Sampai 2018, Penyaluran KUR BNI Capai Rp 16 Triliun

Untuk di 2019, BNI akan makin fokus menggarap usaha kecil melalui penyediaan akses pembiayaan KUR Mikro dan pendampingan kemitraan.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 08 Jan 2019, 10:10 WIB
Diterbitkan 08 Jan 2019, 10:10 WIB
Tingkatkan Volume KUR, OJK Bentuk Sistem Klaster untuk UKM
Perajin memproduksi sepatu di sebuah rumah industri di Jakarta, Selasa (6/3). Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bekerja sama dengan Menko Perekonomian untuk meningkatkan volume dan kualitas kredit usaha kecil dan menengah (UKM). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) telah menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp 16 triliun pada 2018. Jumlah tersebut diberikan kepada 147.691 debitur UMKM, dimana 54 persennya diberikan untuk sektor produksi.

Untuk di 2019 ini, BNI akan makin fokus menggarap usaha kecil melalui penyediaan akses pembiayaan KUR Mikro dan pendampingan kemitraan. “Hal ini dilakukan agar UMKM binaan dapat makin meningkat produksi dan kemampuan manajerialnya," ujar dia dalam keterangan tertulis, Selasa (8/1/2019).

Untuk mewujudkan hal tersebut di awal tahun ini BNI dan Pemerintahan Kabupaten Jember (Pemkab Jember) menandatangani Nota Kesepahaman tentang kerjasama penyaluran program kemitraan dan Kredit Usaha Rakyat (KUR) kepada warung kopi, warung berjaringan dan supplier.

BNI menilai, kerjasama ini akan membuat pelaksanaan beragam program pengembangan usaha binaan Pemkab Jember menjadi semakin kuat dan terkoordinasi dengan baik. Termasuk diantaranya dalam kaitan dukungan pembiayaan dari sektor perbankan.

Bupati Jember Faida mengatakan, penandatanganan ini merupakan bentuk kepercayaan dan sinergi yang kuat antara perbankan dengan Pemkab Jember untuk mengembangkan usaha para mitra binaan Pemkab Jember.

"Dengan kerja sama ini, dunia usaha yang menjadi binaan Pemkab Jember dapat memperoleh bantuan atau fasilitas dari BNI yang memiliki kepedulian tinggi kepada pemerataan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Jember," ungkap dia.

Direktur Bisnis Kecil dan Jaringan BNI Catur Budi Harto mengatakan, kerjasama ini mempertegas komitmen BNI dalam mendorong dan meningkatkan pengembangan usaha di sektor perdagangan dan produksi sebagai bentuk dukungan terhadap program Pemkab Jember.

"Nota kesepahaman ini akan semakin membuka akses perbankan bagi pelaku usaha mitra binaan Pemkab Jember, mulai dari layanan aktifitas transaksi keuangan, hingga pembiayaan untuk menambah permodalan usaha," paparnya.

Pemkab Jember sendiri menargetkan adanya 1.000 warung kopi dan warung rakyat berjaringan selama lima tahun mendatang di wilayahnya. Melalui program kemitraan, BNI bermaksud memberikan kesempatan kepada pelaku usaha untuk mendapatkan bimbingan agar bisnisnya menjadi bankable.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Target Penyaluran KUR Naik Jadi Rp 140 Triliun di 2019

Pemerintah Tetapkan Target KUR Rp 140 Triliun di 2019
Pedagang menunggu pembeli di Skybridge Tanah Abang, Jakarta, Jumat (4/1). Penyaluran KUR tersebut meningkat bila dibandingkan dengan penyaluran KUR pada 2018 sebesar Rp 123 triliun. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Komite Kebijakan Pembiayaan Bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) menyepakati target penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) pada 2019 sebesar Rp 140 triliun. Angka ini meningkat dibandingkan target KUR 2018 yang hanya Rp 123 triliun.

"Komite pun menyepakati plafon penyaluran KUR tahun 2019 sebesar Rp 140 triliun. Bunganya tetap 7 persen," kata Deputi Bidang Koordinasi Makro dan Keuangan, Kemenko Perekonomian, Iskandar Simorangkir saat ditemui di Kantornya, Jakarta, seperti ditulis Jumat (28/12/2018).

Pertimbangan komite melihat pertumbuhan ekonomi 2018 yang diperkirakan mencapai 5,2 persen. Kemudian pertumbuhan kredit UMKM sebesar 8,48 persen (yoy) serta ingkat inflasi sampai dengan September 2018 yang masih terjaga ditingkat 2,88 persen. 

"Dengan elastisitas daripada pertumbuhan dengan permintaan kredit dikisaran 1,25 persen maka kita perkirakan 12 persen pertumbuhan KUR-nya. maka jatuh dia Rp 140 triliun," katanya.

Di samping itu, Iskandar mengatakan untuk anggaran pembayaran bunga pada 2019 ditetapkan sebesar Rp 11,989 triliun. Dirinya pun memastikan sebanyak 60 persen alokasi KUR pada 2019 akan dimanfaatkan untuk sektor produksi antara lain pertanian, perikanan, industri, konstruksi, dan jasa-jasa.

"Jadi ketentuan baru plafon Rp 140 triliun. KuR produksi diwajibkan 60 persen untuk tahun 2019," imbuhnya.

Kemudian, dalam rangka memperluas penyaluran KUR, Komite Kebijakan Pembiayaan bagi UMKM mengusulkan adanya skema KUR untuk Pensiunan. “KUR ini akan diberikan kepada para pensiunan atau pegawai pada Masa Persiapan Pensiun (MPP) yang mempunyai usaha produktif,” pungkas Iskandar.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya