kami pelajari lebih lanjut, terdapat dua korban yang sudah memiliki anak kandung, yakni Bapak Jaenudin dan Bapak Jana Sutisna. Ini nanti juga akan kita berikan beasiswa untuk anak-anak ini agar dapat melanjutkan terus pendidikan hingga lulus SLTA,” kata Suroto.
Crane Jatuh
Sebelumnya, sebuah crane pengangkut beton proyek pembangunan DDT di kawasan Jatinegara, Jakarta Timur, jatuh pada 4 Februari 2018 pukul 05.00 WIB. Akibatnya, empat pekerja tewas dalam insiden tersebut.
Saat itu para pekerja tengah mengangkat bantalan rel menggunakan crane. Namun saat bantalan rel sudah berada di atas, diduga dudukannya tidak pas sehingga jatuh. Aparat Polres Metro Jakarta Timur langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) terkait insiden ini.
Polres Metro Jakarta Timur rampung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi jatuhnya crane Jatinegara, Jakarta Timur. Investigasi melibatkan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) dan Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor Polri).
Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Yoyon Tony Surya Putra menyebut sudah ada calon tersangka potensial.
"Sementara yang berpotensi jadi tersangka operator dan nanti kita akan kembangkan lagi apa ada pengawas," ujar Tony di Polres Jakarta Timur, Senin 5 Februari 2017.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Advertisement