Harga Daging di Indonesia Lebih Murah Dibanding Australia dan Singapura

Kementerian Pertanian (Kementan) membantah pernyataan dari Calon Presiden nomor 02 Prabowo Subianto soal harga daging sapi di Indonesia termahal dunia.

oleh Liputan6.com diperbarui 15 Feb 2019, 15:13 WIB
Diterbitkan 15 Feb 2019, 15:13 WIB
Pedagang Daging Musiman Menjamur
Pembeli memilih daging kerbau dan sapi yang dijual di Pasar Ciledug, Tangerang, Rabu (13/6). Dua hari menjelang Lebaran, pedagang daging musiman menjamur dengan menggelar dagangan di pinggir-pingir jalan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pertanian (Kementan) membantah pernyataan dari Calon Presiden nomor 02 Prabowo Subianto soal harga daging sapi di Indonesia termahal dunia.

Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian Syukur Iwantoro mengatakan, harga daging sapi di Indonesia masih dalam batas normal bila dibandingkan negara lain.

Menurut dia, terdapat beberapa jenis daging sapi yang dijual di pasaran, yakni secondary cut, oval meat, dan primary cut. Harga ketiga jenis daging ini pun normal.

"Harga daging, daging itu kan berjenis jenis ya dari secondary, oval, primary. Kalau secondary antara Rp 80 ribu sampai Rp 100 ribu itu normal. Kalau primary di atas Rp 100 ribu," jelasnya.

Jika dibandingkan dengan negara tetangga, seperti Australia dan Singapura, maka harga daging sapi di Indonesia malah lebih murah.

"Kita masih jauh di bawah Australia, jauh di bawah Singapura, di bawah negara negara maju. Kita masih di bawah untuk jenis secondary," kata dia, di Kantor LKPP, Jakarta, Jumat (15/2/2019).

Hal yang sama juga terjadi dengan harga beras. Prabowo menyatakan bahwa harga beras di Indonesia termahal di dunia. Syukur mengatakan bahwa harga beras di Indonesia dalam batas normal.

"Harga beras kita di antara 100 berapa negara itu harga beras kita nomor 81. Normal lah kondisinya seperti itu," tutur dia.

Reporter: Wilfridus Setu Embu

Sumber: Merdeka.com

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Prabowo Akan Turunkan Harga Daging dan Telur dalam 100 Hari Pertama

Pedagang Daging Musiman Menjamur
Pedagang musiman memotong daging sapi dan kerbau di Pasar Ciledug, Tangerang, Rabu (13/6). Pada H-2 Idul Fitri, harga daging sapi mengalami kenaikan hingga mencapai Rp 140 ribu per kilogram. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto menemui ratusan ibu-ibu yang tergabung dalam Forum Komunikasi Majelis Ta'lim (FKMT) serta relawan Aliansi Pencerah Indonesia (API).

Pertemuan tersebut digelar di kediaman Prabowo Subianto di Desa Bojong Koneng, Bukit Hambalang, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, 8 Februari 2019.

Pada kesempatan itu, Prabowo menyatakan bahwa sangat menyadari dan memahami kebutuhan dan kesulitan para ibu-ibu saat ini dalam memenuhi kebutuhan pokok keluarga setiap hari. Sebab, harga kebutuhan pokok saat ini sudah sulit terjangkau bagi kalangan masyarakat menengah ke bawah.

"Ibu yang dari FKMT tadi saya nangkap sudah harapannya, pokoknya perintah emak-emak saya sudah tangkap, emak-emak minta harga daging turun, harga beras turun, harga gula turun, harga telur turun, harga ayam turun, minta harga listrik turun, betul?" tanya Prabowo.

Para ibu-ibu pun mengiyakan pertanyaan Prabowo. "Betul..." jawab mereka.

Oleh karena itu, Prabowo menegaskan bersama cawapres Sandiaga Salahuddin Uno akan berjuang maksimal guna menurunkan harga kebutuhan pokok tersebut sebelum 100 hari pertama usai dilantik menjadi Presiden dan Wakil Presiden Indonesia pada Pilpres 2019 ini.

"Kita akan bekerja untuk emak-emak semuanya. Insyaallah kalau hitungan saya harga daging, harga telur, harga ayam, bisa kita turunuin dalam 100 hari pertama. Harga beras saya juga feelinghitungan saya bisa kita turunkan," tegas Prabowo.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya