Liputan6.com, Jakarta - Citilink menyatakan penurunan tarif batas atas tiket pesawat tidak akan berdampak operasionalnya. Layanan yang diberikan anak usaha Garuda Indonesia tersebut tetap berjalan normal.
VP Corporate Secretary & CSR Citilink Indonesia, Resty Kusandarina mengatakan, selama ini tiket pesawat yang dijual oleh Citilink selalu berada di bawah besaran tarif batas atas yang ditetapkan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) selalu operator.
"Selama ini harga penjualan tiket Citilink Indonesia di bawah tarif batas atas yang telah ditentukan," ujar dia saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, Kamis (16/5/2019).
Advertisement
Baca Juga
Dia juga memastikan, Citilink akan tetap mengikuti ketentuan tarif batas atas tiket pesawat yang oleh pemerintah diturunkan sebesar 12 persen-16 persen.
"Citilink Indonesia dalam operasionalnya akan mematuhi peraturan yang ditetapkan oleh regulator," kata dia.
Resty menuturkan, penurunan tarif batas atas ini tidak akan berdampak signifikan terhadap operasional maskapai. Citilink tetap akan memberikan layanan yang optimal kepada para penumpangnya sesuai ketentuan.
"Diperkirakan dengan adanya penetapan ini tidak akan berdampak signifikan kepada operasional Citilink Indonesia," tandas dia.
Â
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Citilink Bakal Tambah Jam Terbang ke Bandara Baru Yogyakarta
Sebelumnya, Citilink Indonesia optimis penerbangan melalui bandara baru Yogyakartaatau yang dinamai Bandara Internasional Yogyakarta (YIA) akan dipenuhi penumpang seperti di Bandara Adisutjipto saat ini. Meski jarak YIA ke pusat kota Yogyakarta terhitung cukup jauh.
Direktur Utama Citilink Indoensia Juliandra Nurtjahjo mengatakan, mulai hari ini, Citilink mulai mengoperasikan pesawat dari dan menuju YIA dengan frekuensi 1 penerbangan per hari.
"Kita daily, tiap hari. Sehari sekali," ujar dia di Bandara Halim Perdanakusuma, Senin, 6 Mei 2019
Namun demikian, penerbangan tersebut akan terus ditambah seiring dengan kebutuhan di YIA tersebut. Dirinya optimis bandara baru Yogyakarta akan menarik banyak penumpang untuk terbang melalui bandara ini.
‎"Harus yakin lah. Yang jelas kita kan enggak sendirian, pemerintah punya program, termasuk Angkasa Pura-nya pasti punya program‎. Ya kan kita tahu rute Jogja kan‎ bagus sebenarnya. Ini kan bagian dari Yogyakarta juga," kata dia.
Untuk jumlah penumpang di awal pengoperasiannya, Juliandra menyatakan, belum memasang target di awal penerbangan ini. Sebab, pada awal Ramadan biasanya jumlah penumpang pesawat relatif tidak begitu banyak.
"Kita enggak bisa melihat target awal bagaimana gitu, karena di bulan Ramadan ini kan memang lagi low season ya. Tapi kita akan punya target sama seperti Yogyakarta (Adisutjipto), itu targetnya di saat yang normal," tandas dia.
Advertisement