Banyak Pembangkit Beroperasi, Listrik Labuan Bajo Kini Berstandar Internasional

Dari segi kelistrikan, cadangan daya listrik di Labuan Bajo sudah di atas 20 persen.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 05 Jan 2019, 14:00 WIB
Diterbitkan 05 Jan 2019, 14:00 WIB
(Foto: Liputan6.com/Pebrianto Wicaksono)
Wamen ESDM Arcandra Tahar (Foto: Liputan6.com/Pebrianto Wicaksono)

Liputan6.com, Jakarta Kondisi sistem kelistrikan di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT) berstandar Kelas dunia. Ini seiring pekerjaan pembangunan jaringan kelistrikan, serta pasokan listrik yang semakin handal atas beroperasinya beberapa pembangkit.

Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arcandra Tahar mengatakan, setiap pembangunan yang dilaksanakan bertujuan menyejahterakan masyarakat. Dari segi kelistrikan, cadangan daya di Labuan Bajo sudah di atas 20 persen.

“Bupati Manggarai Barat sendiri mengatakan aman. Jadi jangan khawatir lagi soal listrik. Apalagi kalau perekonomian makin tumbuh, silakan datang berinventasi. PLN siap untuk membantu. Dengan adanya pembangkit, terutama hadirnya PLTMG Rangko, kelistrikan Labuan sudah sangat baik,” kata Arcandra, Sabtu (5/1/2019).

Direktur Regional Jawa Bagian Timur Bali dan Nusa Tenggara PLN Djoko R. Abumanan mengungkapkan, kondisi kelistrikan Labuan Bajo sudah standar kelas dunia. Ini dengan adanya pembangunan jaringan MVTIC sepanjang 35,649 kilo meter sirkit (kms), Pembangunan Jaringan A3CS dan Rekonduktoring sepanjang 30 kms, Pekerjaan Uprating JTM 32 kms, Rehab 52 Unit Gardu, Jaringan Tegangan Rendah, Pembangunan GH Gorontalo dan Lembor, serta nantinya Pengadaan Mini SCADA Labuan Bajo.

Daya mampu pembangkit pada sistem Flores juga sudah mencapai 35.998 kilo Watt (kW), dengan beroperasinya Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Rangko 23.448 kW sudah beroperasi Juli lalu.

Kemudian dari Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Ulumbu 9 ribu kW ini sudah interkoneksi sistem Flores. Sedangkan untuk Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Golobilas 3.000kW, PLTD Waso 450 kW, dan 100kW PLTMH Wae Garit saat ini off dan standby apabila diperlukan.

 


Beban Puncak

20151227-Bandara labuan bajo
Bandara Komodo Labuan Bajo. (Wikipedia)

Kondisi Beban Puncak Sistem Manggarai (Labuan Bajo +Ruteng) saat ini 18,9 MW dan sistem kelistrikan memiliki surplus daya hingga 47,9 persen. Dari sisi Jaringan Tegangan Menengah (JTM) sepanjang 187 kms , lalu Jaringan Tegangan Rendah (JTR) sepanjang 166 kms, 3 Gardu Induk di Ruteng, Ulumbu, dan Labuan Bajo dengan kapasitas 1x30 MVA dan Gardu sebanyak 143 buah, PLN sudah melayani 19.157 pelanggan.

PLN pun sudah berhasil menyiapkan Transmisi Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 70 KV Ruteng-Ulumbu 72 titik tower dan SUTT 70 kV Ruteng-Labuan Bajo 230 titik tower yang proyeknya sudah mencapai 100 persen‎.

‎"Hal ini akan meningkatkan keandalan sistem kelistrikan Labuan Bajo dan sistem kelistrikan Flores, karena melihat pertumbuhan listrik paling tinggi salah satunya di NTT ada di Labuan Bajo dengan daerah wisata yang semakin maju. Jadi mari para investor datang ke Labuan Bajo untuk perekonomian yang lebih bai," tandasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya