5 Pemimpin Perempuan di Dunia yang Menginspirasi

Berikut presiden, perdana menteri dan pemimpin perempuan di dunia yang menginspirasi. Siapa sajakah mereka?

oleh Agustina Melani diperbarui 21 Apr 2019, 12:14 WIB
Diterbitkan 21 Apr 2019, 12:14 WIB
Jacinda Ardern
Perdana Menteri (PM) Selandia Baru Jacinda Ardern sambangi Canterbury Refugee Centre di Christchurch, 16 March 2019. (MARTY MELVILLE / AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Setiap 21 April diperingati Hari Kartini. Sosok R.A Kartini telah menginspirasi para perempuan Indonesia untuk memperoleh kesetaraan dan kesejahteraan.

Perempuan berani untuk mengejar cita-cita, sekolah setinggi mungkin, dan berkarya setara dengan laki-laki di segala bidang pekerjaan.

Meski demikian, hal itu juga tak membuat perempuan lupa untuk tetap hadir di tengah-tengah keluarga dan menjadi teladan bagi anak-anaknya dan lingkungan sekitar.

Dengan perkembangan zaman, perempuan pun dituntut untuk terus maju mengembangkan dirinya di bidang yang ditekuni.

Selain itu, dengan kesetaraan termasuk dalam pendidikan dan karier, perempuan pun memiliki kesempatan menduduki posisi tertinggi di perusahaan, pemerintahan, dan lainnya.

Sebut saja Mantan Presiden Indonesia Megawati. Selain itu, di pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla ada juga menteri perempuan antara lain Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri Kesehatan Nila Moeloek.

Kemudian Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yembise, Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Menteri Lingkungan Hidup Siti Nurbaya B., Menteri Luar Negeri Retno Masurdi, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti. 

Tak hanya di Indonesia saja, tokoh-tokoh perempuan di dunia pun memberikan inspirasi, bahkan menduduki jabatan tertinggi di dalam pemerintahan.

Berikut presiden, perdana menteri dan pemimpin perempuan di dunia yang menginspirasi, seperti dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, seperti ditulis Minggu, (21/4/2019):

1.PM Selandia Baru Jacinda Ardern

Perdana Menteri (PM) Selandia Baru perempuan ketiga dan termuda kedua ini baru-baru ini menyedot perhatian dunia.

Perempuan yang saat menjabat PM pada usia 37 tahun ini bahkan masuk dalam daftar 100 orang paling berpengaruh versi Time (Time 100 Most Influential People 2019).

Jacinda Ardern dipuji secara internasional atas penangangan terhadap aksi teroris di Christchurch, Selandia Baru pada 15 Maret 2019.

Ardern dinilai sebagai figur pemimpin dengan rasa empati tinggi. Ardern sempat menyatakan sebuah kalimat yang membela umat muslim di negaranya. Bahkan dikutip oleh banyak warganet termasuk Hillary Clinton, mantan kandidat Presiden Amerika Serikat (AS).

"Banyak dari mereka yang telah terdampak langsung oleh penembakan kemungkinan adalah migran di Selandia Baru. Mereka mungkin pengungsi di sini. Mereka telah memilih untuk menjadikan Selandia Baru rumah mereka dan ini adalah rumah mereka. Mereka adalah kita. Orang yang melakukan kekerasan ini bukan (termasuk bagian dari kita)," kata Ardern, yang telah dikutip oleh banyak orang.

Arder merupakan perdana menteri termuda dalam lebih dari satu abad. Ia pun menduduki posisi kepala pemerintahan mulai 26 Oktober 2017.

Meski muda tetapi kaya pengalaman. Ia telah menjadi anggota parlemen sejak November 2008. Karier politiknya dinilai stabil. Pada Agustus 2017, ia dinobatkan sebagai Ketua Partai Buruh setelah lima bulan menjabat sebagai wakil pimpinan partai politik.

Ia juga pernah menjadi staf Perdana Menteri Helen Clark, serta peneliti kebijakan politik untuk anggota parlemen; setelah mendapatkan gelar sarjana komunikasi politik dari Universitas Wakaito.

Ia juga dikenal sosok yang tidak pernah takut untuk berbicara tentang diskriminasi perempuan. Ia menentang perlakuan tidak adil yang dihadapi oleh sejumlah koleganya, sesama politikus perempuan.

 

 

* Ikuti Hitung Cepat atau Quick Count Hasil Pilpres 2019 dan Pemilu 2019 di sini

 

2. Presiden Singapura Halimah Yacob

Presiden Singapura-Halimah Yacob
Halimah Yacob bersama PM Singapura, Lee Hsien Loong bersiap mengikuti upacara peresmian menjadi Presiden Singapura di Istana Kepresidenan Singapura, (14/9). Halimah Yacob menjadi Presiden Singapura kedelapan. (Wallace Woon/Pool Photo via AP)

2. Presiden Singapura Halimah Yacob

Halimah Yakob mencatatkan sejarah sebagai perempuan muslimah pertama yang menjadi Presiden Singapura. Sebelum menduduki posisi sebagai presiden, perjalanan kariernya dinilai tidaklah mudah.

Halimah merupakan anak ke-lima dari orangtua keturunan Melayu yang sehari-hari bekerja sebagai petugas keamanandan penjual nasi Padang.

Halimah membantu sang ibu untuk menjual nasi Padang di kawasan Shenton Way setelah kehilangan ayahnya.Ia menolong ibunya untuk membersihkan meja hingga mencuci piring di restoran itu.

Saat bersekolah di Singapore Chinese Girls, dirinya pernah hampir dikeluarkan dari sekolah. Alasannya sederhana untuk membantu ibunya di restoran nasi Padang. Ia pun dipanggil oleh kepala sekolah dan diberikan ultimatum terakhir, agar bisa kembali ke sekolah.

Ketika berada di posisi ingin dikeluarkan dari sekolah, perempuan kelahiran 23 Agustus 1954 ini merasa itulah momen buruk dalam hidupnya, setelah kehilangan ibu pada 2015.

Akan tetapi, ia tetap berusaha maju dan berpikiran positif. Berhenti untuk mengasihani diri sendiri dan tetap maju untuk kesuksesan.

Halimah Yakob bisa dibilang terpilih tanpa pemilu. Ini karena hanya dia calon yang diberikan sertifikat kelayakan oleh Elections Department (ELD)pada 11 September 2017.

Sertifikat ini sangat penting dikeluarkan untuk para calon, agar mereka bisa bertanding dalam pemilihan presiden. Akan tetapi,karena ELD yang dikeluarkan hanya satu secara otomatis, Halimah naik menjadi Presiden Singapura untuk enam tahun ke depan.

 

3. Presiden Slovakia Zuzana Caputova

Presiden Slovakia, Zuzana Caputova (Joe Klamar / AFP PHOTO)
Presiden Slovakia, Zuzana Caputova (Joe Klamar / AFP PHOTO)

3. Presiden Slovakia Zuzana Caputova

Caputova mengawali karier sebagai pengacara ternama saat mempimpin sebuah kasus melawan tempat pembuangan limbah ilegalyang berlangsung selama 14 tahun.

Caputova berusia 45 tahun, ibu dua anak ini adalah anggota partai Progressive Slovakia berhaluan liberal, yang tidak memilikikursi di parlemen.

Lawan yang dikalahkan Caputova, Maros Sefcovic, seorang diplomat ternama Slovakia yang juga menjabat sebagai wakil presiden Komisi Eropa.Sefcovic dicalonkan oleh partai Smer-SD yang sekarang memimpin pemerintahan, yang dipimpin oleh Robert Fico.

Akan tetapi, partai itu tengah tercoreng usai PM Fico terpaksa mengundurkan diri guna menjawab protes massa,menyusul mengemukanya kasus pembunuhan jurnalis Jan Kuciak.

Kemenangan Zuzana Caputova dianggap sebagai simbol harapan kebangkitan demokrasi bagi negara yang terletak di Eropa Tengah dan Timur.Hal ini mengingat jabatan presiden di Slovakia hanya sebatas seremonial, semata-mata dengan tugas sehari-haripemerintahan dijalankan oleh perdana menteri.

 

4. Perdana Menteri Inggris Theresa May

Perdana Menteri Inggris Theresa May (AP/Kirsty Wigglesworth)
Perdana Menteri Inggris Theresa May (AP/Kirsty Wigglesworth)

4. Perdana Menteri Inggris Theresa May

Theresa May menjabat sebagai Perdana Menteri Inggris sejak Juli 2016. Ia juga menjabat sebagai Ketua Partai Konservatif.Sebelum menjabat sebagai perdana menteri, perempuan kelahiran 1 Oktober 1956 ini pernah duduki posisi menteri dalam negeri.

Ia pernah kuliah di jurusan Geografi, Universitas Oxford. Di universitas tersebut juga, ia bertemu dengan suaminya Philip pada 1976. Sejumlah teman dekat menyatakan, kalau keduanya dipertemukan Benazir Bhuto saat menghadiri satu pesta.

May memulai karier politik setelah terpilih sebagai anggota parlemen pada 1997 untuk daerah pemilihan Maidenhead, Berkshire. Kemudian ia ditunjukmenjadi menteri bayangan untuk urusan pendidikan dua tahun kemudian.

Saat Partai Konservatif dipimpin oleh William Hague, pada 2002,ia menjadi pengurus inti partai di bawah kepemimpinan lain Duncan Smith.

Pada 2009, May mendapatkan pos menteri bayangan untuk bidang ketenagakerjaan dan pensiun. Saat konservatif berkuasa dengan menggandeng Liberal Demokratsebagai mitra koalisi, May diminta menjadi menteri dalam negeri. Demikian mengutip laman BBC.

Pada Juni 2016, PM Inggris David Cameron saat itu menyatakan mundur setelah hasil jajak pendapat tentang Uni Eropa pada akhir Junimemperlihatkan para pemilih ingin Inggris keluar dari Uni Eropa.

Mundurnya Camerom membuka pemilihan baru pemimpin Partai Konservatifyag berkuasa di Inggris saat ii. Ketua partai yang berkuasa secara otomatis akan menjadi perdana menteri.

Perebutan posisi tersebut diramaikan May dan Andrea Leadsom. Akan tetapi, Leadom menarik diri dan dukung May sebagai ketua partaidan Perdana Menteri Inggris baru. Saat ini May hadapi tantangan untuk menyelesaikan perundingan Inggris keluar dari Uni Eropa atau disebut Brexit.

 

5. Kanselir Jerman Angela Merkel

Kanselir Jerman Angela Merkel
Kanselir Jerman Angela Merkel (AP Photo/Martin Meissner, File)

5. Kanselir Jerman Angela Merkel

Mengutip berita Liputan6.com, Angela Merkel disumpah sebagai Kanselir Jerman untuk kali keempat pada 14 Maret 2018. Parlemen setuju pemilihan kembali Merkel sebagai Kanselir dengan 364 suara.

"Saya menerma hasil pemungutan suara," ujar Merkel kepada anggota Bundestag.

Terpilihnya kembali Angela Merkel mengakhiri lima bulan pertikaian politik dan ketidakpastianyang melemahkan koalisi pemerintahan Merkel.

Merkel terpilih menjadi kanselir berturut-turut pada 2005-2009, 2009-2013, 2013-2017. Istri dari ilmuwan Joachim Sauer inidilantik pertama kali menjadi Kanselir Jerman pada 22 November 2005. Merkel tercatat sebagai wanita pertamayang mengisi posisi tertinggi di Jerman.

Ia terpilih sebagai kanselir, usai Partai Uni Demokraktik Kristen (CDU) yang mengusungnya mengalahkan Partai Sosial Demokrat (SPD), partai yang juga berkuasapada pemerintahan sebelumnya.

Merkel mulai memasuki dunia politik pasca-revolusi 1989 yang menyatukan Republik Demokratik Jerman (Jerman Timur) dengan Republik Federal Jerman (Jerman Barat).Pada awalnya, ia mulai menjabat sebagai wakil juru bicara untuk Kabinet Jerman Timur pada 1990.

Usai Jerman bersatu, dia pernah dua kali menjabat sebagai menteri, yaknni Menteri Perempuan dan Pemuda (1991-1994)dan Menteri Lingkungan (1994-1998).

Pada 2000, Merkel diangkat menjadi ketua partai CDU, sekaligus membuat Merkel menjadi perempuan pertama yang memimpin partai itu.Ia sempat maju pada pemilihan kanselir pada 2002. Akan tetapi kalah bersaing dengan Gerhard Schroeder.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya