Liputan6.com, Jakarta - Miliarder Bill Gates menuliskan kisah mengenai makna sukses dalam hidupnya. Ia bercerita, inspirasinya ternyata diperoleh dari Warren Buffett.
Bagi Bill Gates, kesuksesan bukan terkait perusahaan, seperti yang ia lakukan ketika muda. Sekarang, makna sukses berkaitan dengan kebahagiaan orang-orang terdekat.
Advertisement
Baca Juga
"Hari ini tentunya saya masih memerhatikan kualitas pekerjaan saya. Tetapi saya juga bertanya pada diri saya pertanyaan lain. Apakah saya mengabdikan cukup waktu bagi keluarga saya? Apakah saya belajar cukup banyak hal baru?" tulis Bill Gates dalam gatesnotes.
Gates menyebut, ia akan tertawa bila mendengar hal tersebut saat masih 25 tahun. Kini, sang istri dan Warren Buffett telah memberinya pemahaman baru.
"Melinda telah membantu melebarkan pikiran saya pada titik ini. Begitu juga Warren Buffett, yang ukuran suksesnya adalah, 'Apakah orang-orang yang kamu pedulikan mencintaimu balik?' Saya pikir itu adalah ukuran baik yang kamu dapat temukan," kata Gates.
Meski mengungkapkan perasaannya, Gates tetap percaya bahwa inovasi teknologi tetap penting. Saat ini, ia fokus pada proyek-proyek kesehatan, seperti Alzheimer, sanitasi, dan polio.
Warren Buffett juga pernah mengatakan bahwa dirinya sudah tidak perlu uang lagi. Baginya, cinta merupakan ukuran lebih penting dalam hidupnya yang sudah berusia lanjut.
Simak, Ini Aset yang Paling Penting Menurut Miliarder Bill Gates
Orang-orang Indonesia sering berinvestasi dengan membeli rumah dan tanah, dan ternyata orang terkaya nomor dua di dunia, Bill Gates, secara tak langsung setuju dengan langkah tersebut. Menurutnya, tanah adalah aset paling penting di dunia.
Ini disampaikannya ketika menulis review salah satu buku favoritnya tahun ini, yaitu 21 Lessons for the 21st Century (21 Pelajaran untuk Abad ke-21) karangan Yuval Noah Harari. Gates menampik argumen sang penulis yang menyebut bahwa data adalah aset terpenting.
"Saya skeptis tentang prediksi (Harari) bahwa pada abad ke-21, 'data akan mengalahkan tanah dan mesin sebagai aset yang paling penting' sehingga memisahkan orang-orang kaya dan golongan lain," tulis Gates dalam catatannya di gatesnotes.
Sang miliarder melanjutkan: "Tanah akan selalu menjadi kepentingan yang besar, terutama karena populasi global hampir 10 miliar jiwa," terangnya.
Mengenai data itu sendiri, Bill Gates berkata bahwa data sendiri ada banyak jenisnya, mulai dari data mengenai jenis sepatu yang orang beli hingga penyakin turunan. Karena jenisnya ada banyak, yang mengumpulkan, serta perlindungannya pun tidak sama.
Selain menyebut tanah lebih penting, Bill Gates menjelaskan data belum tentu dapat memberi keuntungan bila tak paham kegunaannya. Ini pun seakan menjadi pengingat pada pihak-pihak yang sering berbicara mengenai data di Revolusi Industri 4.0 tetapi belum memahaminya secara komprehensif
"Memiliki informasi saja tidak akan memberi keuntungan, melainkan perlu mengetahui bagaimana cara penggunaannya," tegasnya. Â
Advertisement