Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan proyek jalur kereta api dwi ganda atau yang dikenal dengan Double-Double Track (DDT) antara Manggarai sampai dengan Cikarang akan dimajukan penyelesaiannya menjadi pada 2020.
Saat ini kemajuan proyek DDT yang terbagi menjadi 3 paket dengan total jalur sepanjang 35,8 persen yaitu Paket A antara Manggarai sampai dengan Jatinegara sebesar 53 persen, Paket B-21 antara Jatinegara-Bekasi sebesar 78 persen dan Paket B1 antara Bekasi-Cikarang sebesar 100 persen.
Menurutnya, proyek DDT ini sangat vital baik untuk kereta jarak jauh atau kereta commuter oleh karenanya akan upayakan bisa selesai pada 2020 dari target awal 2022.
Advertisement
Baca Juga
"Tentunya ada manajemen waktu, manajemen keuangan, manajemen teknik dan manusia yangkita kembangkan supaya kapasitasnya naik dengan baik. Dengan selesainya proyek DDT akan mengurangi kerugian masyarakat yang mencapai triliun akibat kemacetan di jalan raya," jelas Budi dikutip dari keterangan tertulis, Minggu (18/2/2018).
Sebelumnya pada 2017 telah dioperasikan tiga Stasiun di Bekasi Timur, Cibitung dan Cikarang. Sedangkan pada ini akan diselesaikan lima Stasiun.
"Tahun 2018 akan diselesaikan 5 Stasiun yaitu Klender, Buaran, Klender Baru, Cakung dan Kranji. Artinya level of service dari kereta commuter bertambah baik sehingga bisa menampung lapisan masyarakat," terang Budi.
Terkait lahan proyek DDT, akan dilakukan penertiban lahan sebesar 1100 M2 atau sebanyak 42 KK di Manggarai sampai bulan Maret 2018.
"Saya menghimbau kepada masyarakat yang menggunakan tanah tersebut lebih kooperatif karena ini bukan unthk kepentingan pribadi tapi untuk kepentingan masyarakat," ujar dia.
Nantinya, DDT ini diharapkan akan meningkatkan kapasitas penumpang sebesar 25 persen terutama untuk jalur Manggarai-Kranji.
"Kita akan meningkatkan kapasitas mulai 2019 pada saat DDT Manggarai-Kranji selesai. Akan ada peningkatan 25 persen, artinya kapasitas angkut untuk masyarakat Bekasi akan menambah 100.000 penumpang," tambah Budi.
Â
Depo Cipinang
Â
Selain meninjau progres proyek DDT, Budi Karya berkesempatan melihat progres pembangunan Dipo Cipinang. Dalam kunjungan Menhub mengatakan saat ini progres pembangunan sudah mencapai 97 persen.
"Saya ke Cipinang dalam rangka memastikan beberapa fasilitas dari Ditjen Perkeretaapian yang akan dikelola PT KAI berjalan dengan baik salah satunya Dipo Cipinang yang akan beroperasi tahun ini," kata Budi.
Dipo Cipinang akan digunakan untuk pengecekkan kondisi lokomotif dan kereta.
"Dipo Cipinang merupakan suatu tempat untuk memeriksa kondisi lokomotif dan kereta yg akan berangkat jarak jauh dari Jakarta ke berbagai tujuan. Jadi kalau ada arrangement baru ke sini dulu baru ke Gambir, Manggarai atau ke Kota," tambah dia.
Sebagai informasi Dipo Cipinang merupakan Dipo lokomotif dan kereta terbesar di Indonesia. Selain itu Dipo ini juga dilengkapi dengan tempat istirahat untuk masinis dan kru kereta.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Advertisement