Harga Bawang Putih Diyakini Segera Stabil di Berbagai Daerah

Kemendag berkoordinasi di tingkat pusat terkait kondisi kenaikan harga bawang putih dan sejumlah bahan pokok lain.

oleh Liputan6.com diperbarui 09 Mei 2019, 18:12 WIB
Diterbitkan 09 Mei 2019, 18:12 WIB
Harga Bawang di Pasar Kramat Jati
Pekerja mengangkut bawang putih dari truk untuk dijual di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta(Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta Harga bawang putih diyakini segera stabil. Ini seiring langkah Kementerian Perdagangan (Kemendag) yang memasok bawang putih impor ke berbagai wilayah di Indonesia, untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

Upaya lain, Kemendag berkoordinasi di tingkat pusat terkait kondisi kenaikan harga bawang putih dan sejumlah bahan pokok lain.

“Dalam satu dua hari ke depan ini, harga bawang putih di seluruh tempat di Indonesia secara berangsur bisa segera kembali stabil pada kisaran harga Rp 30 ribuan karena persediaannya sudah bertambah,” kata Staf Ahli Menteri Perdagangan Bidang Hubungan Internasional, Dody Edward, seperti dikutip Kamis (9/5/2019).

Di sejumlah daerah, harga bawang putih turun penurunan saat memasuki bulan suci Ramadan. Salah satunya di Denpasar, Bali. harga bawang putih di posisi Rp 48 ribu per kg saat memasuki Ramadan. Padahal sebelum bulan puasa, harga bawang putih mencapai Rp 80 ribu per kg.

Demikian pula di Sukabumi, harga bawang putih di pasar tradisional berangsur turun sejak ketiga Ramadan 1440 Hijriah. Dari harga Rp 80 ribu per kg menjadi Rp 60 ribu per kg.

“Sudah ada beberapa importir bawang putih yang memasukkan barangnya, sehingga saya kira harganya bisa segera stabil kembali karena pasokannya sudah tersedia,” lanjut dia.

Melansir data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional, rata-rata harga bawang putih Indonesia saat ini berada di kisaran Rp 61,53 ribu per kg. Dengan harga bawang putih termurah terjadi di Kepulauan Riau seharga Rp29,35 ribu per kg dan harga termahal terjadi di Kalimantan Timur yang harganya mencapai Rp93,75 ribu per kg.

Dia mengatakan jika akan membantu pengelola pasar mencari pasokan langsung dari tangan pertama agar bisa memutus mata rantai pasokan bahan pokok yang berbelit-belit.

Sejumlah daerah di Indonesia juga terpantau telah melakukan operasi pasar bawang putih. Salah satunya di Yogyakarta, yang menggelar operasi pasar bawang putih jenis kating dengan total alokasi lima ton.

Direktur Sayuran dan Tanaman Obat, Ditjen Hortikultura Kementan, Mohammad Ismail Wahab mengatakan, sedikitnya ada 60 ribu ton bawang putih asal China sudah masuk ke Indonesia pekan ini. Pasokan untuk memenuhi kebutuhan bawang putih dalam negeri terutama menghadapi masuknya bulan Ramadan.

Ismail mengatakan, jumlah itu merupakan impor tahap awal dari total persetujuan impor sebesar 115,67 ribu ton yang diberikan Kemendag kepada perusahaan swasta. Sehingga dipastikan, pasokan bawang putih nasional akan segera kembali aman dan mengerek harga turun ke posisi normal.

“Bawang putih tersebut diprioritaskan untuk mengamankan pasokan di bulan puasa dan Lebaran,” kata Ismail.

Sekadar informasi, menurut catatan Kementan, konsumsi dan kebutuhan bawang putih nasional setiap bulannya terhitung sebesar 42 ribu ton.

Pemerintah Diminta Desak Importir Keluarkan Stok Bawang Putih

Ilustrasi Bawang Putih
Bawang putih membuat aroma tubuh pria lebih tercium wangi

Pengaturan harga bawang putih di pasaran dinilai bukanlah hal yang rumit. Pemerintah hanya perlu mendesak importir untuk segera menggelontorkan stok bawang putih dari gudang-gudang mereka.

Ini diungkapkan Wakil Ketua Umum Asosiasi Pedagang Pasar Indonesia (APPSI), Ngadiran. Menurut dia, ketersediaan stok bawang putih di pasaran sepenuhnya bergantung pada para importir.

Kondisi bawang putih di Indonesia yang 97 persen berasal dari impor membuat pasokan bawang putih dikuasai importir.

"Ya mau dibikin banyak, mau dibikin sedikit tergantung yang punya barang. Yang punya barang siapa, yang impor," kata dia kepada Merdeka.com, Rabu (8/5/2019).

"Memang susah atur harga bawang Bawang? Itu komoditi yang paling mudah diatur. Kalau orang-orang yang profesional memang paham. Orang canggih-canggih masa mengatur harga bawang saja nggak bisa. Itu kan keterlaluan," imbuhnya.

Ngadiran pun membantah jika ada pernyataan yang menyudutkan para pedagang eceran bawang putih sebagai pihak yang meraup untung besar dari kenaikan harga yang terjadi selama ini.

"Kan kata Pak Menteri, harga wajarnya Rp 25.000 sampai Rp 30.000 paling mahal. Karena standar harga mestinya Rp 20.000, minimal Rp 30.000 di eceran. Kalau sekarang sudah di atas Rp 70.000 bahkan daerah tertentu sudah Rp 100.000, yang ambil untung besar apakah pedagang pengecer?," ujar Ngadiran.

"Yang disalahin kan pedagang kecil melulu. Katanya ambil untung besar. Yang ambil untung besar yang importir itu, yang punya gudang itu. Keluarkan sedikit-sedikit. Harga sekian. Besok keluarin lagi harganya naikan lagi. Kan gitu. Yang naikin yang punya barang itu. Masa yang pengecer. Yang beli sekarung mau naikin harga," tegas dia.

Menurut dia, untuk menekan harga bawang putih, pemerintah, melalui Kementerian Perdagangan dan Satuan Tugas (Satgas) Pangan perlu bertindak tegas dengan meminta importir bawang putih untuk menggelontorkan stok yang ada. Dengan demikian pasokan bawang putih di pasaran jadi lebih banyak.

"Dagang bawang itu super mudah karena 97 persen impor. Apa susahnya mengatur. Importir jelas, Si A, Si B, Si C. Gudangnya jelas. Buat apa itu dibuat pakai polisi ekonomi segala macam kok nggak bisa ngatasin ini," tandasnya.

Mentan Klaim Harga Bawang Putih Sudah Turun Jadi Rp 30 Ribu per Kg

Menteri Pertanian Amran Sulaiman menyatakan bahwa dengan berbagai upaya yang telah dilakukan oleh jajaran Kementerian Pertanian, harga bawang putih yang sempat menyetuh angka Rp 50 ribu per kilogram (Kg) mampu ditekan.

Amran mengaku telah melakukan pemantauan langsung ke pasar untuk memastikan harga bawang putih sudah turun sesuai target dalam tiga hari.  "Tadi saya datang ke pasar pagi. Sudah ada penurunan harga ya. Sesuai target Rp 30 ribu per kg dalam tiga hari," kata Amran, di Kantor Kementerian Pertanian, Jakarta, Rabu (8/5/2019).

Penurunan harga bawang putih merupakan hasil yang luar biasa. Pemerintah pun terus melakukan penambahan stok untuk menstabilkan harga bawang putih pada kisaran Rp 30 ribu per Kg.

"Hari ini kami gelontorkan dan harga kemarin itu sampai Rp 50 ribu per kg turun menjadi Rp 34 ribu per kg. Itu turun luar biasa, jadi kalimatnya sudah turun," tuturnya.

Amran mengungkapkan, Kementerian Pertanian sudah menggelontorkan 115 ribu ton bawang putih Untuk membuat stok stabil. Untuk luar wilayah Jakarta, telah didaftarkan bawang putih sebanyak 145 ribu ton.

"Saya pastikan pemerintah gelontorkan terus. karena kami datangkan 115 ribu ton. Luar Jakarta kami kirim. ini langsung dari Medan ada 145 ribu ton masuk. langsung menyebar gerakannya ini masif," paparnya.

Namun seorang ibu rumah tangga Sri Hartini (54) masih mengeluhkan mahalnya harga bawang putih sampai hari ini. Dia membeli bawang putih pada tingkat pengecer di Pasar Ciracas, Jakarta Timur Rp 80 ribu per kg.

"Harga bawang putih cutting masih mahal, tadi saya beli Rp 80 ribu di pengecer," tandasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya