Liputan6.com, Jakarta - Gunung Semeru mengalami erupsi pada Selasa pagi (17/12/2024), pukul 06.09 WIB. Laporan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyebutkan, tinggi kolom letusan Gunung Semeru kali ini teramati mencapai 1.000 meter di atas puncak, atau sekitar 4.676 meter di atas permukaan laut.
Kolom abu erupsi Gunung Semeru teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah timur laut. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 135 detik.
Advertisement
Baca Juga
Warga dan wisatawan yang berada di sekitar lokasi dilarang melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 8 km dari puncak (pusat erupsi).
Advertisement
Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 km dari puncak.
Warga juga dimbau tidak beraktivitas dalam radius 3 Km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).
Waspada terhadap potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.
Sepanjang 2024 Gunung Semeru tercatat sudah meletus sebanyak 2.134 kali. Hingga hari ini, Selasa, 17 Desember 2024, pukul 06.42 WIB, Gunung Semeru di Lumajang Jatim masih berstatus Waspada (Level II).
Â
Apakah Gunung Semeru Masih Aktif?
Berdasarkan laporan PVMBG, menurut hasil pemantauan sepanjang Senin (16/12/2024), periode pukul 00.00-24.00 WIB, Gunung Semeru tercatat mengalami sebanyak 62 kali gempa Letusan/Erupsi dengan amplitudo 10-22 mm, dan lama gempa 70-180 detik, lalu 2 kali gempa Guguran dengan amplitudo 3 mm dan lama gempa 49-58 detik, serta 9 kali gempa Hembusan dengan amplitudo 3-8 mm, dan lama gempa 47-95 detik.
Pada periode pengamatan itu, Gunung Semeru juga mengalami 1 kali Harmonik dengan amplitudo 6 mm, dan lama gempa 68 detik, serta 4 kali gempa Tektonik Jauh dengan amplitudo 10-14 mm, S-P 14-43 detik dan lama gempa 30-102 detik.
Advertisement