Menteri BUMN Targetkan Penumpang Bandara Soetta Capai 80 Juta Orang

Seluruh pembangunan di tahun 2019 di Bandara Internasional Soekarno Hatta, mencapai Rp 9 triliun.

oleh Pramita Tristiawati diperbarui 05 Apr 2019, 19:50 WIB
Diterbitkan 05 Apr 2019, 19:50 WIB
Menteri BUMN Rini Soemarno.
Menteri BUMN Rini Soemarno.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Sumarno, memperkirakan daya tampung Bandara Internasional Soekarno Hatta mencapai 75 juta sampai ke 80 juta penumpang di 2022. Hal tersebut menyusul tengah dilakukannya revitalisasi Terminal 1 dan 2 di bandara tersebut.

"Kalau sekarang kata pak Awaluddin itu, penumpang di Bandara Soetta mencapai 67 juta penumpang, padahal kapasitasnya untuk 43 juta penumpang," tutur Rini, saat menghadiri Ground Breaking Intragited Building Bandara Soetta, Jumat (5/4/2019).

Makanya, perlu adanya revitalisasi yang tengah dilakukan di Termin 1C dan 2F. Ketika selesai pada tahun 2022 nanti, Rini memprediksi jumlah kapasitas di Terminal 1 dan 2 akan bertambah sebanyak 18 juta orang.

Lalu, bertambah juga prediksi penambahan penumpang di tahun tersebut, mencapai 75 sampai 80 juta orang. "Di tahun 2024 semua prediksi penambahan penumpang itu akan tertampung secara maksimal, ketika Terminal 4 akan dikerjakan," papar Rini.

 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Total Proyek Capai Rp 9 Triliun

Menteri BUMN Rini Soemarno meninjau proyek pembangunan yang tengah berlangsung di Bandara Internasional Soekarno Hatta (Soetta). Liputan6.com/Pramita
Menteri BUMN Rini Soemarno meninjau proyek pembangunan yang tengah berlangsung di Bandara Internasional Soekarno Hatta (Soetta). Liputan6.com/Pramita

Rini Sumarno juga memaparkan, seluruh pembangunan di tahun 2019 di Bandara Internasional Soekarno Hatta, mencapai Rp 9 triliun. Dan itu semua perusahaan BUMN yang mengerjakan.

"Untuk proyek yang sedang dan akan dikerjakan di Bandara Soekarno Hatta, bernilai Rp 9 triliun,"tutur Rini.

Menurutnya, managemen dan direksi Angkasa Pura II saat ini mau mengembangkan investasi yang sangat besar. "Sebab, managemen sebelumnya saya paksa investasi enggak ada yang mau. Padahal kalau tidak dibangun Soetta ini jauh dibawah (kapasitas) jumlah yang ada," tuturnya.

Makanya, saat ini Kementerian BUMN memberikan target agar Bandara Soetta bisa surplus yang lebih baik. Yakni seharga 67 juta penumpang yang dilayani, padahal kapasitasnya saat ini 43 juta penumpang.

"Maka dari itu, kita percepat revitalisasi, agar semua penumpang yang dilayani bisa secara maksimal,"katanya. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya