Pemerintah Siapkan Dana Abadi untuk Industri Kreatif pada 2020

Pemerintah akan menyiapkan dana abadi untuk industri kreatif. Hal ini guna mendukung pengembangan dari industri tersebut.

oleh Septian Deny diperbarui 22 Jan 2019, 19:30 WIB
Diterbitkan 22 Jan 2019, 19:30 WIB
Pemerintah rapat bersama Banggar
Menteri Keuangan Sri Mulyani memberi paparan dalam rapat kerja dengan Badan Anggaran (Banggar) DPR di Gedung Nusantara II DPR, Kamis (31/5). Rapat terkait penyampaian kerangka ekonomi makro dan pokok kebijakan dalam RAPBN 2019. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah akan menyiapkan dana abadi untuk industri kreatif. Hal ini guna mendukung pengembangan dari industri tersebut.

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mengatakan, keinginan untuk memiliki dana abadi buat industri kreatif sudah tercetus dalam pertemuan Presiden dan para artis di Istana Negara. Sebagai bendahara negara, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) berusaha untuk menyiapkan anggaran tersebut.

"Ada dana abadi untuk kreativitas, para artis, pekerja seni dan lain-lain. Pemegang kekuasaan negara tertinggi itu Presiden, Menkeu mengelola, bendaharanya," ujar dia di Jakarta, Selasa (22/1/2019).

Menurut dia, dana abadi ini memang belum bisa disiapkan pada 2019. Namun, dana abadi tersebut akan masuk dalam tahun anggaran 2020.

"Di 2019 memang tidak ada, tapi di 2020 mungkin ada. Jadi mekanismenya akan masuk nota keuangan 2020 supaya bisa dibuat bagaimana bentuknya, apakah dalam bentuk wadahnya," kata dia.

Sri Mulyani berharap, adanya dana abadi ini bisa menjadi pendorong industri kreatif dan kesenian Indonesia.

"Yang paling penting messege-nya Pak Presiden industri kreatif itu kita support yang sustainable," ujar dia.

Sri Mulyani Ingin Industri Kreatif Jadi Pendorong Ekonomi RI

Sri Mulyani pada rangkaian Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia 2018 di Bali
Sri Mulyani pada rangkaian Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia 2018 di Bali. Dok: am2018bali.go.id

Sebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati berharap industri kreatif mampu berkontribusi besar bagi pertumbuhan ekonomi nasional ke depan. Hal ini mengingat potensi pengembangan industri ini yang masih sangat besar di Tanah Air.

Selama ini Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menekankan pentingnya pengembangan ekonomi kreatif dan digital teknologi di dalam negeri. Hal tersebut yang coba diimplementasikan para menteri melalui beragam instrumen dan kebijakan yang dibuat untuk mendukung pengembangan ini.

"Menteri Perindustrian punya industry 4.0 dengan 10 strategi termasuk bagaimana kita memperbaiki seluruh supply chain, environment. Kalau untuk kami bagaimana kebijakan fiskal untuk membantunya. Apakah untuk R&D, vokasi, dari sisi tax insentif yang bisa kita berikan. Dan juga memberikan segala macam yang sifatnya fondasi bagi ekonomi kreatif bisa muncul," ujar dia di Nusa Dua Bali, Rabu 7 November 2018.

Yang tak kalah pentingnya, lanjut Sri Mulyani, pemerintah juga telah gencar membangun infrastruktur dan kini fokus pada pengembangan sumber daya manusia (SDM) yang juga akan mendukung pertumbuhan industri kreatif di dalam negeri.

"Fondasinya adalah kalau indonesia punya infrastruktur yang bagus, sehingga siapapun pelaku kreatif di seluruh pelosok indonesia memiliki akses yang sama, kemampuan mobilitas yang sama, untuk bisa dikenali lebih bagus oleh masyarakat secara sama. Sehingga tidak itu-itu saja," jelas dia.

Selain itu, kata Sri Mulyani, pemerintah juga berbicara dengan para pemangku kepentingan untuk menyusun kebijakan-kebijakan yang bersifat spesifik terkait dengan ekonomi kreatif seperti pada sektor pariwisata, perfilman, kuliner dan lain-lain. Upaya-upaya ini diharapkan bisa menjadi karpet merah bagi pertumbuhan industri kreatif di dalam negeri.

"Kita harap kalau Indonesia bisa konsisten, dan terus menerus memperbaiki policy, Indonesia bisa menjadi negara yang sangat progresif dalam membangun industri kreatif dan digital ekonomi sebagai potensi untuk economic growth ke depan," tandas dia.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya