Kementerian PUPR Renovasi Wisma Atlet Kemayoran

Kementerian PUPR berharap penyerahan Wisma Atlet Kemayoran kepada Kemensetneg dapat segera dilakukan pada 2019.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 04 Mar 2019, 20:23 WIB
Diterbitkan 04 Mar 2019, 20:23 WIB
Kegiatan Atlet Asian Para Games 2018 di Wisma Atlet Kemayoran
Atlet Asian Para Games berkeliling Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta, Rabu (03/10/2018). Menjelang sore hari, para atlet melakukan berbagai aktifitas mulai dari berolahraga, memotret, bermain biliar hingga keliling wisma. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Liputan6.com, Jakarta - Setelah penyelenggaraan Asian Games 2018 usai, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kementerian PUPR) akan menyerahkan hak kelola Wisma Atlet Kemayoran kepada Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg).

Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR, Khalawi Abdul Hamid mengatakan, pihaknya bakal merenovasi Wisma Atlet sebelum diserahkan kepada Kemensetneg.

"Kita akan menyerahkan kembali ke kondisi semula. Jadi kita akan poles lagi. Itu butuh waktu memang," ungkap dia di Gedung Kementerian PUPR, Jakarta, Senin (4/3/2019).

Secara kondisi terakhir, ia menyatakan, Wisma Atlet Kemayoran tidaklah rusak, melainkan hanya perlu dibersihkan saja. "Bukan perbaikan, paling cat-cat yang ada tempelan-tempelan itu. Kemudian catnya pada kotor. Jadi pas diserahkan dalam kondisi yang prima," sambungnya.

Dia pun berharap, penyerahan Wisma Atlet Kemayoran kepada Kemensetneg dapat segera dilakukan pada 2019. "Mudah-mudahan tahun ini. Kamis sedang mengurus serah terimanya, masalah aset begini enggak mudah," ucapnya.

Setelah beralih ke Kemensetneg, Khalawi menyampaikan, kebijakan penggunaan Wisma Atlet baru bisa diputuskan. Adapun saat ini, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono berlaku sebagai Wakil Ketua Tim Perumus Penggunaan Wisma Atlet Kemayoran.

"Ini sedang digodok. Ketua timnya adalah Mensesneg, wakilnya adalah Menteri PUPR. Setelah selesai (perumusannya) baru kami serahkan ke yang punya aset, baru ditetapkan fungsinya," tutur dia.

 

Pembangunan Rusunawa Pasar Rumput Rampung pada 2019

Rusunawa Pasar Rumput. Dok Kementerian PUPR
Rusunawa Pasar Rumput. Dok Kementerian PUPR

Sebelumnya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan pembangunan rumah susun sewa (rusunawa) Pasar Rumput, Jakarta Selatan, selesai pada 2019 ini.‎ Hunian bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) ini merupakan rusunwa tingkat tinggi dengan 25 lantai sebanyak tiga menara (tower).

"Kami (Kementerian PUPR) targetkan pembangunan Rusunawa Pasar Rumput bisa selesai tahun 2019 ini," ujar Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR Khalawi Abdul Hamid di Jakarta, Minggu 17 Februari 2019.

Nilai kontrak pembangunan Rusunawa Pasar Rumput adalah Rp 961,367 miliar. Rusunawa yang dibangun sejak 2016 ini akan memiliki jumlah unit hunian sebanyak 1.984 unit dan 1.314 kios.

Dia menjelaskan, pembangunan Rusunawa Pasar Rumput yang berlokasi tidak jauh dari Terminal Manggarai merupakan bagian dari Program Satu Juta Rumah untuk masyarakat di Kawasan Ibukota.

Dengan demikian, MBR di Provinsi DKI Jakarta yang benar-benar membutuhkan hunian yang layak dapat menempati hunian vertikal tersebut.

Rusunawa, lanjut Khalawi, merupakan solusi yang tepat untuk mengatasi masalah perumahan di kota besar seperti di DKI Jakarta. Hal itu karena semakin mahal dan terbatasnya lahan untuk lokasi pembangunan rumah tapak.

Dia menambahkan, Rusunawa Pasar Rumput menggunakan konsep mixed use atau penggabungan antara hunian, komersial dan pasar.

Untuk bagian bawah Rusunawa nantinya akan dimanfaatkan sebagai pasar. Sedangkan di bagian atas dibangun unit hunian tempat tinggal beserta prasarana pendidikan untuk anak-anak.

Perencanaan pembangunan Rusunawa Pasar Rumput dikerjakan oleh PT Adhikakarsa Pratama dengan kontraktor pelaksana adalah PT Waskita Karya dan konsultan PT Ciria Jasa Cipta Mandiri.

"Saat ini progres pembangunan Rusunawa Pasar Rumput sudah mencapai 93 Persen. Setelah pembangunan Rusunawa Pasar Rumput selesai akan diserahterimakan kepada Pemprov DKI Jakarta untuk dikelola lebih lanjut," tandas Khalawi.

 

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya