Bank Mandiri Bukukan Laba Bersih Rp 25 Triliun di 2018

Pada tahun lalu, Bank Mandiri telah melakukan fungsi intermediasi dengan baik dengan total penyaluran kredit sebesar Rp 820,1 triliun.

oleh Liputan6.com diperbarui 28 Jan 2019, 17:17 WIB
Diterbitkan 28 Jan 2019, 17:17 WIB
Mengintip Ruang Kerja Milenial di Plaza Mandiri
Suasana ruang kerja di Plaza Mandiri, Jakarta, Jumat (26/10). Bank Mandiri masuk dalam top 11 tempat bekerja terbaik dari 2000 perusahaan terbuka terbesar global. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Mandiri Tbk berhasil meraup laba bersih Rp 25 triliun sepanjang 2018. Angka tersebut tumbuh 21,2 persen dibanding tahun sebelumnya.

Direktur Keuangan Bank Mandiri Panji Irawan menyebutkan, kenaikan laba bersih tersebut didorong oleh pertumbuhan pendapatan bunga bersih (NII) sebesar 5,28 persen menjadi Rp 57,3 triliun.

"Dan kenaikan pendapatan atas jasa (fee based income) sebesar 20,1 persen menjadi Rp 28,4 Triliun," kata Panji dalam acara paparan publik laporan keuangan, di Gedung Plaza Mandiri, Jakarta, Senin (28/1/2019).

Selain itu, Panji menambahkan Bank Mandiri juga berhasil memperbaiki kualitas kredit yang tercermin pada penurunan rasio kredit macet atau Non Performing Loan (NPL) dari 3,46 persen pada 2017 menjadi 2,75 persen di akhir tahun 2018.

"Sehingga memangkas alokasi biaya pencadangan perseroan menjadi Rp 14,2 triliun dari Rp 15,9 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya," ujarnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Biaya Operasional

Mengintip Ruang Kerja Milenial di Plaza Mandiri
Direktur Kepatuhan Bank Mandiri Agus Dwi Handaya dan Direktur Hubungan Kelembagaan Alexandra Askandar berbicara dengan media saat menjelaskan konsep pengelolaan pegawai milenial di Plaza Mandiri, Jakarta, Jumat (26/10). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Di samping itu, Panji mengungkapkan bahwa biaya operasional berhasil ditekan sehingga rasio Cost to Income Ratio turun dari 45.60 persen menjadi 44.41 persen.

"Pada tahun lalu, Bank Mandiri juga telah melakukan fungsi intermediasi dengan baik dengan total penyaluran kredit sebesar Rp 820,1 triliun, naik 12,4 persen dari tahun sebelumnya. Dari capaian itu, pembiayaan produktif kami tercatat sebesar Rp558,7 triliun atau 77,71 persen dari portofolio," tutupnya.

Reporter: Yayu Agustini Rahayu

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya