Digitalisasi Pengelolaan Pelabuhan di Indonesia Bagian Barat Selesai Kuartal I 2019

Usai mendapatkan pinjaman Rp 1,3 triliun dari sindikasi perbankan, PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) menargetkan seluruh proyek yang dibiayai sindikasi pinjaman akan selesai kuartal I 2019.

oleh Merdeka.com diperbarui 19 Nov 2018, 14:44 WIB
Diterbitkan 19 Nov 2018, 14:44 WIB
Capaian Ekspor - Impor 2018 Masih Tergolong Sehat
Aktivitas bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (25/5). Kenaikan impor dari 14,46 miliar dolar AS pada Maret 2018 menjadi 16,09 miliar dolar AS (month-to-month). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Usai mendapatkan pinjaman Rp 1,3 triliun dari sindikasi perbankan, PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) atau Pelindo I menargetkan seluruh proyek yang dibiayai sindikasi pinjaman akan selesai kuartal I 2019.

Pelindo I akan menerapkan digitalisasi di sejumlah pelabuhan kawasan Indonesia bagian barat. Direktur Utama Pelindo I, Bambang Eka Cahyana, menuturkan pelabuhan-pelabuhan di Indonesia bagian barat akan dilengkapi alat-alat penunjang digitalisasi serta sistem cashless (nontunai).

Adapun pelabuhan tersebut antara lain Pelabuhan Belawan, perkuatan dermaga peti kemas di Pelabuhan Perawang, Pekanbaru, perpanjangan dermaga di Pelabuhan Dumai, pembangunan dermaga di Pelabuhan Sei Kolak Kijang, Tanjung Pinang, dan penataan Pelabuhan Malahayati.

"Selain investasi sarana fisik, penguatan digitalisasi serta sistem cashless menjadi prioritas Pelindo I,” ujar Bambang di Hotel Borobudur, Jakarta, Senin (19/11/2018).

Ia menargetkan seluruh proyek yang dibiayai sindikasi tersebut akan selesai pada kuartal I 2019. “Yang ditandatangani sekarang ini adalah proyek yang akan selesai akhir 2018 dan awal 2019. Proyek ini setelah dilunasi bisa saya terima di Pelindo I. Bisa dioperasikan dan menambah pendapatan bagi Pelindo,” kata dia.

Seperti diketahui, sejumlah bank yang tergabung dalam sindikasi pinjaman itu antara lain Bank Mandiri, BRI, dan BNI. "Perjanjian kredit ini sudah ditunggu sejak lama karena proyeknya sendiri sudah kita eksekusi, sudah jalan ini tinggal para kontraktor minta dibayar," tutur Bambang.

Sementara itu, Direktur Corporate Banking BRI, Kuswiyoto, menuturkan pihaknya sangat mendukung pembiayaan di pembangunan infrastruktur.

"Kami perbankan sangat happy untuk mendorong pembiayaan infrastruktur, karena selain proyek ini low risk (risikonya rendah) walau long distance (jarak panjang), tapi setidaknya kita bisa tidur. Kami melihat dampaknya ke ekonomi sangat bagus, dampak ke sektor riil dan perbankan bagus. Insyaallah proyek oleh Pelindo I bisa bermanfaat bagi stakeholder terkait,” tutur dia.

Selain itu, Himpunan Bank Negara (Himbara) siap mendanai proyek-proyek selanjutnya. "Kami siap dari Bank Himbara mendukung rencana ke depan dari Pelindo I maupun anak usahanya," kata dia.

 

Reporter: Yayu Agustini Rahayu

Sumber: Merdeka.com

 

Pelindo I Dapat Kredit Sindikasi Rp 1,3 Triliun dari BUMN

Kinerja Ekspor dan Impor RI
Aktivitas bongkar muat barang ekspor impor di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Senin (17/7). Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan kinerja ekspor dan impor Indonesia mengalami susut signifikan di Juni 2017. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, PT Pelabuhan Indonesia 1 (Persero) atau Pelindo I menandatangani kerja sama pembiayaan investasi sebesar Rp 1,3 triliun bersama tiga bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yaitu Bank Mandiri (Persero) Tbk, Bank BRI (Persero) Tbk dan Bank BNl (Persero).

Direktur Utama Pelindo I Bambang Eka Cahyana mengatakan, penandatanganan perjanjian fasilitas kredit sindikasi ini berjangka waktu 7 tahun. Itu akan digunakan pembelian alat-alat, penguatan dermaga dan penerapan digitalisasi serta sistem non-tunai (cashless) di sejumlah pelabuhan utama di Indonesia bagian barat.

"Seperti penataan Pelabuhan Belawan, perkuatan dermaga peti kemas di Pelabuhan Perawang Pekanbaru, perpanjangan dermaga di Pelabuhan Dumai, pembangunan dermaga di Pelabuhan Sei Kolak Kijang. Tanjung Pinang dan penataan Pelabuhan Malahayati," tuturnya di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Senin, 19 November 2018.

Selain investasi sarana fisik, penguatan penerapan digitalisasi serta sistem cashless di pelabuhan adalah menjadi prioritas Pelindo I. "Melalui langkah ini diharapkan akan membuat biaya logistik nasional semakin efisien," ujarnya.

Kata dia, Pelindo I juga akan memanfaatkan kredit sindikasi untuk meningkatkan sarana dan prasarana pelabuhan penumpang, di antaranya seperti penataan terminal penumpang Sibolga, pembangunan terminal penumpang baru di Pelabuhan Sei Kolak Kijang, pengoperasioan pelabuhan penumpang internasional dan domestik di Tanjung Penagak.

Pada saat bersamaan juga dilakukan juga dilakukan penandatanganan pembiayaan subordinasi kredit investasi PT Prima Multi Terminal dari PT Sarana Multi lnfrastruktur (Persero) sebesar Rp 479 miliar untuk Pelabuhan Kuala Tanjung. Selain itu, juga pernyataan kembali pembiayaan fasilitas kredit investasi PT Prima Multi Terminal sebesar Rp 2,1 triliun.

Bambang memaparkan, kredit yang digunakan membiayai pembangunan Pelabuhan Kuala Tanjung itu telah diterima anak usaha Pelindo 1 pada 2016 dari sindikasi tiga bank BUMN, yaitu Bank Mandiri, BRl dan BNI.

"Kredit dari sejumlah lembaga keuangan menunjukkan kepercayaan kepada kinerja perseroan. Semoga sinergi BUMN membuat masyarakat mendapatkan Iayanan yang semakin meningkat dan berdaya saing tinggi," ujar dia.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya