Mendag Pastikan Persediaan Bawang Putih Cukup

Kemendag sudah memeriksa sejumlah gudang milik importir dan menginstruksikan persediaan bawang putih tersebut untuk segera didistribusikan.

oleh Liputan6.com diperbarui 09 Apr 2019, 19:31 WIB
Diterbitkan 09 Apr 2019, 19:31 WIB
Mendag Tinjau Rumah Pengrajin Tempe dan Tahu di Semanan
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita. (Merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita mengatakan, persediaan bawang putih mencukupi kebutuhan hingga beberapa waktu ke depan sehingga tidak perlu mengimpor dari berbagai negara penghasil bawang putih.

"Impor juga belum mau berjalan bagaimana, persediaan bawang putih cukup banyak di gudang," kata dia seperti dikutip Antara, Selasa (9/4/2019).

Pihaknya juga sudah memeriksa sejumlah gudang milik importir dan menginstruksikan persediaan bawang putih tersebut untuk segera didistribusikan ke seluruh pasar di Indonesia. Jika tidak dilakukan, akan disegel karena bisa dituduh sebagai aksi penimbunan.

Bahkan, pihaknya tidak main-main dengan para importir yang tidak segera mendistribusikan barang khususnya bawang putih seperti dengan cara melakukan penyegelan gudang-gudang penyimpanan komoditas tersebut.

Dia mengatakan, persediaan bawang di gudang importir cukup bahkan lebih dari cukup sehingga saat ini tinggal menunggu kelengkapan administrasinya agar persediaan bawang putih itu segera didistribusikan dan Kemendag tidak akan melakukan impor.

"Persediaan tidak terlalu banyak tetapi lebih dari cukup untuk memasok seluruh pasar tradisional di Indonesia khususnya yang persediaannya terbatas," tambahnya.

Enggartiasto mengatakan, bagi importir yang sudah memenuhi persyaratan menanam lima persen sesuai Peraturan Menteri Pertanian RI dan Rekomendasi Impor Produk Hortikultura (RIPH), baru pihaknya akan memberikan izin sehingga setiap importir diwajibkan menanam produk hortikultura khususnya bawang putih sebanyak lima persen dari jumlah kuota impor.

Langkah ini bertujuan agar petani dan masyarakat terbantu serta pengusaha swasta mendapatkan keuntungan yang wajar. Sesuai dengan aturan, importir juga wajib menanam di Indonesia sebagai persyaratan agar bisa melakukan impor.

Pemerintah Pakai Stok Bawang Putih Importir buat Stabilkan Harga

Kementerian Pertanian menggelar operasi pasar untuk produk bawang merah dan bawang putih di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, Jumat (5/4/2019).
Kementerian Pertanian menggelar operasi pasar untuk produk bawang merah dan bawang putih di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, Jumat (5/4/2019).

Kementerian Pertanian (Kementan) memastikan pasokan bawang putih jelang momen Ramadhan akan stabil. Hal ini ditunjang andil dari importir yang mengeluarkan stok bawang putih ke pasar nasional sebelum melakukan realisasi impor.

"Insya Allah harga untuk bawang putih tidak masalah. Ini stok dari importir yang dapat impor. Jadi ada beberapa importir yang masih punya stok," ucap Direktur Sayuran dan Tanaman Obat Direktorat Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian Mohammad Ismail Wahab, Jumat (5/4/2019).

Dia menyebutkan, ada enam importir yang kini memasok bawang putih sebanyak 90 ribu ton untuk kebutuhan pasar dalam negeri selama April 2019. Jumlah itu dinilainya mampu memenuhi kebutuhan konsumsi bawang putih secara nasional yang sekitar 40 ribu ton dalam satu bulan.

Menurut perkiraannya, harga bawang putih sebelum Ramadan ini bisa turun hingga kisaran Rp 26 ribu per kg. "Sekarang kan sudah turun harganya, sudah Rp 26-28 ribu, dari harga Rp 28-29 ribu di tingkat pedagang grosir," lanjut dia.

Adapun pemerintah juga telah mengeluarkan kebijakan impor bawang putih sebesar 100 ribu ton guna menjaga stabilitas harga dan pasokan sebelum menyentuh bulan Ramadhan.

Namun begitu, Mohammad Ismail Wahab menambahkan, Kementerian Perdagangan saat ini belum menerbitkan perizinan impor bawang putih. Padahal, ia menyatakan, Kementan sudah mengirimkan Rekomendasi Impor Produk Hortikultura (RIPH) kepada Kementerian Perdagangan.

Bila RIPH telah rampung diproses, ia mengatakan, akan ada sekitat 15 importir yang siap menambah pasokan stok bawang putih di Tanah Air.

"Total kita lagi proses verifikasi sekitar 20 importir. Kalau sudah selesai, maka bisa kita perkirakan ada sekitar 15 importir yang siap memenuhi pasokan," pungkas dia.

 

Harga Bawang Terus Melonjak, Pedagang Sulit Dapat Untung

Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Hortikultura menggelar operasi pasar bawang merah dan bawang putih di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta. Upaya ini dilakukan untuk menstabilkan harga kedua komoditas tersebut yang terus melonjak di pasaran.

Kenaikan harga ini turut dikeluhkan Manulang (33), seorang pedagang bawang merah di Pasar Induk Kramat Jati. Dia mengatakan, harga jual bawang putih terus naik sejak beberapa pekan terakhir.

"Sekarang harganya Rp 30 ribu (per kg), udah semingguan. Sebelumnya macem-macem. Pernah Rp 10 ribu, (pekan) kemarin Rp 20 ribu," ungkap dia kepada Liputan6.com, Jumat (5/4/2019).

Dia juga menyatakan, hanya mengambil sedikit untung dalam bisnis ini. Sebab, ia mendapat 1 kg stok bawang putih dari pihak bandar Rp 28 ribu, atau lebih murah Rp 2 ribu.

Ungkapan senada dilontarkan Yeni (27), seorang pendagang bawang merah di pasar yang sama. Menurut kabar yang didapatkannya, produksi bawang merah saat ini memang sedang tipis.

"Sekarang lagi Rp 35 ribu (per kg). Udah mau dua minggu. Pernah paling Rp 15 ribu, terus Rp 25 ribu. (Penyebabnya?) Kurang tau sih. Kalau kedengarannya sih panennya yang berkurang," jelasnya kepada Liputan6.com.

Di sisi lain, seorang pedagang bawang putih bernama Fikri (23) mengucapkan, produk bawang putih bulat selama satu pekan terakhir dijualnya Rp 30 ribu per kg.

"Dapat dari bandar Rp 25 ribu, dijual Rp 30 ribu. Sudah satu mingguan. Sebelumnya bermacam-macam. Bisa Rp 23 ribu per kg, Rp 22 ribu, naik terus," tutur dia kepada Liputan6.com

Seorang pedagang lain bernama Yuli (32) bahkan menerangkan, harga jual bawang putih sempat menyentuh angka Rp 18 ribu per kg.

"Sebelumnya bisa Rp 18 ribu. Tapi sekarang saya jualnya bawang putih bulat Rp 26 ribu (per kg), kalau yang cutting Rp 40 ribu (per kg)," ujar dia kepada Liputan6.com.

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya