Besaran Tarif Tol Trans Jawa Terintegrasi akan Keluar Usai Pemilu

Pemerintah selaku pembuat regulasi saat ini memang belum bisa menentukan besaran tarif Tol Trans Jawa.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 26 Mar 2019, 16:35 WIB
Diterbitkan 26 Mar 2019, 16:35 WIB
Lima ruas bagian dari Tol Trans Jawa yang dikerjakan oleh Jasa Marga dan Waskita Karya siap diresmikan oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi). (Dok Kementerian BUMN)
Lima ruas bagian dari Tol Trans Jawa yang dikerjakan oleh Jasa Marga dan Waskita Karya siap diresmikan oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi). (Dok Kementerian BUMN)

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah dan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) masih terus merumuskan ketentuan tarif terintegrasi Jalan Tol Trans Jawa. Ini berarti penerapan tarif diskon 15 persen pada jalan tol tersebut kemungkinan masih diperpanjang pemerintah.

Adapun waktu pemberlakuan diskon ini seharusnya berakhir 21 Maret lalu, atau dua bulan pasca diterapkan pada 21 Januari 2019.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, kesepakatan tarif Tol Trans Jawa baru bisa dikeluarkan sesudah proses Pemilihan Umum (Pemilu) berakhir April 2019.

"Setelah mereka (BUJT) sepakati, paling setelah Pemilu lah. Sekarang biarkan saja dulu (tarif diskon berjalan)," ungkap dia di Jakarta, Selasa (26/3/2019).

Dia menyatakan, pemerintah selaku pembuat regulasi saat ini memang belum bisa menentukan besaran tarif. Ini lantaran Tol Trans Jawa dikelola oleh banyak BUJT serta masa pembangunannya pun berbeda waktu.

"Memang belum disepakati. Kenapa? Karena panjangnya Trans Jawa ini sehingga pembangunannya kan bermacam-macam waktunya. Ada yang tahun 2000-an, 2010, sehingga harga tiket per kilometernya beda-beda," urainya.

Kesulitan lainnya, ia menambahkan, pemerintah juga ingin agar pihak pengelola tol bisa mendapat laju pengembalian investasi atau Internal Rate of Return (IRR) yang tidak merugikan.

"Supaya mereka kita jaga IRR-nya agar pendapatannya tidak terlalu turun. Kalau nanti sudah disepakati butuh subsidi atau butuh dukungan apa dari pemerintah juga akan dibicarakan," ujar dia.

Ruas Tol yang Bisa Beroperasi Fungsional Lebaran 2019, Mana Saja?

Kenyamanan Tiada Tara yang Ditawarkan Tol Trans Jawa
Walaupun harganya tak murah, Tol Trans Jawa menyediakan banyak keuntungan bagi masyarakat.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, ada beberapa ruas tol baru yang kelak memungkinkan untuk beroperasi fungsional pada saat arus mudik dan balik Lebaran 2019.

Lantas, tol-tol mana saja yang nanti bisa dilalui saat Lebaran?

Dia menyebutkan, ruas-ruas tol yang secara proyeksi bisa digunakan secara fungsional tersebut merupakan bagian dari Jalan Tol Trans Jawa serta Tol Trans Sumatera.

"Saya kira Probolinggo-Pasuruan sudah pasti kan. Sei Rampah-Tebing Tinggi sudah kemarin. Kemudian mungkin Pandaan-Malang juga sudah. Kemudian nanti yang di Sidoarjo Porong-Gempol mungkin bisa," jelasnya di Jakarta, Selasa (26/3/2019).

Berdasarkan paparannya, beberapa ruas tol seperti Tol Sei Rampah-Tebing Tinggi sepanjang 9,26 km yang menjadi bagian dari Tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi memang telah dapat beroperasi tanpa tarif sejak Senin, 25 Maret 2019.

Beroperasinya tol tersebut membuat ruas Tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi sepanjang 61,7 Km yang menjadi bagian dari Tol Trans Sumatera kini telah dapat beroperasi secara keseluruhan.

Basuki melanjutkan, jalan tol lain semisal Tol Pasuruan-Probolinggo (Paspro) sepanjang 31,3 km yang juga sudah dibuka secara fungsional saat Natal 2018 dan Tahun Baru 2019 dan kini siap menjalani proses uji laik fungsi.

"Sebetulnya saya kira kalau uji layak ini kan bisa minggu ini, bisa minggu depan, itu sudah selesai semua. Kemarin sudah ada festivalnya kan (Tol Paspro), artinya sudah mendekati peresmian," pungkas dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya