Menteri Rini Yakin Jiwasraya Kembali Sehat

Menteri BUMN Rini Soemarno menyatakan, pemilik polis asuransi Jiwasraya merupakan tanggung jawab.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 16 Jan 2019, 17:28 WIB
Diterbitkan 16 Jan 2019, 17:28 WIB
Ilustrasi Asuransi (iStockphoto)
Ilustrasi Asuransi (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri BUMN Rini Soemarno mengaku akan bertanggung jawab terhadap masalah yang menimpa BUMN, seperti salah satunya masalah asuransi Jiwasraya. 

Rini mengakui, memang kasus gagal bayar product JS Saving Plan merupakan bentuk investasi perusahaan yang kurang berhati-hati.

Oleh karena itu, saat ini pihaknya tengah menempuh berbagai cara untuk membayarkan hak para pemilik polis.

"Pemilik polis Jiwasraya itu jadi tanggung jawab kita, kita harus jaga supaya tetap baik. Memang ada investasi yang kurang prudent dan ini sedang kita jagain. Saya yakin kita bisa menyehatkan kembali," kata Rini saat berbincang dengan wartawan, Rabu (16/1/2019).

Rini mengaku sudah menerima rencana bisnis Jiwasraya dalam penyelesaian kasus ini. Hal itu dianggap cukup bagus dan tetap mengedepankan tanggung jawab perusahaan.

"Jadi kita melihat ada berbagai peluang yang bisa ditempuh untuk bisa kembangkan usaha Jiwasraya supaya resiko perusahaan menurun," tegas dia.

Strategi Jiwasraya

20160217-Ilustrasi Asuransi-iStockphoto
Ilustrasi Asuransi (iStockphoto)

Seperti diketahui, Jiwasraya telah memiliki sejumlah strategi dalam rangka meningkatan kinerja perseroan sepanjang 2019 dan memenuhi kewajiban polis produk JS Saving Plan.

Pertama, manajemen akan meningkatkan penjualan produk asuransi Jiwasraya kepada peserta baru, dan menambah manfaat produk asuransi kepada peserta eksisting.

Kedua, mengembangkan varian produk asuransi Jiwasraya yang sifatnya lebih simple dan kekinian seperti asuransi mikro dengan premi yang ringan.

Ketiga, melakukan efisiensi dengan mengembangkan platform digital. Keempat, meningkatkan pemanfaatan aset-aset yang tidak produktif.

Sedangkan untuk langkah terakhir, manajemen juga akan membenahi penempatan portofolio investasi sehingga tidak lagi mengalami ketidakcocokan (missmatch) yang menggangu likuiditas.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya