Menko Darmin Waspadai Kenaikan Tarif Angkutan Darat Jelang Ramadan

Beberapa komoditas lain juga berpotensi naik dan menyumbang inflasi di antaranya cabai dan bawang.

oleh Liputan6.com diperbarui 03 Mei 2019, 17:15 WIB
Diterbitkan 03 Mei 2019, 17:15 WIB
Menteri Koordinator Perekonomian, Darmin Nasution
Menteri Koordinator Perekonomian, Darmin Nasution saat menjadi pembicara dalam acara Bincang Ekonomi di Liputan6.com di SCTV Tower, Jakarta, Kamis (2/3). (Liputan6.com/Fatkhur Rozaq)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution mewaspadai kenaikan harga sejumlah kelompok barang dan jasa jelang Ramadan 2019. Salah satu yang menjadi perhatian pemerintah adalah kenaikan harga tarif angkutan darat.

"Kita lebih banyak urusan angkutan yang harus kita perhatikan. Tapi angkutan juga kalau lebaran, apalagi angkutan darat," ujar Menko Darmin di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Jumat (3/5).

Menko Darmin melanjutkan, beberapa komoditas lain juga berpotensi naik dan menyumbang inflasi di antaranya cabai dan bawang. Di mana kedua komoditas ini baru memasuki masa panen usai Ramadan.

"Cabai, bawang yang mungkin saja belum cepat turun, tapi mudah-mudahan panennya sudah akan mulai keluar, tapi bukan puncak panen. Cabai, bawang, puncak panennya bukan April, tapi bisa Juni," jelasnya.

Mantan Direktur Jenderal Pajak tersebut menambahkan, pihaknya akan mencari cara agar kenaikan harga sejumlah barang dan jasa ini tidak mendorong inflasi lebih tinggi. "Sementara itu tinggal dicari saja caranya supaya jangan terlalu tinggi," tandasnya.

Tiket Pesawat hingga Bawang Putih Sumbang Inflasi di April 2019

Ilustrasi tiket pesawat
Ilustrasi tiket pesawat (Liputan6.com/Andri Wiranuari)

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi sepanjang April 2019 sebesar 0,44 persen. Inflasi tersebut sebagian besar masih disumbang oleh kenaikan harga pada bahan makanan dan transportasi.

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan untuk bahan makanan, bawang putih dan bawang merah memberi andil terbesar. Masing-masing bahan makanan ini memberi andil sebesar 0,09 persen dan 0,13 persen.

"Bahan makanan, menyumbang inflasi sebesar 1,45 persen itu andilnya paling besar 0,13 persen. Penyebab utama kenaikan harga bawang merah alami kenaikan harga rata-rata 22,93 persen," ujarnya di Kantor BPS, Jakarta, Kamis (2/5/2019).

"Sehingga bawang merah memberi andil ke inflasi 0,13 persen. Kedua, bawang putih secara rata-rata harga naik 35 persen dan memberi andil inflasi April ini 0,09 persen. Ketiga, cabai merah andil 0,07 persen, telur ayam ras dan tomat sayur 0,02 persen," sambungnya.

Komoditas lain penyumbang inflasi adalah kelompok transportasi yang memberi andil sebesar 0,05 persen. Pada kelompok ini penyumbang utama inflasinya adalah kenaikan tarif angkutan udara atau tiket pesawat.

"Angkutan udara, masih mengalami kenaikan dan harganya belum turun mudah-mudahan ada kebijakan yang mampu menurunkan harga tiket ini. Karena kita tahu harga tiket bisa melonjak pada puasa dan lebaran," jelas Suhariyanto.

Sementara itu, kelompok tarif listrik menyumbang deflasi pada April 2019. Hal ini dipengaruhi langkah Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang memberi insentif berupa diskon ke pelanggan 900 VA untuk kelompok rumah tangga tergolong mampu.

"Tarif listrik menyumbang deflasi karena Maret 2019 lalu, PLN berikan insentif berupa diskon ke pelanggan 900 VA untuk rumah tangga yang mampu. Hal itu memberikan deflasi sebesar 0,09 persen," tandasnya.

Reporter: Anggun P. Situmorang

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya